Rabu, 24 September 2008

Araya Maksimalkan Tanjakan

SIDOARJO - Performa belum menjanjikan yang ditunjukkan para pembalap Araya membuat pelatih Munaji berpikir ekstrakeras. Seiring makin dekatnya agenda Tour de Indonesia (TdI) pada 23 November-5 Desember 2008, dia merencanakan mengadakan satu kali tur ke luar kota.

Namun, hingga kini dia belum merencanakan rute mana yang akan ditempuh. Munaji akan memutuskan kota-kota yang dijelajahi nanti setelah Lebaran. Hanya, dia mengisyaratkan bahwa trek menanjak tetap akan menjadi opsi baginya.

Itu dimaksudkan agar kelemahan-kelemahan yang masih ada pada anak asuhnya bisa teratasi. Selama ini, lanjut dia, dari dua kali tur yang sudah dilakukannya, kelemahan paling mencolok yang ditunjukkan anak asuhnya terletak pada trek menanjak. ''Seperti saat tur kedua (15/9), anak-anak ngos-ngosan saat melintasi track menanjak antara Tawangmangu-Sarangan. Itu menunjukkan bahwa kelemahan anak-anak memang ada di track menanjak," kata Munaji kemarin (23/9).

Memang, jika dilihat dari dua kali tur awal, Kaswanto dkk masih harus berbenah. Apalagi, performa jelek saat menaklukkan lintasan menanjak menunjukkan bahwa mereka belum mempunyai ketahanan yang baik. ''Itu tidak boleh terjadi. Kalau itu dibiarkan terus-terusan, mungkin kami akan mendapat hasil yang buruk seperti babak kualifikasi (28/8). Kami jelas tidak ingin hasil itu terulang," jelas pria yang berprofesi sebagai guru sekolah dasar itu. ''Satu-satunya jalan adalah mengadakan tur ke luar kota," tegas Munaji.

Ya, di babak kualifikasi, Kaswanto dkk memang babak belur. Tim yang bermarkas di Perumahan Bluru Permai, Sidoarjo, tersebut hanya sanggup menempati peringkat kedelapan. Itu adalah limit terakhir bagi setiap tim untuk lolos ke TdI.

''Di tur kedua lalu, catatan waktu anak-anak juga kurang memuaskan. Mereka hanya sanggup menempuh waktu 48 km/30 menit. Padahal, target saya adalah 50 km/30 menit. Anak-anak harus memenuhi target yang saya berikan jika tidak ingin mendapat hasil seperti kualifikasi lalu," ungkapnya. (ru/aww/jawapos)

Read More..

Senin, 22 September 2008

PSN Bidik Hong Kong-Shanghai

* Buta Profile Stage

Kompetisi balap sepeda musim 2008-2009 sudah dimulai. Semetnara klub balap sepeda Surabaya, Polygon Sweet Nice (PSN) memulai perburuan poin. Tim asal kota Pahlawan itu membidik kompetisi perdananya pada kejuaraan Tour Hong Kong-Shanghai, 19-25 Oktober.
Jadwal ini merupakan kompetisi perdana yang diikuti PSN mengawali kompetisi 2008-2009. Pada pelaksanaan tahun lalum, PSN finish di posisi ke-8 di ajang yang sama. Pun demikian dengan pembalapnya, Hari Fitrianto juga menembus posisi ke delapan General Classification (GC).
Pelaksanaan tahun ini diakui tidak semudah tahun lalu. Dipastikan tim-tim terbaik Asia akan turun. Dari data yang diperoleh, tim terbaik Asia Tabriz Petrochemical Iran telah mengonfirmasikan keikutsertaannya. Selain itu terdapat Skil Shimano (Belanda), Marcopolo (China), Doha Team (Qatar), Seoul City (Korea), Aisan (Jepang), Hong Kong Team (Hong Kong), dan L2A (Malaysia).
Belum lagi dua tim dari Australia dan salah satunya, City of Perth. Demikian juga dengan tim asal Afrika Selatan, dan sejumlah tim asal Eropa. "Kalau melihat peta persaingan, mungkin berat untuk meraih hasil seperti tahun lalu. Jadi kami berharap persaingan tahun ini semakin kompetitif," terang Direktur PSN Harijanto Tjondrokusumo, Senin (22/09/08).
Tentu saja dari tim-tim yang sudah masuk itu rata-rata sudah pernah dijumpai. Sementara tim terkuat masih dipegang Tabriz yang musim kompetisi tahun lalu menjadi pemuncak klasemen. Sedangkan tim lain sudah saling berjumpa dan sama-sama tahu kekuatan masing-masing.
Memasuki kompetisi tahun ini, PSN memulai dengan tim baru. Dalam tim yang baru ini terdapat empat pembalap baru. Semua pembalap yang baru direkrut itu bukan pembalap lokal. Mereka yang baru direkrut itu adalah, Roman Ziyentayev, Kirill Kazantsev, Timur Abeldinov, dan Artyom Golovachsenko.
Keempat pembalap ini menyusul dua rekan senegaranya, Kazakhstan, yang sudah beragabung lebih dahulu. Yevgeniy Yakovlev dan Vyacheslav Dyadichkin sudah terlebih dahulu bergabung sejak tahun 2004. Selain itu masih ada satu pembalap asal Rusia, Artemiy Timofeev yang sudah bergabung sejak tahun 2007. Sedangkan dua pembalap lokal yang masih bertahan adalah Hari Fitrianto dan Herwin Jaya.
Dari empat pembalap baru itu, hanya dua pembalap yang dipersiapkan mengikuti Tour Hong Kong-Shanghai. Keduanya adalah Ziyentayev dan Kazantsev. Sedangkan empat pembalap lainnya masih menjadi replacement riders.
PSN sengaja memilih Ziyentayev dan Kazantsev karena sudah teruji saat Tour de East Java bulan April silam. Terlebih kedua pembalap ini memiliki kemampuan di medan menanjak dan flat. "Ziyentayev merupakan pembalap yang memiliki kemampuan ganda, meskipun dia bukan seorang sprinter. Setidaknya basic sebagai pembalap MTB bisa menjadi modal untuk bertarung di medan flat," paparnya.
Hanya saja sejauh ini PSN belum mengetahui route profile yang dilombakan. Dari
enam etape yang dilombakan, mengalami perubahan dibanding stage yang dilombakan tahun lalu. Dimana medan flat masih mendominasi sepanjang rute yang ditempuh. Namun diyakini ada satu atau dua rute yang menempuh circuit race dengan sedikit tanjakan. Sementara untuk medan flat dipastikan seluruh rute di Hong Kong menempuh medan flat.
"Kalau melihat pengalaman tahun lalu, Hong Kong banyak mendominasi medan flat. Seperti rute pertama Hong Kong Stage dan Jiangsu Taicang Stage, kemungkinan sedikit ada rolling-rolling tanjakan. Tapi tidak terlalu tinggi," lanjutnya. Hanya saja Harijanto tidak menyebut pastinya panjang etape yang dilombakan. Sehingga PSN belum bisa memilih stage yang akan dijadikan penentuan perebutan juara. (*)

Read More..

Jumat, 12 September 2008

Kondisi Puspita Mulai Membaik

*Dua Bulan Pasca Kecelakaan

Hari-hari buruk yang dialami mantan pelatih balap sepeda nasional Puspita Mustika Adya mulai menjauh. Pria yang ditunjuk sebagai pelatih balap sepeda Kerajaan Brunei Darussalam itu kini mulai menemukan kesadarannya setelah dirawat di salah satu Rumah Sakit Kerajaan Brunei Darusalam, di Bandar Seribegawan.
Hal ini disampaikan istri Puspita, Desiyanti, Jumat (12/09/08) malam ketika dihubungi di kediamannya. Wanita yang berprofesi sebagai Pramugari Garuda itu mengaku gembira dengan kondisi suaminya pekan terakhir ini. Malahan dialog yang dilakukan baik dengan istrinya, maupun dengan sejumlah koleganya, termasuk dengan pembalapnya berangsur-angsur membaik.
"Pekan lalu saya ke Brunei untuk melihat kondisi terakhir. Alhamdulillah, daya ingatnya mulai kembali. Dia mengingat beberapa nama keluarga kami, teman, dan beberapa persitiwa,"terang Desi, sapaan akrab Desiyanti. Malahan dia diminta untuk membawa wanita kelahiran 46 tahun silam itu mengaku Puspita minta dibawakan sebuah sepeda dari toko United Bike di kawasan Slipi milik Arifin.
Demikian juga saat meminta agar dibawakan minuman isotonik dari kawannya yang bernama, Mulyadi. Sementara minuman isotonik di Brunei berbeda dengan di Indonesia. Hal ini yang membuat pihak keluarga merasa gembira dengan perkembangan Puspita.
Selain daya ingat, kondisi fisiknya juga mulau membaik. Desi menerangkan bila suaminya sudah bisa berjalan, meski tertatih-tatih. Demikian juga dengan komsumsi makan sudah bisa menyantap bubur.
Membaiknya mantan sprinter nasional itu disebabkan semangat untuk sembuh cukup tinggi. "Dokter yang merawat mengaku terkejut dengan perkembangan yang dialami Puspita. Jarang kondisi seperti ini sembuh dalam waktu cepat," tutur Desi menirukan dokter yang merawatnya. Desi sendiri mengaku tidak tahu gejala yang dialami suaminya. Sebab dokter yang merawatnya-pun tidak menjelaskan secara detail akibat kecelakaan yang dialami Puspita.
Untuk memastikan kesehatan Puspita, pihak Rumah Sakit Brunei berencana membawanya ke Singapura. Dia dikirim ke salah satu RS di Singapura, untuk memastikan apakah cairan itu sudah hilang sama sekali atau masih ada. Namun sebelum itu akan di CT Scan ulang, apakah masih ada cairan atau tidak. "Bila sudah tidak ada, tidak perlu dibawa ke Singapura," tandasnya.
Perkembangan yang membaik ini setelah Puspita menjalani operasi pengambilan cairan di kepala. Cairan itu diakui menyebabkan Puspita mengalami kehilangan kesadaran dan sering merasa pusing. Demikian juga dengan pendengarannya mulai membaik. Sebab telinga kanan mengalami memar akibat benturan.
Puspita dirawat di RS Brunei setelah ditabrak saat memimpin latihan anak didiknya, 23 Juli 2008. Dia ditabrak pengemudi BMW saat memimpin latihan. Saat itu Puspita menaiki Motor Gede (Moge) mengawal empat anak didiknya. Peristiwa kecelakaan itu disebabkan si pengemudi mengaku mengantuk. Belakangan direvisi dia meraswa capek. Namun sejumlah saksi menyebutkan bila dia tengah memegang HP. Di negara maju mengemudi sambil memegang HP, baik sekedar mengirim SMS atau telefon sangat dilarang.
Selama dirawat di Brunei, seluruh biaya ditanggung pelaku. Tidak cukup hanya itu, keluarga Puspita mulai dari istri, dua anaknya, dan dua pembantunya juga menjadi tanggungjawab pelaku selama melakukan kunjungan ke Brunei. Selama perjalanan dari dan ke Brunei termasuk urusan passport, biaya menginap dan akomodasi ditanggung pelaku. Terlebih salah satu keluarga kerajaan Brunei meminta agar Puspita dirawat hingga sembuh. Karena dia dipilih untuk memoles timnas Brunei proyeksi SEA Games dan Asian Games. (*)

Read More..

Minggu, 07 September 2008

Araya Bidik Lima Besar

*Tour de Indonesia

SIDOARJO-Araya Cycling Team Sidoarjo betul-betul serius memersiapkan diri jelang Tour de Indonesia. Persiapan yang mereka lakukan dengan menambah endurance seluruh pembalapnya. Maklum tim ini diperkuat mayoritas pembalap muda yang belum banyak pengalaman.
Penambahan endurance ini berkaitan dengan ambisi Araya masuk lima besar kategori nasional. Sedangkan untuk kategori umum, Araya tidak terlalu membebani kepada pembalapnya. Target ini dianggap wajar mengingat cukup banyak pesaing dari dalam negeri sendiri.
Manajer sekaligus pelatih Araya Munaji mengakui target lima besar itu sudah cukup berat. Hasil Seleksi Nasional 28 Agustus di Subang, Jawa Barat menjadi gambaran kekuatan tim asal Sidoarjo itu. Pada seleknas itu Araya finish di peringkat kedelapan dari 20 tim. Sementara dalam seleknas itu hanya delapan tim yang dianggap lolos mengikuti Tour de Indonesia 20 November sampai 3 Desember. Berarti Araya lolos dari posisi paling belakang.
"Kami menargetkan masuk lima besar klasemen nasional," terang Munaji disela-sela latihan Minggu (07/09/08) pagi di jalan raya Juanda. Target ini naik tiga strip dari hasil seleknas. Berdasar hasil seleknas, setidaknya ada empat tim yang dianggap cukup tangguh. Tiga tim asal Jabar, Dodol Picnic, Putra Perjuangan, dan ISSI Jabar. Sementara satu tim lainnya adalah ISSI Kutai Kartanegara (Kukar). Dimana ISSI Kukar diperkuat peraih emas PON XVII nomor road race asal Jogjakarta, Matnur.
Bukan berarti tim sekelas Jakarta Cycling Club (JCC), CCC Solo, dan Benteng Muda Tangerang (BMT) akan mudah ditaklukkan. "Catatan waktu kami tidak terpaut jauh. Terutama denga BMT dan JCC. Sedangkan dengan tiga tim asal Jabar, kami memang kalah pengalaman dan materi," paparnya.
Untuk mendukung ambisi itu, Araya mulai menggenjot latihan ketahanan fisik bagi seluruh pembalapnya. Bahkan sejak bulan lalu klub balap sepeda yang ditopang perusahaan velg itu sudah menempuh jarak 650 km. Kaswanto dkk telah menempuh rute Surabaya-Caruban, Caruban-Solo, Solo-Madiun, dan Madiun-Surabaya.
"Dalam satu minggu kedepan, saya perbanyak latihan di Surabaya dulu. Khususnya untuk nomor kriterium di jalan raya Juanda. Selanjutnya kami memulai program dengan tour ke sejumlah kota, mungkin ke Tulungagung atau kota lain," tambah pelatih berusia 45 itu. Pada bulan Oktober nanti, Araya akan mengikuti kejuaraan tahunan di Banjarnegara mengikuti Bupati Cup. (*)

Read More..

Jumat, 05 September 2008

PSN Agendakan 10 Tour

SURABAYA-Memasuki musim kompetisi balap sepeda 2008-2009, klub balap sepeda Polygon Sweet Nice menetapkan 10 tour yang akan diagendakan. Jumlah itu tidak jauh berbeda dengan keikutsertaan pada musim-musim sebelumnya di ajang Asia Tour.

Manajemen PSN menganggap jumlah tersebut sudah ideal karena disesuaikan dengan kekuatan anggaran. Dari 10 tour yang dirancang itu, manajemen tidak menyatakan semuanya bisa diikuti. Mereka beranggapan jumlah itu masih perkiaraan, bisa berkurang atau malah bertambah.

Direktur PSN Harijanto Tjondrokusumo, Jumat (05/09/08) menjelaskan jumlah itu tidak jauh berbeda dengan kompetisi yang diikuti dua tahun terakhir. "Mengawali tiga kompetisi tiga balapan UCI dan satu balapan non UCI," terang Harijanto. Tiga tour UCI diawal kompetisi adalah Tour Hong Kong-Shanghai, Tour of Hainan, dan Tour de Indonesia. Sementara satu tour non UCI adalah Perlis Open di Malaysia 30 ktober- 2 November.

Sementara tujuh tour lainnya yang sudah disiapkan adalah, Jelajah Malaysia, Tour de Langkawi, Tour de Taiwan, Tour East Java, dan Tour Korea-Japan. Sementara dua tour yang menjadi cadangan adalah Tour of South China Sea dan President Tour of Iran. Dua tour ini dianggap cukup mahal. Selain jarak yang jauh, kedua tour ini diagendakan berbarengan dengan peak season.

Dari 10 tour yang diagendakan ini, PSN berharap bisa menembus papan atas klasemen UCI Asia. Saat ini PSN masih berkutat di papan tengah atau peringkat 37 dari 57 tim dengan 37 poin, dan belum bisa bersaing dengan tim-tim besar. Terutama klub balap sepeda dari Iran dan Jepang. “Target kami memerbanyak poin, agar bisa menyejajarkan dengan tim-tim besar di Asia," imbuh pengusaha makanan itu.

Sementara untuk tiga tour pembuka, PSN berharap bisa mengawali dengan manis. Masalahnya tim ini baru saja merombak susunan pembalapnya. Nama Budi Santoso dan Riza Pahlevi sudah tidak masuk starting line up. Keduanya dianggap gagal bersaing dengan pembalap-pembalap lokal maupun asing.

Sebagai gantinya, PSN memasukkan tiga pembalap asal Eropa Timur. Kirill Kazantsev, Timur Abeldinov, dan Artyom Golovachsenko masuk sebagai pembalap baru. Ketiga pembalap asal Kazakhstan ini menyusul tiga rekannya, Yevgeniy Yakovlev, Vyacheslav Dyadichkin, dan Roman Zhiyentayev yang sudah lebih dahulu memerkuat PSN.

Nama Zhiyentayev merupakan pembalap baru yang direkrut pada bulan Mei lalu. PSN masih memiliki pembalap asal Eropa Timur lainnya, Artemiy Timofeev yang berasal dari Rusia. Sementara pembalap yang akan dibawa dalam tiga tour pembuka sebanyak enam pembalap. Mereka adalah Yakovlev, Dyadichkin, Timofeev, Zhiyentayev, dan dau pembalap lokal, Hari Fitrianto serta Herwin Jaya. (*)

Read More..