Kamis, 28 Agustus 2008
Araya Lolos Seleknas Tour de Indonesia
SURABAYA-Klub balap sepeda Araya Sidoarjo menjadi wakil Jawa Timur dalam Tour de Indonesia Oktober mendatang. Keberhasilan itu didapat melalui seleksi nasional Tour de Indonesia, Kamis (28/8/2008) di Subang Jawa Barat.
Menempuh jarak 30 km, Araya finish di posisi kedelapan dengan catatan waktu 1 jam 23 menit, 06 detik dari 20 tim. Dengan melombakan nomor Team Time Trial (TTT), Araya menembus peringkat kedelapan, atau posisi terakhir seleksi yang diterapkan PB ISSI.
Dalam balapan yang berlangsung dari Subang menuju pintu Tangkubanperahu itu, Araya berjuang maksimal merebut satu tiket. Hal ini disebabkan komposisi Araya yang diperkuat tiga pembalap muda dan dua pembalap senior. Dua pembalap senior adalah Kaswanto dan Aang Juanda, sedangkan tiga pembalap muda Eko Bayu, Kiki Rinaldi dan Suwaji diakui minim pengalaman.
Kaswanto ketika dihubungi mengaku gembira bisa lolos. Terlebih dia menjadi pembalap Araya terdepan pemimpin rombongan. "Sebetulnya saya mencoba untuk mengimbangi lawan, tetapi saya juga harus memikirkan teman-teman yang lain. Berkat kegigihan dan ketekunan, kami bisa merebut satu tiket walaupun harus finish di posisi terakhir," aku pembalap asal Sumur Welut, Surabaya itu.
Sementara pelatih Araya, Munaji mengaku bersyukur bisa menjadi wakil salah satu dari wakil Jatim yang tersisa. "Alhamdulillah Araya bisa merebut tiket terakhir. Target kami minimal lolos dulu. Soal posisi itu tidak penting," akunya melalui pesan singkat (SMS) selepas lomba.
Sayangnya keberhasilan ini tidak diikuti dua tim asal Malang. Pengkot ISSI Malang dan United Kencana Team (UKT) gagal mengikuti jejak Araya. Mereka tersingkir dari 8 besar. Padahal catatan waktunya tidak terpaut jauh dengan Araya. Araya mengemas waktu 1.23'06, sementara ISSI Malang menduduki peringkat 9 atau terpaut 17 detuk. Demikian juga dengan UKT hanya terpaut 25 detik dengan Araya.
Sugeng Trihartono pelatih ISSI Malang mengaku kecewa dengan hasil ini. Sebab, selama lomba berlangsung, catatan waktu timnya sedikit lebih baik dari Araya. Namun tiba-tiba Araya berhasil menyusul bahkan mampu mendahului catatan waktunya. "Kekalahan ini kami akui karena minim persiapan. Selepas PON, kami lebih banyak cooling down dan latihannya belum maksimal," aku Tono, sapannya.
Hasil ini sedikit lebih diakui sedikit lebih baik. Masalahnya terdapat beberapa tim unggulan yang justru gagal meraih tiket. Tim unggulan Pengprov ISSI DI Jogjakarta dan Bintang Kranggan Cycling Club (BKCC) gagal mendapat tiket. ISSI Jogjakarta tertinggal 25 detik dari Araya yang berada di peringkat terakhir dan harus puas berada di posisi ke-11.. Demikian juga dengan BKCC tertinggal 36 detik dari peringkat delapan dan berada di posisi-12.
Dalam seleknas itu, Dodol Picnic yang diperkuat Tonton Susanto, Ryan Ariehan, dan Agus Sofian menjadi yang terbaik. Tim asal Garut itu memiliki catatan waktu 1.19'02, disusul Putra Perjuangan Jabar, 1.20'34 dan peringkat ketiga ISSI Jabar menduduki peringkat ketiga dengan catatan waktu nyaris sama dengan. (*)
Hasil seleksi nasional
1.Dodol Picnic 1.19'02
2.Putra Perjuangan 1.20'34
3.ISSI Jabar 1.20'34
4.CCC 1.20'42
5.Kukar 1.21'20
6.BMT 1.21'35
7.JCC 1.22'00
8.Araya 1.23'06
9.ISSI Malang 1.23'23
10.UKC 1.23.'6
11.ISSI DI Jogjakarta 1.23'31
12.BKCC 1.23'42
13.IPSJ Jakarta 1.26'14
14.ISSI DKI Jakarta 1.28'27
15.ISSI Bali 1.29'10
16.ISSI Banyumas 1.29'46
17.Bendy Team 1.29'47
18.Kualalumpur 1.31'07
19.ISSI Jateng 1.33'14
20.Semarang Bangkit 1.35'33 Read More..
Rabu, 27 Agustus 2008
Tiga Tim Sepeda Jatim Berebut Tiket Tour de Indonesia
SURABAYA-Tiga klub balap sepeda asal Jawa Timur akan saling berebut dalam seleksi Tour de Indonesia 28 Agustus 2008 di Subang, Jawa Barat. Tiga tim Jatim yang berebut tiket adalah Araya Sidoarjo, Pengkot ISSI Malang dan United Kencana Team Malang.
Ketiganya akan bertarung dengan 16 tim non Continental Team untuk memerebutkan 8 tiket yang disediakan PB ISSI. Tour de Indonesia sendiri diselenggarakan tanggal 23 November-5 Desember setelah sempat absen pada penyelenggaraan tahun 2007.
Ketiga tim ini mengaku sama-sama memiliki peluang bertarung dengan 16 tim peserta seleknas. Dari kubu Araya Sidoarjo optimis bisa meraih satu dari delapan tiket yang disediakan. Mengandalkan pembalap-pembalap muda, Araya Sidoarjo optimis bisa berebut satu jatah tiket.
"Saya optimis dengan kekuatan yang saya miliki, meskipun pembalap yang saya turunkan tergolong baru dan minim pengalaman. Terus terang kekuatan Araya kalah kelas dari tim-tim yang diperkuat pembalap senior dan kaya pengalaman," terang pelatih Araya, Munaji (27/8/2008).
Araya masih mengandalkan satu pembalap seniornya, Kaswanto. Mantan pembalap timnas itu didampingi empat pembalap muda seperti Awang Sambodo, Eko Bayu, Kiki Rinaldi, dan Suwaji. Sayang Robin Manulang yang diharapkan bisa memerkuat harus pulang ke daerahnya. Mantan pembalap PON Kalimantan Timur itu memerkuat Kutai Kartanegara yang juga mengikuti seleknas.
Ambisi senada disampaikan pelatih United Kencana Team Malang. Tim yang diperkuat mantan pembalap-pembalap Jatim yang turun di PON XVII itu juga menargetkan lolos Tour de Indonesia. Angga Freddy, Rully Ibnu, Usman Ali, Robert Wijaya dan Ferinanto dianggap sebagai komposisi ideal. Dari kelima pembalap itu terdapat tiga pembalap sprinter sekelas Feriannto, Robert Wijaya, dan Rully Ibnu. Sedangkan Angga dianggap mampu menanjak.
Tim ini merupakan kombinasi pembalap senior dan junior. Namun demikian, kemampuan pembalap junior tidak kalah kelas. Seperti Angga Freddy mampu meraih emas pada PON XVII dengan memecahkan rekor di nomor Individual Pursuit (IP) 4000 m putra. Dia juga bisa merebut perak di nomor Road ITT putra. Demikian juga dengan Rully yang tergolong masih muda bisa mengejutkan dengan meraih perunggu PON XVII di nomor ITT 1000 m putra. Dia kalah dari Ferinanto yang merebut perak dan emas diraih Samai (Jogjakarta).
Pelatih United Kencana Team Sugeng Trihartono menilai komposisi anak didiknya merupakan yang terbaik. Sebab dia mencomot pembalap dari eks skuad PON Jatim. "Kami memadukan pembalap senior dan junior. Meski tergolong muda, Angga dan Rully tidak bisa diremehkan. Kami optimis bisa lolos," tegas Sugeng.
Sementara tulang punggung ISSI Kota Malang diperkuat mantan pembalap Continental Team, Budi Santoso. Budi Tupo sapannya akan dibantu Suprastyo Yudhi, Saifulah, Arsi Putu, dan Dwi Kurniawan. Saifulah merupakan mantan pembalap Polygon Sweet Nice yang tergusur dari pedalnya.
Seleksi nasional ini dilangsungkan dari Subang menuju pintu Tangkubanperahu. Tentu saja jarak tempuhnya relatif pendek karena hanya 30 km. Namun medan yang ditempuh tergolong berat karena hampir seluruh profile medannya menanjak. Selekanas ini melombakan nomor Team Time Trial (TTT). Dalam seleknas ini PB ISSI menetapkan mengambil catatan waktu tiga pembalap terdepan. Sementara pembalap keempat dan kelima harus finish, minimal 80 % dari panjang rute. (*) Read More..
Ketiganya akan bertarung dengan 16 tim non Continental Team untuk memerebutkan 8 tiket yang disediakan PB ISSI. Tour de Indonesia sendiri diselenggarakan tanggal 23 November-5 Desember setelah sempat absen pada penyelenggaraan tahun 2007.
Ketiga tim ini mengaku sama-sama memiliki peluang bertarung dengan 16 tim peserta seleknas. Dari kubu Araya Sidoarjo optimis bisa meraih satu dari delapan tiket yang disediakan. Mengandalkan pembalap-pembalap muda, Araya Sidoarjo optimis bisa berebut satu jatah tiket.
"Saya optimis dengan kekuatan yang saya miliki, meskipun pembalap yang saya turunkan tergolong baru dan minim pengalaman. Terus terang kekuatan Araya kalah kelas dari tim-tim yang diperkuat pembalap senior dan kaya pengalaman," terang pelatih Araya, Munaji (27/8/2008).
Araya masih mengandalkan satu pembalap seniornya, Kaswanto. Mantan pembalap timnas itu didampingi empat pembalap muda seperti Awang Sambodo, Eko Bayu, Kiki Rinaldi, dan Suwaji. Sayang Robin Manulang yang diharapkan bisa memerkuat harus pulang ke daerahnya. Mantan pembalap PON Kalimantan Timur itu memerkuat Kutai Kartanegara yang juga mengikuti seleknas.
Ambisi senada disampaikan pelatih United Kencana Team Malang. Tim yang diperkuat mantan pembalap-pembalap Jatim yang turun di PON XVII itu juga menargetkan lolos Tour de Indonesia. Angga Freddy, Rully Ibnu, Usman Ali, Robert Wijaya dan Ferinanto dianggap sebagai komposisi ideal. Dari kelima pembalap itu terdapat tiga pembalap sprinter sekelas Feriannto, Robert Wijaya, dan Rully Ibnu. Sedangkan Angga dianggap mampu menanjak.
Tim ini merupakan kombinasi pembalap senior dan junior. Namun demikian, kemampuan pembalap junior tidak kalah kelas. Seperti Angga Freddy mampu meraih emas pada PON XVII dengan memecahkan rekor di nomor Individual Pursuit (IP) 4000 m putra. Dia juga bisa merebut perak di nomor Road ITT putra. Demikian juga dengan Rully yang tergolong masih muda bisa mengejutkan dengan meraih perunggu PON XVII di nomor ITT 1000 m putra. Dia kalah dari Ferinanto yang merebut perak dan emas diraih Samai (Jogjakarta).
Pelatih United Kencana Team Sugeng Trihartono menilai komposisi anak didiknya merupakan yang terbaik. Sebab dia mencomot pembalap dari eks skuad PON Jatim. "Kami memadukan pembalap senior dan junior. Meski tergolong muda, Angga dan Rully tidak bisa diremehkan. Kami optimis bisa lolos," tegas Sugeng.
Sementara tulang punggung ISSI Kota Malang diperkuat mantan pembalap Continental Team, Budi Santoso. Budi Tupo sapannya akan dibantu Suprastyo Yudhi, Saifulah, Arsi Putu, dan Dwi Kurniawan. Saifulah merupakan mantan pembalap Polygon Sweet Nice yang tergusur dari pedalnya.
Seleksi nasional ini dilangsungkan dari Subang menuju pintu Tangkubanperahu. Tentu saja jarak tempuhnya relatif pendek karena hanya 30 km. Namun medan yang ditempuh tergolong berat karena hampir seluruh profile medannya menanjak. Selekanas ini melombakan nomor Team Time Trial (TTT). Dalam seleknas ini PB ISSI menetapkan mengambil catatan waktu tiga pembalap terdepan. Sementara pembalap keempat dan kelima harus finish, minimal 80 % dari panjang rute. (*) Read More..
Selasa, 26 Agustus 2008
TdEJ Digelar April 2009
SURABAYA-Kejuaraan balap sepeda grade 2.2 UCI Tour de East Java tahun 2009 telah dipublis. Pihak penyelenggara Harry Enterprise (HE) menyatakan ajang balapan tahunan yang sudah memasuki tahun kelima akan dilaksanakan pada bulan April 2009, tanggal 1-5.
Dipilihnya bulan April menyusul sukses penyelenggaraan tahun ini. Pada tiga edisi sebelumnya HE selalu melaksanakan TdEJ pada bulan Juli. Sayangnya pada bulan Juli tahun 2008 banyak agenda yang berbenturan, sehingga TdEJ 208 dimajukan.
“Pertimbangan saya tidak hanya mengikuti sukses tahun ini. Kami juga memiliki alasan memertahankan TdEJ pada bulan April seperti tahun ini,” ujar Direktur HE, Harijanto Tjondrokusumo, Jumat (22/8). Pelaksanaan tahun ini digeser dari bulan Juli menjadi bulan April. Sebab pada bulan Juli dilaksanakan PON XVII di Kalimantan Timur.
Demikian juga dengan gelaran Olimpiade, dimana banyak peserta yang memersiapkan diri pada multievent antar negara itu. Praktis satu-satunya balapan yang masih eksis di Indonesia, dilaksanakan bulan April.
Alasan lain mengikuti alur kompetisi balap sepeda di Asia musim 2008-2009. Bila tidak ada perubahan, kompetisi dimulai dari Hainan, China (November 2008), Malaysia (Januari-Februari) , Taiwan (Maret), Jawa Timur (April), Iran (Mei), Korea-Jepang (Juni), Tour of Qing Hai Lake, China (Juli), dan Jepang (September-Oktober). Balapan secara berurutan di Asia ini berbeda dengan di Eropa, yang selalu ada setiap bulan atau bahkan setiap pekan.
Urutan yang sudah terstruktur diharapkan bisa terulang kembali pada musim kompetisi tahun depan. Masalahnya tim-tim tidak perlu menyusun jadwal kompetisi yang akan dipilih.
“Biasanya mereka memilih sendiri balapan yang sudah menjadi brand di suatu negara karena tingkat kesulitan atau alasan lain. Saya berharap TdEJ bisa menjadi bagian dari kesan tim-tim di kawasan Asia,”bebernya.
Sekalipun sudah dirancang dilaksanakan pada bula April, pihak penyelenggara berniat mengundurkan jadwal. Masalahnya pada tanggal 5 April memasuki minggu tenang pasca kampanye pilihan legislatif. Kemungkinan pelaksanaan TdEJ edisi ke-5 dijalankan pada akhir April atau paling lambat awal Mei.
TdEJ tahun 2009 diperkirakan tidak mengubah pakem yang sudah dijalankan selama empat edisi. Panpel masih melombakan lima etape, konsisten seperti sejak awal diselenggarakan. Panpel telah menyurvey lima etape yang sudah direncanakan. Etape pertama melombakan kriterium di Batu, etape kedua Batu-Blitar, etape ketiga start-finish di kota Blitar, etape keempat Blitar-Jombang dan ditutup etape kelima dengan nomor kriterium di Jombang.
“Lima etape ini sifatnya sementara, kalaupun berubah masih memungkinkan,” paparnya. Demikian juga dengan rencana penambahan etape seperti yang dijanjikan selepas TdEJ 2008 lalu. Namun Harijanto menyatakan penambahan etape tergantung kekuatan anggaran dan sponsor yang ada. Masalah terakhir ini diakui masih dalam penjajagan. (*) Read More..
Dipilihnya bulan April menyusul sukses penyelenggaraan tahun ini. Pada tiga edisi sebelumnya HE selalu melaksanakan TdEJ pada bulan Juli. Sayangnya pada bulan Juli tahun 2008 banyak agenda yang berbenturan, sehingga TdEJ 208 dimajukan.
“Pertimbangan saya tidak hanya mengikuti sukses tahun ini. Kami juga memiliki alasan memertahankan TdEJ pada bulan April seperti tahun ini,” ujar Direktur HE, Harijanto Tjondrokusumo, Jumat (22/8). Pelaksanaan tahun ini digeser dari bulan Juli menjadi bulan April. Sebab pada bulan Juli dilaksanakan PON XVII di Kalimantan Timur.
Demikian juga dengan gelaran Olimpiade, dimana banyak peserta yang memersiapkan diri pada multievent antar negara itu. Praktis satu-satunya balapan yang masih eksis di Indonesia, dilaksanakan bulan April.
Alasan lain mengikuti alur kompetisi balap sepeda di Asia musim 2008-2009. Bila tidak ada perubahan, kompetisi dimulai dari Hainan, China (November 2008), Malaysia (Januari-Februari) , Taiwan (Maret), Jawa Timur (April), Iran (Mei), Korea-Jepang (Juni), Tour of Qing Hai Lake, China (Juli), dan Jepang (September-Oktober). Balapan secara berurutan di Asia ini berbeda dengan di Eropa, yang selalu ada setiap bulan atau bahkan setiap pekan.
Urutan yang sudah terstruktur diharapkan bisa terulang kembali pada musim kompetisi tahun depan. Masalahnya tim-tim tidak perlu menyusun jadwal kompetisi yang akan dipilih.
“Biasanya mereka memilih sendiri balapan yang sudah menjadi brand di suatu negara karena tingkat kesulitan atau alasan lain. Saya berharap TdEJ bisa menjadi bagian dari kesan tim-tim di kawasan Asia,”bebernya.
Sekalipun sudah dirancang dilaksanakan pada bula April, pihak penyelenggara berniat mengundurkan jadwal. Masalahnya pada tanggal 5 April memasuki minggu tenang pasca kampanye pilihan legislatif. Kemungkinan pelaksanaan TdEJ edisi ke-5 dijalankan pada akhir April atau paling lambat awal Mei.
TdEJ tahun 2009 diperkirakan tidak mengubah pakem yang sudah dijalankan selama empat edisi. Panpel masih melombakan lima etape, konsisten seperti sejak awal diselenggarakan. Panpel telah menyurvey lima etape yang sudah direncanakan. Etape pertama melombakan kriterium di Batu, etape kedua Batu-Blitar, etape ketiga start-finish di kota Blitar, etape keempat Blitar-Jombang dan ditutup etape kelima dengan nomor kriterium di Jombang.
“Lima etape ini sifatnya sementara, kalaupun berubah masih memungkinkan,” paparnya. Demikian juga dengan rencana penambahan etape seperti yang dijanjikan selepas TdEJ 2008 lalu. Namun Harijanto menyatakan penambahan etape tergantung kekuatan anggaran dan sponsor yang ada. Masalah terakhir ini diakui masih dalam penjajagan. (*) Read More..
Langganan:
Postingan (Atom)