SIDOARJO-Tak mau kalah dengan tim-tim lain, Araya Cycling Team juga menyiapkan diri mengikuti Alpen Trophy. Salah satu tim tangguh dari Sidoarjo itu menyatakan diri ambil bagian dalam rangkaian balapan Alpen Trophy 7-15 Maret di Jawa Barat.
Kabar ini disampaikan langsung pelatih Araya, Munaji, Rabu (7/1/2009) sore. Dia mengungkapkan ajang ini merupakan kompetisi perdana Araya diawal tahun 2009, sebelum melakoni rangkaian sejumlah balapan lainnya di tanah air.
Alpen Trophy ini tidak hanya dijadikan momen untuk memoles pembalap-pembalap mudanya. Maklum, sejak dua tahun terakhir ini, komposisi Araya lebih banyak dihuni pembalap-pembalap muda. "Mereka (pembalap) masih muda dan butuh lebih banyak pengalaman agar makin terasah," terang pelatih yang juga berprofesi sebagai guru SD Wonokromo, Surabaya itu.
Saat ini Araya masih memiliki lima pembalap, dan empat diantaranya merupakan pembalap muda. Satu pembalap seniornya adalah Kaswanto yang saat ini dipanggil KONI Pusat mengikuti Training Center (TC) jangka panjang, Program Atlet Andalan (PAL). Sedangkan empat pembalap lainnya adalah Eka Bayu, Awang Sambodo, Yuli Harianto, dan Robin Manulang.
Nama terakhir saat ini berada di Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur. Seperti pada PON XVII, Robin membela Kaltim dan saat mengikuti Tour de Indonesia lalu, dia juga memerkuat Kukar. "Memang sebelum ini, dia adalah anak didik saya yang kini memerkuat klub lain. Kemungkinan kalau Kukar tidak meminta, akan saya sertakan dalam Alpen Trophy nanti," imbuhnya.
Dia tidak banyak menebar target dua bulan jelang pelaksanaan ini. "Terlalu jauh kalau kita berbicara target. Sementara di Tour de Indonesia lalu, kita juga belum terlalu bagus, namun masih bisa mencuri kesempatan," lanjutnya.
Araya sengaja tidak menambah pasukan karena diakui kondisi ekonomi seperti ini cukup sulit. Bahkan untuk membiayai lima pembalap saja, Munaji mengaku kedodoran dari sisi finansial. Kebetuan Kaswanto dipanggil mengikuti pelatnas, praktis tidak banyak biaya yang dikeluarkan. Dia berharap, dengan mengikuti kejuaraan bisa menggaet babak angkat maupun hadiah untuk menghidupi sendiri.
"Kalau menambah pembalap mungkin tidak, karena kondisi ekonomi saat ini tidak bersahabat. "Saat ini mereka saya kirim ke dareah masing-masing untuk mengikuti latihan. Sedangkan pembalap yang berada di Surabaya atau Sidoarjo, tetap latihan bersama kami," tandasnya. (*)
Rabu, 07 Januari 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar