SURABAYA-Pelaksanaan kejuaraan balap sepeda Asia nomor BMX Cross di Surabaya tinggal menunggu keputusan dari ACC (Asian Cycling Confederation). Sekjen ACC Choi Boo Wong dijadwalkan tiba ke Surabaya tanggal 12 Oktober untuk melihat kesiapan venues yang akan digunakan.
Direktur Harry Enterprise Harijanto Tjondrokusumo menyatakan kunjungan itu dijadwalkan dua hari. Selain itu sidak ini untuk menentukan tanggal pelaksanaan kejuaraan Asia balap sepeda nomor BMX Cross pertama di Indonesia.
"Kunjungan ini nanti untuk melihat sejauh mana kesiapan kami, baik fasilitas maupun sarana pendukung lainnya," terang Harijanto, Jumat (3/10/2008). Fasilitas yang perlu dilihat antara lain luas area yang akan digunakan, serta panjang lintasan lomba. Selain itu masalah transportasi dari venues menuju hotel juga tak luput dari kunjungan sidak.
Pihak penyelenggara memilih Universitas Negeri Surabaya (Unesa) sebagai lokasi lomba. Harijanto menyatakan lahan yang digunakan seluas 1 hektar, sedangkan lokasi untuk lomba 600 m persegi. Venues tersebut berada tepat disamping lapangan hoki kampus Unesa Lidah Wetan. Saat ini lokasi sudah dikerjakan selama dua minggu yang lalu, dan dipastikan dua minggu kedepan sudah selesai.
Dalam kunjungan Choi Boo Wong nanti akan membahas tanggal pelaksanaan. "Nanti akan kita usulkan tanggal pelaksanaan lomba, 13-14 Desember, atau selepas Tour de Indonesia," lanjutnya. Semula kejuaran Asia BMX Cross ini direncanakan bulan Oktober. Namun karena persiapan pembalap berbenturan dengan bulan puasa, pihak penyelenggara memundurkan jadwal lomba.
"Kita tidak ingin menjadi penonton dirumah sendiri, gara-gara tidak ada persiapan yang berbarengan dengan bulan puasa. Itu sebabnya, kami mengusulkan agar pelaksanaan diundur hingga Desember, sambil menunggu keputusan dari perwakilan ACC," tegasnya. Setelah tanggal pelaksanaan ditentukan, panpel segera menyebar undangan ke seluruh negara di kawasan Asia.
Tidak sulit bagi panpel mendatangkan negara-negara Asia. Masalahnya ajang ini sudah menjadi agenda UCI dan menjadi seleksi menuju kejuaraan dunia. Bahkan saat ini sudah terdapat sejumlah negara yang sudah konfirmasi seperti Taiwan, Jepang, China, Irak, dan Iran. Soal Indonesia sendiri, Harijanto mengaku tidak tahu. "Masalahnya kami hanya penyelenggara bukan otoritas pengambil kebijakan," tandasnya. (*)
Rabu, 08 Oktober 2008
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar