Minggu, 29 Maret 2009

M.Saifulah Menangi Piala KONI Surabaya

SURABAYA-Pebalap Puslatcab Surabaya M.Saifulah menjadi pemenang dalam kejuaraan Piala KONI Surabaya, Minggu (28/3) di Sirkuit Park Kenjeran. Pebalap yang dipersiapkan mengikuti Porprov II/ 2009 itu mengumpulkan 23 poin sekaligus menyisihkan 22 pesaing lainnya.
Piala KONI Surabaya ini mengalami penundaan yang semestinya diselenggarakan pada bulan November 2008. Karena padatnya jadwal, ajang pembibitan atlet balap sepeda Surabaya itu baru terlaksana di penghujung Maret 2009.
Ketua Umum Pengkot ISSI Surabaya Sutanto Hadisuseno menyatakan ajang pembibitan ini akan diperbanyak. "Tujuannya untuk menggali potensi atlet balap sepeda Surabaya. Terus terang, kita telah kehilangan dua generasi," terang Sutanto disela-sela acara. Saat ini Surabaya bisa dikatakan kalah dengan daerah lain, seperti Malang, Lumajang, Tulungagung, dan Sidoarjo dalam pembibitan dan pembinaan atlet balap sepeda.
Untuk mengatasi kelesuan itulah, ISSI Surabaya berencana menambah frekuensi pertandingan di level Surabaya. Malahan ada wacana untuk menggelar ajang tiap tiga bulan sekali, agar Surabaya kembali menjadi gudang atlet balap sepeda yang pernah dimiliki.
Piala KONI Surabaya kemarin diikuti 123 atlet yang terbagi dalam 6 kelas pemula SD BMX putra, pemula SD MTB-road race putra, SMP putri, junior putra, senior putra, dan master/ veteran. Menariknya, Piala KONI Surabaya ini dilaksanakan di sirkuit kenjeran, untuk menyiasati mahalnya perizinan. Sutanto bangga bisa menjaring 123 peserta, meski minim peserta putri. "Tidak gampang menggali potensi atlet putri. Melalui ajang seperti ini, kam
i harapkan muncul pebalap putri," imbuhnya.
Dikelompo
k men elite atau senior putra, Saiful tidak hanya menjadi yang tercepat. Tetapi dia juga mampu mengumpulkan poin tertinggi. Pada balapan ini hanya one day race criterium dan non UCI race. Sehingga pemenang ditentukan melalui pengumpulan poin terbanyak. Di urutan kedua Dwi Kwok memiliki 9 poin dan ketiga ditempati Agung Rianto yang juga atlet puslatcab dengan 4 poin.
"Saiful bagian dari puslatcab dan kami persiapkan mengikuti Porprov II/ 2009. Jadi ajang ini kami jadikan try out bagi atlet-atlet puslatcab," terang Sekretaris Umum ISSI Surabaya, Anry Bartali yang mendampingi Sutanto. Atlet puslatcab perlu mendapat kesempatan tampil di semua ajang balap sepeda untuk menambah pengalaman dan skill. Apalagi usia atlet-atlet puslatcab rata-rata masih muda. (*)
Read More..

Rabu, 25 Maret 2009

PSN Kembali Dekati Ziyentayev

SURABAYA-Nama Roman Ziyentayev tidak asing lagi bagi Polygon Sweet Nice Cycling Team Surabaya. Pebalap asal Kazakhstan itu sempat menjadi pembicaran selepas mengikuti Tour de East Java 2008. Bahkan namanya dikabarkan bakal memerkuat tim Continental asal Surabaya ini dipenghujung kompetisi 2008.
Sayang pendekatan tahun lalu tidak membuahkan hasil. Kali ini pendekatan itu coba diulang kembali untuk membangun kekuatan musim balap 2009. Melalui Direktur Polygon Sweet Nice, Harijanto Tjondrokusumo mengaku tengah mendekati pebalap yang baru berusia 20 tahun itu.
"Kami tengah mencoba melakukan pendekatan untuk mendapatkan Ziyentayev," terang Harijanto, Selasa (24/3/2009) siang. Dia menambahkan, Ziyentayev merupakan pebalap muda yang memiliki potensi untuk berkembang. Apalagi pebalap asal Kazakhstan itu belum terikat dengan klub continental manapun. Sehingga Polygon Sweet Nice berpeluang merekrutnya.
Terlebih performanya selama mengikuti dua tour diawal musim 2008-2009, Le Tour de Langkawi dan Tour de Taiwan cukup menjanjikan. Pada Tour de Taiwan, Ziyentayev berhasil menduduki peringkat kedua General Classification (GC) sekaligus Best Asian Rider. Sementara pada Le Tour de Langkawi dia menempatkan diri diposisi ke 37 GC dan posisi ke-10 Asian Rider. Sebelumnya dia juga mencatatkan diri sebagai best young rider pada Tour de East Java tahun lalu.
Deretan prestasi inilah yang menyebabkan Polygon Sweet Nice berfikir ulang untuk mendatangkan pebalap muda itu. "Pada prinsipnya dia bersedia bergabung dengan kami, tetapi tinggal menunggu pengesahan dari UCI," imbuhnya. Bila Polygon Sweet Nice mendapat sinyal dari UCI, bukan tidak mungkin pebalap muda ini segera didaftarkan.
Masalahnya tim yang didanai perusahaan makanan dan sepeda itu masih butuh amunisi. "Utamanya kami butuh pebalap yang memiliki kemampuan ganda. Selain mampu beradu sprint, pertarungan di medan tanjakan juga dimilikinya," imbuh pengusaha makanan itu. Dia berharap mendapat kabar dari UCI agar bisa didaftarkan dan dikirim mengikuti stage race minimal mulai bulan Mei.
Lebih jauh Harijanto masih belum bersedia membuka kontrak yang diterima pebalap yang memiliki basic MTB itu. "Saat ini kami sedang dalam pendekatan. Kalau soal kontrak tentu belum bis saya sampaikan. Tim Pro Continental saja, banyak yang tidak mempublikasikan kontrak yang disodorkan kepada pebalapnya," tandasnya. (*)
Read More..

Minggu, 22 Maret 2009

Samai Incar Green Jersey Jelajah Malaysia

SURABAYA-Salah satu sprinter terbaik Indonesia, Samai mulai memersiapkan diri mengikuti Jelajah Malaysia, 19-26 April. Pebalap yang kini bergabung dengan L2A Malaysia itu diproyeksikan bisa merebut green jersey selama penyelenggaraan berlangsung.
Hal ini berkaca dari hasil pada Le Tour de Langkawi Februari lalu, performanya dianggap luar biasa. Bahkan dia menjadi pebalap Asia kelima yang berhasil menjuarai etape, bahkan menjadi pebalap Asia pertama yang menang adu sprint dalam rombongan besar, dibanding empat pebalap sebelumnya.
Dia mengakui Jelajah Malaysia merupakan ambisi pertamanya merebut green jersey. "Setelah meraih hasil pada Le Tour de Langkawi, manajemen meminta kami untuk bekerja lebih maksimal. Utamanya untuk perebutan jaket hijau," terang Samai, Minggu (22/3/2009). Keberhasilannya merebut etape keempat Le Tour de Langkawi, mantan pebalap Wismilak Cycling Team itu lebih konsentrasi menatap Jelajah Malaysia.
Pelaksanaan Jelajah Malaysia tahun ini merupakan come back-nya setelah lima tahun absen dari penyelenggaraan yang sama. Terakhir Samai mengikuti Jelajah Malaysia pada tahun 2004 bersama sprinter nasional lainnya, Herijanto Ateng Setijawan. Dimana Samai berhasil menduduki posisi runner-up klasemen poin sprint, dibawah pebalap Jepang.
Berkaca hasil 2004 dan Le Tour de Langkawi Februari lalu, tidak salah manajemen L2A memintanya mengincar Green Jersey. "Insyah Allah, saya mampu. Tanpa dukungan teman-teman, saya tidak mampu. Terus terang, kekuatan tim sekarang jauh lebih baik," imbuhnya. Menurut Samai, L2A cukup banyak pebalap muda dan butuh pengalaman sebanyak mungkin, sepeninggal Anuar Manan dan Ahmad haidar Anwar.
Selain pebalap-pebalap muda, Samai juga ditemani Tonton Susanto dan Jeremy Yates. Akan halnya Samai, Tonton diharapkan bisa memertahankan gelar. Tahun lalu Tonton sukses merebut Yellow Jersey. "Bila saya ditarget bisa merebut green jersey, Tonton dituntut memertahankan gelar atau minimal king of mountain," imbuh pebalap kelahiran Surabaya itu. Tahun lalu Tonton sukses merebut gelar Jelajah Malaysia setelah mengalahkan pesaing terberatnya, Ghader Mizbani Tabriz Petrochemical Cycling Team.
Hanya saja Samai mengaku terkendala pada peserta-peserta tahun ini. Dimana tidak banyak informasi didapat tentang calon lawan yang akan dihadapi. Berbeda dengan Le Tour de Langkawi yang sudah jelas lawan-lawan yang menjadi pesaing utamanya. (*)
Read More..

CCC Wakili Timnas Indonesia di Jelajah Malaysia

SURABAYA-Tidak hadirnya tim PAL balap sepeda Indonesia dalam balapan Jelajah Malaysia menguntungkan Custom Cycling Club. Tim asal Solo itu menerima bola muntah setelah PB ISSI melimpahkan undangan dari panpel Jelajah Malaysia yang berlangsung 19-26 April.
Ketidakhadiran tim balap sepeda Indonesia disebabkan berkurangnya kekuatan mereka. Dua pembalap utamanya, Samai dan Tonton Susanto harus bergabung dengan klub asalnya, L2A Malaysia. Praktis tersisa tiga pembalap, Kaswanto, Anggra Fredly, dan Ryan Ariehan.
Hal ini disambut gembira lantaran Custom Cycling Club (CCC) sebelumnya tidak masuk dalam undangan. Team Manager M.Irham mengungkapkan rasa gembiranya karena bisa mengikuti grade 2.2 di Malaysia. "Insyah Allah, kami bisa berangkat. Kami menerima undangan dari PB ISSI untuk menggantikan posisi tim PAL yang tidak bisa bergabung," terang Irham, Jumat (20/3/2009) pagi.
Pria asal Surabaya yang kini menetap di Solo itu menilai balapan ini untuk memberi kesempatan kepada pebalap mudanya. Setidaknya dalam tim yang berdiri tahun 2004 itu banyak diperkuat pebalap muda. Seperti Erik Suprianto dan Maruli Fajar. Keduanya merupakan produk asli CCC, dan Maruli sempat memerkuat pelatnas U-23 pada Tour de Indonesia 2008 silam.
Irham menilai Erik merupakan pebalap masa depannya. Maklum dia kerap memiliki hasil tes yang lebih dibading kawan-kawannya sekali dalam satu bulan. Dia hanya kalah dari seniornya, Parno dalam setiap tes yang menempuh Individual Time Trial (ITT), setiap bulannya.
"Maruli satu-satunya pebalap kami yang memerkuat timnas dan finish hingga selesainya Tour de Indonesia 2008. Empat rekannya pelatnas lainnya, gagal menyelesaikan balapan," imbuhnya. Pada kesempatan kali ini, CCC berharap dua pebalap mudanya bisa menimba ilmu sekaligus mengasah skill. "Terus terang kalau hanya latihan, mereka tidak terasah. Sementara di Indonesia, ajang berkompetisi cukup minim," paparnya.
CCC bakal menurunkan kekuatan penuh selain memberi kesempatan pada dua pebalap muda. Pebalap terbaik Indonesia pada Tour de Indonesia Parno, akan ditopang Endra Wijaya, Agung Alisjahbana, dan Hexa Prasetyo. Sejauh ini klub yang didirikan Bea Cukai Jakarta itu belum menerima kabar stage profile Jelajah Malaysia. (*)
Read More..

Sergey Tiba, Diikutkan Jelajah Malaysia

SURABAYA-Pebalap baru Polygon Sweet Nice Sergey Kudentsov dipastikan pekan depan di Surabaya. Mantan pebalap Trek Marcopolo itu bakal melakoni latihan selama dua pekan di Surabaya sebelum mengikuti Jelajah Malaysia, 19-26 April.
Dia diperkirakan tiba bersama kompatriotnya, Timofeev Artemiy yang saat ini dikabarkan berlatih di Spanyol. Namun kedatangan Artem, sapaan Timofeev bisa saja meleset. Juara etape pertama Tour de Indonesia 2008 lalu belum memberikan konfirmasi kedatangan.
Direktur Polygon Sweet Nice Harijanto Tjondrokusumo menegaskan pebalap barunya, Sergey Kudentsov pasti tiba pekan depan. "Tanggalnya belum saya cek. Dia akan berlatih selama dua pekan atau lebih di Surabaya sebelum berangkat ke Malaysia," terang pengusaha makanan itu, Rabu (18/3/2009) petang.
Saat ini di negara asalnya, Rusia sudah hampir selesai musim dingin. Sementara jadwal latihan tidak bisa dimaksimalkan. Hal ini yang mendorong Sergey beradaptasi dengan iklim tropis Asia Tenggara. Maklum selama bulan April pebalap berusia 31 tahun itu dijadwalkan mengikuti Jelajah Malaysia dan Tour Singkarak, Sumatra Barat akhir April.
Mau tidak mau dia harus bisa mengatasi panasnya iklim tropis Asia Tenggara. "Ibaratnya mesin yang perlu dipanasi. Jangan jadikan mesin yang lama berhenti, langsung di genjot, pasti amburadul. Perlu adaptasi dahulu sebelum digunakan," imbuhnya.
Pada Jelajah Malaysia April mendatang, Kudentsov didampingi dua pebalap asal Kazakhstan, Artyom Golovaschenko dan Roman Krasilnikov. Ketiganya merupakan pebalap baru yang direkrut Polygon Sweet Nice diawal musim ini. Selain ketiga pebalap baru ini, tiga pebalap lain yang menyertai adalah Artem, Hari Fitrianto dan Herwin Jaya. Keenam pebalap ini kemungkinan dipertahankan hingga Tour Singkarak. Sementara replacement rider menempatkan pebalap muda, Jimmy Pranata.
"Saya berharap komposisi full team ini bisa menghasilkan sesuatu. Minimal kami bisa masuk lima besar, dan berharap bisa meraih hasil terbaik pada Tour Singkarak," katanya. Pada pelaksanaan Jelajah Malaysia terdapat 20 tim selain Polygon Sweet Nice. Diantaranya timnas Indonesia, Malaysia, dan Thailand. Sedangkan sisanya adalah tim continental Asia dan Australia. (*)
Read More..

Senin, 02 Maret 2009

Araya Ikuti Tour Jabar

SIDOARJO-Kejuaraan balap sepeda non UCI Race Tour Jabar 10-15 Februari, dipastikan tidak menjadi target utama bagi Araya-Putra Perjuangan. Tim balap sepeda hasil merger dua tim Araya (Sidoarjo) dan Puitra Perjuangan (Bandung) itu menjadikan ajang ini sebagai latihan.
Seperti yang disampaikan Team Manager Munaji, Senin (2/3/2009) sore, tidak terlalu berambisi merebut gelar juara. Itu sebabnya Araya-Putra Perjuangan hanya menurunkan pembalap muda. Tim sengaja memberi pengalaman dan mengasah kemampuan pembalap-pembalap baru.
"Tour Jabar bukan sasaran utama kami. Selain bukan ajang UCI race, kejuaraan ini untuk memberi kesempatan kepada pembalap muda kami untuk berkembang," terang pria yang juga guru SD Wonokromo itu. Tentu saja Araya-Putra Perjuangan siap kalah di arena itu. Hal ini dipertegas dengan banyaknya tim-tim yang bakal turun di ajang tersebut. Bahkan tim asal Malaysia-pun dikabarkan turun.
Enam pembalap yang diturunkan Araya-Putra Perjuangan adalah Awanag Sambodo, Yuli Haryanto, Eko Bayu, Jelly Doris, Dadang Juanda, dan Denis. Dari enam nama yang dipersiapkan ini rata-rata masih muda dan minim pengalaman. Hanya Awang, Eka, dan Yuli yang pernah merasakan ketatnya Tour de Indonesia 2008 lalu. Sayangnya tidak banyak yang mampu diperbuat pembalap-pembalap Araya kala itu.
Munaji mengungkapkan saat ini anak didiknya terus digeber latihan dengan berbagai macam tour. "Sasaran utama kami Tour Singkarak, April mendatang. Ajang ini tidak ingin kami lewatkan karena selain UCI race, juga ajang internasional untuk berburu poin," imbuh mantan pelatih pelatnas itu. Pada Tour Singkarak nanti, Araya-Putra Perjuangan sudah menyiapkan materi terbaiknya guna menopang hasil maksimal. Termasuk menurunkan pembalap terbaiknya, Kaswanto.
Tour Jabar sendiri memakan jarak tempuh kurang lebih 500 km. Etape pertama kriterium di Pangandaran sepanjang 60 km di Pangandaran, etape kedua disambung Pangandaran-Garut (180 km). Memasuki etape ketiga merupakan rute maut, yang melintasi gunung Pamujan dengan jarak tempuh hanya 45 km namun menanjak total. Sementara etape empat Bandung-Tangkubanperahu (155 km), dan terakhir kriterium di kota Bandung (60 km).
"Kalau melihat jaraknya, tidak terlalu jauh. Tetapi di etape ketiga, merupakan ujian berat bari semua pembalap," aku Munaji. Hanya saja pada Tour Jabar ini tidak mengakumulasikan seluruh catatan waktu dari etape pertama hingga etape terakhir. Panpel hanya menyediakan juara etape. (*)
Read More..

PSN Persiapan Tour Taiwan

SURABAYA-Dua bulan tidak mengikuti agenda race UCI membuat klub Polygon Sweet Nice (PSN) tidak sabar menjajal kemampuan. Mengawali kompetisi tahun 2009 ini, tim asal kota pahlawan itu berniat menjajal Tour of Taiwan, 8-14 Maret.
Tidak banyak persiapan yang dimiliki Polygon Sweet Nice menjelang keberangkatan. Tim yang ditopang perusahaan makanan dan sepeda itu sudah memiliki persiapan. Diantaranya mengikuti balapan kecil, Piala Wali Kota Mojokerto dan Piala Bupati Sidoarjo.
Dari dua kali mengikuti kejuaraan, Polygon Sweet Nice bisa mengambil pelajaran penting. Kedua kejuaraan ini sama-sama menempuh medan flat, sama dengan yang dilombakan pada Tour of Taiwan. "Memang kita tidak bisa menyamakan dua kejuaraan lokal. Apalagi lawan yang kita hadapi nanti jauh lebih menantang," terang Direktur Polygon Sweet Nice, Harijanto Tjondrokusumo, Jumat (27/2/2009).
Polygon Sweet Nice berencana berangkat tanggal 6 Maret dengan kekuatan 6 pembalap. Namun dari 6 pembalap yang sudah pasti berangkat baru empat pembalap. Mereka adalah Herwin Jaya, Hari Fitrianto, Antonius Christopher, dan Jimmy Pranata. Sementara dua nama lain masih menunggu konfirmasi dari pembalap asing.
"Kemungkinan dua nama lain kami ambil dari Kazakhstan atau Russia," imbuh Harijanto. Namun dia belum bisa menyebut dua nama yang bakal disertakan. "Saat ini di Russia dan Kazakhstan masih dilanda musim dingin, kemungkinan persiapan mereka belum maksimal," paparnya. Bila memungkinkan, Polygon Sweet Nice cukup membawa empat pembalap saja.
Sementara empat pembalap ini, dua diantaranya tergolong baru. Jimmy Pranata malah belum pernah berkiprah di level internasional. Sedangkan Antonius baru dijajal pada Tour of Hainan November 2008 silam. Sementara Hari dan Herwin sudah memiliki jam terbang yang cukup.
Dengan kekuatan tidak maksimal ini, Polygon Sweet Nice tidak banyak mengobral janji. Tahun lalu Polygon Sweet Nice membawa 5 pembalap, dengan komposisi tiga pembalap lokal dan dua asing. Hasilnya, Hari Fitrianto finish di posisi 17 General Classification (GC), tertinggal 46 detik dari pemenang John Murphy dari Health Net Amerika Serikat.
"Kita tidak terlalu berambisi, kalau memang tidak bnisa menyertakan pembalap asing. Tetapi, setiap peluang akan kita manfaatkan," imbuhnya. Tujuh etape yang dilalui selama Tour of Taiwan, tujuh etape yang dilalui sepenuhnya flat. (*)
Read More..