Kamis, 26 Februari 2009
Samai Tatap Eropa setelah Perbanyak Poin Asia
SURABAYA-Olahraga balap sepeda Indonesia mengguncang dunia melalui kayuhan pedal arek Surabaya, Samai. Dia berhasil menjadi juara etape ke-4, Le Tour de Langkawi, 9-15 Februari silam. Tentu catatan itu membuat seluruh mata dunia tertuju pada sprinter kelahiran Surabaya itu. Masalahnya LTdL merupakan Hors Category (HC) dan salah satu kompetisi balap sepeda terbesar di Asia dan diikuti tim-tim elit, seperti Pro Tour, Pro Continental, Continental Team, dan National Team.
Samai berhasil menyejajarkan prestasinya dengan empat pembalap Asia yang pernah menjadi juara etape, sepanjang 14 tahun pelaksanaan LTdL. Tahun 2000 Wong Kam Po (Hong Kong) menjuarai etape, disusul Koji Fukushima (Jepang/ 2005), Sinichi Fukushima (Jepang/ 2007), Lee Won Jae (Korea/2008) dan terakhir Samai yang merebut etape keempat Melaka-Bangi, 221 km, 12 Februari dengan catatan waktu, 5 jam 15 menit 09 detik. Keberhasilan itu membuatnya mengenakan Blue Jersey atau pembalap terbaik/ tercepat Asia.
Hebatnya, Samai menjadi pembalap Asia pertama yang berhasil menjuarai etape dalam rombongan besar, setelah menang adu sprint. Dia mengalahkan pembalap-pembalap Pro Tour dan Pro Continental Team, yang divisinya lebih tinggi dibanding klubnya, L2A yang berkiprah di divisi Continental.
Bahkan Samai mengalahkan pemilik Yellow Jersey asal Italia, Mattia Gavazzi (Serramenti PVC Diquigiovanni-Androni Giocattoli) yang berhasil merebut tiga etape pembuka. Pada etape sebelumnya, dia menjuarai etape ketiga kategori Asia dengan finish diurutan ke-9.
Kemenangan itu membuat dunia berguncang. Maklum belum pernah ada tim atau pembalap tuan rumah bisa menjuarai etape, sekalipun bukan pembalap Bumi Putra (pembalap lokal). Selepas balapan dia mendapat sambutan luar biasa dari seluruh penonton tuan rumah maupun wartawan. Salah satu wartawan balap sepeda Malaysia langsung memberinya reward sebesar 2.500 Ringgit selepas finish. Demikian juga dengan wartawan senior asal Prancis, JF Quenet menawarinya bermain di Eropa.
Demikian juga di meja makan, Samai dielu-elukan saat menyaksikan tayangan ulang di stasiun televisi. Disaat menjelang finish, seluruh penonton yang dipenuhi pembalap, wartawan, maupun panitia. Tak pelak teriakan dan pujian yang memenuhi ruangan itu membuat Gavazzi meninggalkan ruang makan.
"Saya belum saatnya berkiprah di Eropa. Saat ini saya tertantang untuk menjadi salah satu sprinter terbaik di Asia, sekaligus mengumpulkan poin sebanyak mungkin dan menaikkan ranking di Asia. Setelah itu, memikirkan berkarier di Eropa," tegas Samai di kediamannya, Kamis (26/2/2009) sepulang dari mengikuti LTdL Malaysia dan Grand Prix di Singapura.
Kini nama Samai diebut-sebut sebagai salah satu sprinter terbaik di Asia. Saat ini terdapat empat sprinter terbaik di Asia, Park Sung Baek (Korea), Anuar Manan (Malaysia), Omar Hasanin (Syria), dan Dmitriy Gruzdev (Kazakhstan). Namun pelatih L2A, Johari Bin Nayan menyebut Samai lebih baik dibanding sprinter yang pernah dimiliki L2A, Anuar Manan dan Ahmad Haidar Anuar. Bahkan semua sprinter terbaik Asia itu berhasil dijinakkan pada etape dietape keempat.
Ambisi Samai itu bukan menyombongkan diri. Pelatih L2A-lah yang menjadikan Samai termotivasi karena dorongan dan semangat yang diberikan. Terlebih rekan setimnya, Tonton Susanto juga memberikan saran, bila kariernya belum habis. Tonton memberi contoh, diusianya yang ke-36 masih bisa menjadi pembalap terbaik Asia diajang yang sama, LTdL 2009.
"Tonton dan Johari memberiku semangat dan motivasi. Itu yang membuatku terpacu untuk terus mengayuh pedal," imbuhnya. Maklum Samai sempat frustasi setelah tidak finish etape lima Tour Indonesia November 2008.
Pembalap yang tergabung dalam PAL itu kini sudah terikat kontrak dengan L2A. Kemanapun Samai mengikuti tour, L2A membuka pintu lebar-lebar. Dalam kalender yang dirilis L2A, tim asal Malaysia itu bakal mengikuti beberapa tour seperti, Tour of Jabar (Indonesia), Tour of Iran (Iran), Tour of Korea (Korea), Tour East Java (Indonesia) dan Tour of Hainan (China). (*)
Data pribadi
Nama: Samai
Tempat/ tanggal lahir: 26 Juli 1978
Istri: Rachmawati
Anak: Mayra Shakila Zahira
Prestasi:
2000: PON XV emas 200 m, Olympic Sprint, 4000 m Team Pursuit.
2003: runner up GC Jelajah Malaysia, runner up klasemen sprint dan runner up GC Tour of Beijing
2004: juara etape VII Tour of Suraynasia Australia, juara kategori Asia Le Tour de Langkawi
2005: juara etape 3 dan 5 Tour of East Java, emas kriterium SEA Games dan perak road race SEA Games
2007: emas 1000 m World Championship grade B, perunggu team sprint SEA Games
2008: emas PON XVII nomor 1000 m (pecah rekor) dan emas scratch race PON XVII. Read More..
Minggu, 22 Februari 2009
ISSI Surabaya Kurang Puas
Seleksi BMX Cross
SURABAYA-Seleksi BMX Cross yang diselenggarakan Pengkot ISSI Surabaya diakui belum membawa hasil. Seleksi untuk persiapan Porprov II/ 2009, Minggu (22/2/2009) dianggap kurang memenuhi kuota. Atlet yang terjaring hanya 12 pembalap, dan hanya ada satu pembalap putri.
Itupun hasil yang didapat, tidak semua masuk kriteria untuk dilombakan dalam Porprov. Alasannya, banyak atlet yang tidak sesuai dengan harapan batasan usia. Diantara 12 atlet tersebut, banyak peserta pemula dan diatas 21 tahun. Sementara untuk pelaksanaan Porprov hanya dibatasi 21 tahun.
"Padahal kami butuh atlet maksimal usia 21 tahun. Tetapi yang kami dapat malah pemula dan senior," terang Komisi Teknik, ISSI Surabaya Vidi Eka. Diantara 12 peserta tersebut, hanya ada satu atlet yang betul-betul masuk kriteria usia, M.Fachru, dan dianggap cukup kompetitif. Hal ini yang membuat ISSI Surabaya belum puas dengan hasil seleksi yang diselenggarakan di sirkuit BMX Cross Tenggilis, Surabaya.
Minimnya jumlah peserta seleksi BMX Cross ini, memaksa ISSI Surabaya menggunakan sistem tiga kali moto tiap peserta. Sebelumnya peserta hanya diberi kesempatan sekali moto, dengan melakoni nomor Individual Time Trial (ITT). "Waktunya terlalu pendek dan saya diskusikan dengan peserta agar melakukan tiga kalo moto, baru kami akumulasikan total waktunya," imbuh Vidi.
Hal ini yang mendorong ISSI Surabaya berencana menggelar seleksi ulang, guna membentuk tim yang dipersiapkan dalam Porprov II/ 2009 mendatang. Vidi mengungkapkan pihaknya brencana mengulang seleksi tanggal 1 Maret di lokasi yang sama. Tujuannya untuk mencari 7 pembalap putri dan 7 pembalap putra sebagai penjaringan awal.
"Terus terang, kami kurang puas dan berencana menggelar seleksi ulang. Harapan kami tentu bisa menjaring atlet sesuai dengan harapan bisa disertakan mengikuti Porprov," tambahnya. sementara pembalap yang dijaring kemarin akan dijadikan data base, baik pemula maupun senior.
Terutama untuk atlet-atlet pemula akan dimasukkan dalam program jangka panjang (puslatcab). Sedangkan atlet senior yang sudah tidak bisa turun di arena Porprov juga dimasukkan dalam data base. "Sewaktu-waktu mereka akan kami butuhkan untuk terjun di arena kejuaraan open. Terus terang, kami juga tidak memiliki atlet senior disemua nomor," paparnya.
Dari hasil penaringan kemarin, seluruh atlet yang terjaring diharapkan bisa mengikuti latihan perdana Selasa sore di tempat yang sama. Saat ini ISSI Surabaya masih memberi kesempatan untuk berlatih di Tenggilis, sebelum diberi kesempatan latihan di lintasan BMX Cross Universitas Negeri Surabaya (Unesa). (*) Read More..
SURABAYA-Seleksi BMX Cross yang diselenggarakan Pengkot ISSI Surabaya diakui belum membawa hasil. Seleksi untuk persiapan Porprov II/ 2009, Minggu (22/2/2009) dianggap kurang memenuhi kuota. Atlet yang terjaring hanya 12 pembalap, dan hanya ada satu pembalap putri.
Itupun hasil yang didapat, tidak semua masuk kriteria untuk dilombakan dalam Porprov. Alasannya, banyak atlet yang tidak sesuai dengan harapan batasan usia. Diantara 12 atlet tersebut, banyak peserta pemula dan diatas 21 tahun. Sementara untuk pelaksanaan Porprov hanya dibatasi 21 tahun.
"Padahal kami butuh atlet maksimal usia 21 tahun. Tetapi yang kami dapat malah pemula dan senior," terang Komisi Teknik, ISSI Surabaya Vidi Eka. Diantara 12 peserta tersebut, hanya ada satu atlet yang betul-betul masuk kriteria usia, M.Fachru, dan dianggap cukup kompetitif. Hal ini yang membuat ISSI Surabaya belum puas dengan hasil seleksi yang diselenggarakan di sirkuit BMX Cross Tenggilis, Surabaya.
Minimnya jumlah peserta seleksi BMX Cross ini, memaksa ISSI Surabaya menggunakan sistem tiga kali moto tiap peserta. Sebelumnya peserta hanya diberi kesempatan sekali moto, dengan melakoni nomor Individual Time Trial (ITT). "Waktunya terlalu pendek dan saya diskusikan dengan peserta agar melakukan tiga kalo moto, baru kami akumulasikan total waktunya," imbuh Vidi.
Hal ini yang mendorong ISSI Surabaya berencana menggelar seleksi ulang, guna membentuk tim yang dipersiapkan dalam Porprov II/ 2009 mendatang. Vidi mengungkapkan pihaknya brencana mengulang seleksi tanggal 1 Maret di lokasi yang sama. Tujuannya untuk mencari 7 pembalap putri dan 7 pembalap putra sebagai penjaringan awal.
"Terus terang, kami kurang puas dan berencana menggelar seleksi ulang. Harapan kami tentu bisa menjaring atlet sesuai dengan harapan bisa disertakan mengikuti Porprov," tambahnya. sementara pembalap yang dijaring kemarin akan dijadikan data base, baik pemula maupun senior.
Terutama untuk atlet-atlet pemula akan dimasukkan dalam program jangka panjang (puslatcab). Sedangkan atlet senior yang sudah tidak bisa turun di arena Porprov juga dimasukkan dalam data base. "Sewaktu-waktu mereka akan kami butuhkan untuk terjun di arena kejuaraan open. Terus terang, kami juga tidak memiliki atlet senior disemua nomor," paparnya.
Dari hasil penaringan kemarin, seluruh atlet yang terjaring diharapkan bisa mengikuti latihan perdana Selasa sore di tempat yang sama. Saat ini ISSI Surabaya masih memberi kesempatan untuk berlatih di Tenggilis, sebelum diberi kesempatan latihan di lintasan BMX Cross Universitas Negeri Surabaya (Unesa). (*) Read More..
Jumat, 20 Februari 2009
Sebar Juklak Kejurda
SURABAYA-Pengprov ISSI Jawa Timur memulai kalender kegiatan pembinaan ditahun 2009. Ini ditandai dengan penyebaran petunjuk pelaksanaan (juklak) Kejurda Series kepada seluruh anggota ISSI Jatim tentang program pembinaan jangka panjang.
ISSI Jatim berharap penyebaran juklak bisa menghasilkan feed back untuk memberi masukan kepada juklak tersebut. Sehingga juklak itu bisa dibicarakan dalam rapat koordinasi daerah (rakorda) dengan seluruh anggota untuk menentukan pelaksanaan kejurda.
Seperti program kerja tahun 2005-2007 lalu, ISSI Jatim sukses menggelar kejurda dengan sistem seri. Dimana setiap tahun digelar empat kali kejurda yang melombakan tiga nomor, road race, BMX Cross, dan MTB Cross Country (XC). Adopsi sistem ini tidak jauh berbeda dengan rencana pelaksanaan kejurda series yang dipersiapkan untuk PON XVIII/ 2012 di Riau.
"ISSI Jatim memiliki planning untuk mengubah batasan usia atlet yang boleh mengikuti kejurda, yakni maksimal 20 tahun. Ini untuk antisipasi, bila pelaksanaan PON ada pembatasan usia," terang Sekretaris Umum ISSI Jatim, Harijanto Tjondrokusumo, Kamis (19/2/2008) sore.
Demikian juga dengan jumlah pelaksanaan kejurda tetap empat kali dan ditambah open tournament. Khusus untuk open tournament ini bebas diikutui seluruh atlet balap sepeda dan dimasukkan dalam kalender PB ISSI. Sehingga pada akhir tahun akan diciptakan sebuah race yang memertemukan 20 atlet terbaik hasil kejurda series dan minimal 3 pemenang teratas dari setiap open tournament-nya. Dari kegiatan puncak ini, bisa diusulkan ke PB ISSI untuk memantau pembalap yang berkompetisi.
Sementara penilaian pembalap terbaik mengacu dari ranking yang diterbitkan UCI dan pernah diadopsi ISSI Jatim selama menggelar kejurda series. "Kemungkinan tidak jauh berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Setiap kemenangan ada poin dan bisa diakumulasikan. Semakin banyak kemenangan, semakin tinggi poin yang dimiliki pembalap," imbuh pengusaha makanan itu.
Khusus untuk kejurda series, Harijanto belum bisa memastikan tanggal pelaksanaan. "Kita masih membicarakan dalam forum nanti. Tapi yang sudah pasti mengajukan tuan rumah baru ISSI Malang dan Probolinggo. Tinggal dua daerah lain yang masih kita tunggu," ungkapnya. (*) Read More..
ISSI Jatim berharap penyebaran juklak bisa menghasilkan feed back untuk memberi masukan kepada juklak tersebut. Sehingga juklak itu bisa dibicarakan dalam rapat koordinasi daerah (rakorda) dengan seluruh anggota untuk menentukan pelaksanaan kejurda.
Seperti program kerja tahun 2005-2007 lalu, ISSI Jatim sukses menggelar kejurda dengan sistem seri. Dimana setiap tahun digelar empat kali kejurda yang melombakan tiga nomor, road race, BMX Cross, dan MTB Cross Country (XC). Adopsi sistem ini tidak jauh berbeda dengan rencana pelaksanaan kejurda series yang dipersiapkan untuk PON XVIII/ 2012 di Riau.
"ISSI Jatim memiliki planning untuk mengubah batasan usia atlet yang boleh mengikuti kejurda, yakni maksimal 20 tahun. Ini untuk antisipasi, bila pelaksanaan PON ada pembatasan usia," terang Sekretaris Umum ISSI Jatim, Harijanto Tjondrokusumo, Kamis (19/2/2008) sore.
Demikian juga dengan jumlah pelaksanaan kejurda tetap empat kali dan ditambah open tournament. Khusus untuk open tournament ini bebas diikutui seluruh atlet balap sepeda dan dimasukkan dalam kalender PB ISSI. Sehingga pada akhir tahun akan diciptakan sebuah race yang memertemukan 20 atlet terbaik hasil kejurda series dan minimal 3 pemenang teratas dari setiap open tournament-nya. Dari kegiatan puncak ini, bisa diusulkan ke PB ISSI untuk memantau pembalap yang berkompetisi.
Sementara penilaian pembalap terbaik mengacu dari ranking yang diterbitkan UCI dan pernah diadopsi ISSI Jatim selama menggelar kejurda series. "Kemungkinan tidak jauh berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Setiap kemenangan ada poin dan bisa diakumulasikan. Semakin banyak kemenangan, semakin tinggi poin yang dimiliki pembalap," imbuh pengusaha makanan itu.
Khusus untuk kejurda series, Harijanto belum bisa memastikan tanggal pelaksanaan. "Kita masih membicarakan dalam forum nanti. Tapi yang sudah pasti mengajukan tuan rumah baru ISSI Malang dan Probolinggo. Tinggal dua daerah lain yang masih kita tunggu," ungkapnya. (*) Read More..
Selasa, 17 Februari 2009
Coret Sasa, Tunggu Fatahillah
SURABAYA-Keputusan pahit harus diambil Polygon Sweet Nice kepada pembalap anyarnya Alexander Dyadichkin. Pembalap asal Kazakhstan itu harus pulang karena dianggap gagal melewati tes dalam kejuaraan balap sepeda Piala Bupati Sidoarjo, akhir pekan lalu.
Sasa, panggilan akrabnya, tidak mampu bersaing dengan pembalap-pembalap lokal dan dia malah terlempar dari posisi lima besar. Hasil ini jauh lebih buruk dibanding saat dia mengikuti Piala Wali Kota Mojokerto bulan Januari silam.
Direktur PSN Harijanto Tjondrokusumo mengaku kurang puas dengan penampilan pembalap berusia 19 tahun itu. "Performanya belum memuaskan. Padahal dia sudah lama mengikuti latihan bersama kami sejak November lalu. Ini keputusan yang harus kami ambil, dan saya ingin memiliki pembalap yang lebih kompetitif," terang Harijanto, Senin (16/2/2009).
Sasa belum lama ini sudah didaftarkan ke UCI sebagai pembalap Continental, seiring terdaftarnya PSN sebagai tim Continental. Tidak tertutup kemungkinan nama pembalap ini bakal dicoret dari skuad tim musim ini. Soal pemulangan ke negaranya, dalam minggu-minggu ini sudah terealisasi. Saat ini pihak manajemen tengah mencari tiket untuk kepulangan pembalap imut ini.
Sebagai gantinya, PSN telah memberi seragam kepada pembalap asal Sulawesi Selatan, Fatahillah Abdullah. Pembalap yang sebelumnya membawa bendera Bintang Kranggan Cycling Club (BKCC) itu sudah mengenakan seragam PSN pada kejuaraan balap sepeda Piala Bupati Sidoarjo. Bahkan dia sempat menyentuh garis finish terdepan. Sayang Ilah, sapannya, gagal merebut juara lantaran kalah point sprint.
Namun keputusan bergabungnya Ilah menunggu pembicaraan dengan pihak BKCC. "Kita tidak ingin terburu-buru merekrut pembalap," terangnya. "Kami ingin berbicara dengan Fatahilah apakah betul-betul bergabung atau tidak. Sebab, kami tidak ingin merekrut pembalap hanya untuk turnamen lokal," paparnya.
Dengan mengenakan seragam PSN pada Piala Bupati Sidoarjo lalu sudah memberi garansi untuk bergabung dengan Hari Fitrianto dkk. Apalagi Ilah bukan pembalap baru bagi PSN. Lima tahun silam, Ilah sempat berseragam PSN setelah juara etape Tour Sulawesi Selatan setahun sebelumnya. Namun hal ini bisa mental, lantaran Ilah belum menghubungi PSN.
"Sampai sekarang belum ada kontak. Sebab Ilah ingin berbicara dulu dengan pimpinan timnya, apakah diizinkan keluar atau tidak. Terus terang bila melihat strategi yang kita turunkan, keberadaan Ilah cukup membantu. Kebetuan tahun ini kami memiliki banyak pembalap yang kami atur sesuai dengan kepentingan rute tour itu," tandas pengusaha makanan itu. (*) Read More..
Sasa, panggilan akrabnya, tidak mampu bersaing dengan pembalap-pembalap lokal dan dia malah terlempar dari posisi lima besar. Hasil ini jauh lebih buruk dibanding saat dia mengikuti Piala Wali Kota Mojokerto bulan Januari silam.
Direktur PSN Harijanto Tjondrokusumo mengaku kurang puas dengan penampilan pembalap berusia 19 tahun itu. "Performanya belum memuaskan. Padahal dia sudah lama mengikuti latihan bersama kami sejak November lalu. Ini keputusan yang harus kami ambil, dan saya ingin memiliki pembalap yang lebih kompetitif," terang Harijanto, Senin (16/2/2009).
Sasa belum lama ini sudah didaftarkan ke UCI sebagai pembalap Continental, seiring terdaftarnya PSN sebagai tim Continental. Tidak tertutup kemungkinan nama pembalap ini bakal dicoret dari skuad tim musim ini. Soal pemulangan ke negaranya, dalam minggu-minggu ini sudah terealisasi. Saat ini pihak manajemen tengah mencari tiket untuk kepulangan pembalap imut ini.
Sebagai gantinya, PSN telah memberi seragam kepada pembalap asal Sulawesi Selatan, Fatahillah Abdullah. Pembalap yang sebelumnya membawa bendera Bintang Kranggan Cycling Club (BKCC) itu sudah mengenakan seragam PSN pada kejuaraan balap sepeda Piala Bupati Sidoarjo. Bahkan dia sempat menyentuh garis finish terdepan. Sayang Ilah, sapannya, gagal merebut juara lantaran kalah point sprint.
Namun keputusan bergabungnya Ilah menunggu pembicaraan dengan pihak BKCC. "Kita tidak ingin terburu-buru merekrut pembalap," terangnya. "Kami ingin berbicara dengan Fatahilah apakah betul-betul bergabung atau tidak. Sebab, kami tidak ingin merekrut pembalap hanya untuk turnamen lokal," paparnya.
Dengan mengenakan seragam PSN pada Piala Bupati Sidoarjo lalu sudah memberi garansi untuk bergabung dengan Hari Fitrianto dkk. Apalagi Ilah bukan pembalap baru bagi PSN. Lima tahun silam, Ilah sempat berseragam PSN setelah juara etape Tour Sulawesi Selatan setahun sebelumnya. Namun hal ini bisa mental, lantaran Ilah belum menghubungi PSN.
"Sampai sekarang belum ada kontak. Sebab Ilah ingin berbicara dulu dengan pimpinan timnya, apakah diizinkan keluar atau tidak. Terus terang bila melihat strategi yang kita turunkan, keberadaan Ilah cukup membantu. Kebetuan tahun ini kami memiliki banyak pembalap yang kami atur sesuai dengan kepentingan rute tour itu," tandas pengusaha makanan itu. (*) Read More..
Senin, 16 Februari 2009
Atlet PAL Jajal Tour of Taiwan
SURABAYA-Program Atlet Andalan (PAL) yang digagas Kemenegpora saat ini tengah diributkan oleh banyak pihak. Utamanya dengan program yang dimiliki KON/ KOI tentang pelaksanaan pelatnas protyeksi SEA Games. Polemik ini seolah terlupakan bagi cabor balap sepeda yang tengah mengikuti program PAL.
Pelatih PAL, Sukarman mengungkapkan lima anak didiknya diproyeksikan mengikuti Tour of Taiwan Maret mendatang. Kebetulan atlet yang terjaring dalam PAL ini bukan atlet road race, melainkan track endurance.
Atlet yang mengikuti program PAL nomor track endurance ini adalah Samai, Tonton Susanto, Kaswanto, Ryan Ariehan, dan, Angga Fredly. Sementara Samai dan Tonton baru saja mengikuti Le Tour de Langkawi 9-15 Februari di Malaysia. Sedangkan ketiga atlet lainnya masih melakoni rutinitas latihan di Subang, Jawa Barat.
"Mengapa kami pilih Tour of Taiwan, karena mayoritas medannya menempuh medan flat. Kalaupun ada tanjakan, itu tidak terlalu tinggi, dan ini cocok dengan karakter mayoritas pembalap yang mengikuti program PAL," aku Sukarman, Minggu (15/2/2009).
Tidak ada target yang dipasang PAL selama mengikuti Tour of Taiwan. Bang Karman, sapaannya, hanya meminta agar anak didiknya memerbaiki catatan waktu yang dimiliki masing-masing pembalap. "Kami meminta untuk memerbaiki catatan waktu yang selama ini dibukukan pembalap. Terutama, target dari PAL sendiri adalah berupaya menyamai catatan waktu yang diukir diajang Asia," imbuhnya.
Sukarman optimis tim yang dipolesnya ini bisa menunjukkan hasil. Sebagai contoh keberhasilan Samai memenangi etape keempat Le Tour de Langkawi sudah menjadi garansi. Pada etape sebelumnya, Samai juga bisa menjadi pembalap Asia terdepan dengan finish di posisi ke-9 pada etape ketiga.
Sementara perebutan pembalap Asia jatuh ke tangan rekannya, Tonton Susanto yang sama-sama membela Le Tua Malaysia, dengan menaklukkan medan tanjakan di Genting Highland. Tonton finish di posisi kedelapan kategori umum dan terdepan kategori Asia.
Sayang keberhasilan dua pembalap PAL ini tidak diikuti rekan-rekannya yang melakoni Piala Bupati Sidoarjo. Alet PAL minus Ryan, tidak banyak yang bisa diperbuat oleh atlet PAL. "Hasil itu bukan final. Sebetulnya kami memiliki program jangka panjang, untuk persiapan SEA Games maupun Asia games," papar pelatih asal Sidoarjo itu. (*) Read More..
Pelatih PAL, Sukarman mengungkapkan lima anak didiknya diproyeksikan mengikuti Tour of Taiwan Maret mendatang. Kebetulan atlet yang terjaring dalam PAL ini bukan atlet road race, melainkan track endurance.
Atlet yang mengikuti program PAL nomor track endurance ini adalah Samai, Tonton Susanto, Kaswanto, Ryan Ariehan, dan, Angga Fredly. Sementara Samai dan Tonton baru saja mengikuti Le Tour de Langkawi 9-15 Februari di Malaysia. Sedangkan ketiga atlet lainnya masih melakoni rutinitas latihan di Subang, Jawa Barat.
"Mengapa kami pilih Tour of Taiwan, karena mayoritas medannya menempuh medan flat. Kalaupun ada tanjakan, itu tidak terlalu tinggi, dan ini cocok dengan karakter mayoritas pembalap yang mengikuti program PAL," aku Sukarman, Minggu (15/2/2009).
Tidak ada target yang dipasang PAL selama mengikuti Tour of Taiwan. Bang Karman, sapaannya, hanya meminta agar anak didiknya memerbaiki catatan waktu yang dimiliki masing-masing pembalap. "Kami meminta untuk memerbaiki catatan waktu yang selama ini dibukukan pembalap. Terutama, target dari PAL sendiri adalah berupaya menyamai catatan waktu yang diukir diajang Asia," imbuhnya.
Sukarman optimis tim yang dipolesnya ini bisa menunjukkan hasil. Sebagai contoh keberhasilan Samai memenangi etape keempat Le Tour de Langkawi sudah menjadi garansi. Pada etape sebelumnya, Samai juga bisa menjadi pembalap Asia terdepan dengan finish di posisi ke-9 pada etape ketiga.
Sementara perebutan pembalap Asia jatuh ke tangan rekannya, Tonton Susanto yang sama-sama membela Le Tua Malaysia, dengan menaklukkan medan tanjakan di Genting Highland. Tonton finish di posisi kedelapan kategori umum dan terdepan kategori Asia.
Sayang keberhasilan dua pembalap PAL ini tidak diikuti rekan-rekannya yang melakoni Piala Bupati Sidoarjo. Alet PAL minus Ryan, tidak banyak yang bisa diperbuat oleh atlet PAL. "Hasil itu bukan final. Sebetulnya kami memiliki program jangka panjang, untuk persiapan SEA Games maupun Asia games," papar pelatih asal Sidoarjo itu. (*) Read More..
Matnur Juara Piala Bupati Sidoarjo
SIDOARJO-Pembalap WSP-Candid Fashion Mat Nur berhasil menjuarai kejuaraan balap sepeda Piala Bupati Sidoarjo. Mantan pembalap Wismilak International Team (WIT) itu mengumpulkan 11 poin, dengan catatan waktu, 1 jam, 22, menit, 44 detik, dengan menempuh nomor kriterium, Minggu (15/2/2009) di Sidoarjo.
11 poin yang dikumpulkan Mat Nur didapat dari sekali merebut Intermediate Sprint (IS) pada lap ke-10. Dia menambah enam angka dari IS di lap ke-20 dan 25 dengan menempati posisi kedua. Dia ditempel ketat pembnalap Polygon Sweet Nice (PSN) Hari Fitrianto yang memiliki poin sama. Hanya Hari Fitrianto kalah posisi di lap terakhir dan menyebabkan dia harus puas di posisi kedua.
Balapan yang menempuh nomor kriterium itu menempuh jarak 54 km dengan total lap 30 untuk kategori senior putra. Sejak bendera start dikibarkan, seluruh pembalap langsung melakukan attacking. Sehingga terjadilah saling serang antar tim, antar pembalap. Bahkan strategi dan kecerdikan pembalap, nyaris tidak berjalan, lantaran ketatnya persaingan tim selama balapan berlangsung.
Selepas penghargaan, Mat Nur sangat berambisi bisa masuk dalam program pelatnas. "Ini hasil pertama saya, dan ingin saya jadikan sebagai bahan untuk menuju kejuaraan yang lain," terang pembalap yang akrab disapa Kacong itu. Saya juga berharap bisa masuk program pelatnas untuk persiapan SEA Games, tapi itu semua tergantung kebijakan pengurus," imbuhnya.
Poin yang dimiliki Mat Nur sama dengan yang dimiliki Hari Fitrianto dari Polygon Sweet Nice. Hanya Hari Fitrianto kalah posisi di hasil akhir. Hari Fitrianto dua kali mengumpulkan angka lima di lap ke-20 dan 25. Sebelumnya di lap ke-15 dia mengumpulkan satu poin saat duduk di peringkat keempat perebutan Intermediate Sprint.
"Saya hanya kalah posisi di posisi finish terakhir. Sementara Mat Nur berada di posisi kedua. Itu yang membuat saya tidak bisa merebut frame," aku pembalap asal Probolinggo itu. Khusus untuk kategori senior putra, pihak sponsor memberikan hadiah sebuah frame bagi pemenang pertama. Sementara pemenang ketiga ditempati Endra Wijaya dari CCC Solo, disusul Nugroho Kisnanto WSP-Candid Jogjakarta, dan terakhir Rully Ibnu United Kencana Team, Malang.
Dikelompok putri, pembalap kawakan asal Lamongan, Dahlina Rosyida menempati posisi teratas disusul dengan torehan waktu30 menit 44 detik. disusul ditempat kedua pembalap ISSI Sukoharjo Sri Suyanti dan Fitriani dari TNT Khatulistiwa Pontianak, Kalimantan Barat. Untuk kelompok putri hanya menempuh jarak sepanjang 18 km dengan menempuh 10 lap.
Ketua panpel, Munaji mengaku puas dengan kejuaraan balap sepeda Piala Bupati Sidoarjo itu. "Kami memprediksi total peserta 150. Tetapi yang datang mencapai 180 pembalap. Ini merupakan awal yang luar biasa bagi kami, untuk menyelenggarakan even serupa di tahun berikutnya," paparnya. (*) Read More..
11 poin yang dikumpulkan Mat Nur didapat dari sekali merebut Intermediate Sprint (IS) pada lap ke-10. Dia menambah enam angka dari IS di lap ke-20 dan 25 dengan menempati posisi kedua. Dia ditempel ketat pembnalap Polygon Sweet Nice (PSN) Hari Fitrianto yang memiliki poin sama. Hanya Hari Fitrianto kalah posisi di lap terakhir dan menyebabkan dia harus puas di posisi kedua.
Balapan yang menempuh nomor kriterium itu menempuh jarak 54 km dengan total lap 30 untuk kategori senior putra. Sejak bendera start dikibarkan, seluruh pembalap langsung melakukan attacking. Sehingga terjadilah saling serang antar tim, antar pembalap. Bahkan strategi dan kecerdikan pembalap, nyaris tidak berjalan, lantaran ketatnya persaingan tim selama balapan berlangsung.
Selepas penghargaan, Mat Nur sangat berambisi bisa masuk dalam program pelatnas. "Ini hasil pertama saya, dan ingin saya jadikan sebagai bahan untuk menuju kejuaraan yang lain," terang pembalap yang akrab disapa Kacong itu. Saya juga berharap bisa masuk program pelatnas untuk persiapan SEA Games, tapi itu semua tergantung kebijakan pengurus," imbuhnya.
Poin yang dimiliki Mat Nur sama dengan yang dimiliki Hari Fitrianto dari Polygon Sweet Nice. Hanya Hari Fitrianto kalah posisi di hasil akhir. Hari Fitrianto dua kali mengumpulkan angka lima di lap ke-20 dan 25. Sebelumnya di lap ke-15 dia mengumpulkan satu poin saat duduk di peringkat keempat perebutan Intermediate Sprint.
"Saya hanya kalah posisi di posisi finish terakhir. Sementara Mat Nur berada di posisi kedua. Itu yang membuat saya tidak bisa merebut frame," aku pembalap asal Probolinggo itu. Khusus untuk kategori senior putra, pihak sponsor memberikan hadiah sebuah frame bagi pemenang pertama. Sementara pemenang ketiga ditempati Endra Wijaya dari CCC Solo, disusul Nugroho Kisnanto WSP-Candid Jogjakarta, dan terakhir Rully Ibnu United Kencana Team, Malang.
Dikelompok putri, pembalap kawakan asal Lamongan, Dahlina Rosyida menempati posisi teratas disusul dengan torehan waktu30 menit 44 detik. disusul ditempat kedua pembalap ISSI Sukoharjo Sri Suyanti dan Fitriani dari TNT Khatulistiwa Pontianak, Kalimantan Barat. Untuk kelompok putri hanya menempuh jarak sepanjang 18 km dengan menempuh 10 lap.
Ketua panpel, Munaji mengaku puas dengan kejuaraan balap sepeda Piala Bupati Sidoarjo itu. "Kami memprediksi total peserta 150. Tetapi yang datang mencapai 180 pembalap. Ini merupakan awal yang luar biasa bagi kami, untuk menyelenggarakan even serupa di tahun berikutnya," paparnya. (*) Read More..
Jumat, 13 Februari 2009
Diramaikan Tim-tim Elit
* Bupati Sidoarjo Cup
SIDOARJO-Sedikitnya ada lima tim elit yang siap meramaikan kejuaraan balap sepeda Bupati Sidoarjo Cup 2009. Lima tim yang sudah pasti terdaftar adalah CCC Solo, ISSI Kota Malang, Putra Perjuangan Bandung, Araya Sidoarjo, dan sejumlah eks pembalap BKCC Jakarta.
Selain itu sejumlah pembalap tim Continental Polygon Sweet Nice (PSN) juga hadir dalam ajang tersebut. Besar kemungkinan skuad PSN ini tidak membawa bendera tim, melainkan tim lain. Sebab tim Continental tidak bisa turun di one day race yang bukan UCI race calendar.
Bidang Pertandingan Bupati Sidoarjo Cup, Munaji mengungkapkan bila tim-tim ini sudah pasti ikut. Ini kabar baik bagi kami selaku penyelenggara, karena ajang ini diikuti tim-tim hebat di Indonesia," terang Munaji, Jumat (13/2/2009) di Surabaya. Enam tim elit ini menandai kisaran 110 peserta yang sudah masuk ke meja panitia hingga kemarin sore dari target 150 peserta.
Hanya saja Munaji tidak hafal satu-persatu nama-nama pembalap yang sudah masuk. Mantan pelatih nasional itu disibukkan dengan urusan perizinan keamanan, perizinan keramaian, pajak, dan pendaftaran.
Kejuaraan yang sempat terhenti sejak tahun 2003 itu bakal diselenggarakan di Lingkar Barat, Minggu (14/2/2009) mulai pagi hingga siang. Pada penyelenggaraan ini ISSI Sidoarjo melombakan tiga kategori usia, pemula, junior dan senior. Sementara untuk putri kemungkinan dilombakan secara open. Namun apakah akan ada pembatasan usia 21 tahun, 23 tahun atau malah bebas, tergantung technical meeting.
Bupatui Sidoarjo Cup ini hanya melombakan kriterium dengan jarak 1,2 km x 20 lap untuk pemula, 1,2 km x 25 lap untuk junior, dan 1,2 km x 40 lap untuk senior. Sementara untuk nomor wanita, belum ditentukan jarak tempuh yang akan dilalui. "Kita menunggu hasil manager meeting dulu, sambil menentukan jarak," imbuh pelatih Araya Cycling Team itu.
Dengan digelarnya Bupati Sidoarjo Cup ini, jalan lingkar barat hampir pasti ditutup. Akses jalan dari jalan tol menuju kota Sidoarjo pasti ditutup. "Karena lomba dilaksanakan di lingkar barat atau di depan put-put café atau jalan raya Stadion Gelora Delta. Jadi akses jalan dilingkar barat ditutup total selama lomba berlangsung," tandas bapak dua anak itu. (*) Read More..
Kamis, 12 Februari 2009
ISSI Surabaya Gelar Seleksi BMX Cross
SURABAYA-Sungguh ironis bila kota sebesar Surabaya tidak memiliki atlet balap sepeda potensial. Tidak hanya sebatas road race, BMX Cross, MTB Cross Country maupun Down Hill-pun tidak dimiliki. Padahal sembilan bulan kedepan pelaksanan Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) II/ 2009 Jawa Timur sudah menanti.
Dimana cabang olahraga balap sepeda untuk pertama kali dilaksanakan pada Porprov II/ 2009. Dari keprihatinan ini, Pengkot ISSI Surabaya berencana menggelar seleksi nomor BMX Cross, Minggu (22/2/2009) di lintasan BMX Cross Tenggilis, Surabaya.
Komisi Teknik, Vidi Eka Suwandi mengakui seleksi ini perlu dilaksanakan, mengingat Surabaya sama sekali tidak memiliki atlet BMX Cross. "Saya juga heran, kota sebesar Surabaya ini hanya diisi atlet BMX free style, sedangkan untuk BMX prestasi atau Cross, sama sekali tidak ada," ungkap Vidi, saat dijumpai dikediamannya, Kamis (12/2/2009). Ini disebabkan minimnya fasilitas yang dimiliki kota pahlawan.
Pelaksanaan seleksi ini difokuskan bagi atlet yang berdomisili Surabaya dan usia kelahiran maksimal tahun 1989. Karena Porprov II ada pembatasan usia, yakni 21 tahun. ISSI Surabaya juga tidak menjanjikan hadiah kepada pemenang, karena hadiah yang diberikan tiket menuju Porprov. Pada seleksi nanti ISSI Surabaya mengambil 7 atlet putra-putri.
Untuk menyiasati sempitnya lintasan BMX Cross di Tenggilis, ISSI Surabaya akan menerapkan nomor Individual Time Trial (ITT). "Lapangannya terlalu sempit dan tidak memungkinkan menggelar moto secara bersamaan. Berbeda bila lapangan yang digunakan lintasan sirkuit Unesa," imbuh Vidi. Sengaja tidak menggunakan lintasan Unesa, lantaran dianggap mahal dan butuh waktu yang panjang. Sementara fasilitas di lapangan Unesa mulai berubah akibat hujan dan menyebabkan longsor.
Lintasan Unesa baru digunakan pada tiga bulan jelang pelaksanaan Porprov. "Kita akan meminta izin kepada Pengprov ISSI Jatim, sebagai pengelola untuk menggunakan lintasan tersebut. Untuk sementara kita memakai lintasan di Tenggilis dahulu sepanjang TC jangka panjangnya," urainya.
Tidak ada target dalam pelaksanaan seleksi bulan ini. ISSI Surabaya berharap seluruh penggemar balap sepeda BMX Cross bisa mengikutinya. Bahkan Vidi akan melakukan road show ke beberapa komunitas BMX free style di Surabaya untuk membagi selebaran dan pengumuman. Tujuannya untuk menjaring atlet sebanyak mungkin. (*) Read More..
Dimana cabang olahraga balap sepeda untuk pertama kali dilaksanakan pada Porprov II/ 2009. Dari keprihatinan ini, Pengkot ISSI Surabaya berencana menggelar seleksi nomor BMX Cross, Minggu (22/2/2009) di lintasan BMX Cross Tenggilis, Surabaya.
Komisi Teknik, Vidi Eka Suwandi mengakui seleksi ini perlu dilaksanakan, mengingat Surabaya sama sekali tidak memiliki atlet BMX Cross. "Saya juga heran, kota sebesar Surabaya ini hanya diisi atlet BMX free style, sedangkan untuk BMX prestasi atau Cross, sama sekali tidak ada," ungkap Vidi, saat dijumpai dikediamannya, Kamis (12/2/2009). Ini disebabkan minimnya fasilitas yang dimiliki kota pahlawan.
Pelaksanaan seleksi ini difokuskan bagi atlet yang berdomisili Surabaya dan usia kelahiran maksimal tahun 1989. Karena Porprov II ada pembatasan usia, yakni 21 tahun. ISSI Surabaya juga tidak menjanjikan hadiah kepada pemenang, karena hadiah yang diberikan tiket menuju Porprov. Pada seleksi nanti ISSI Surabaya mengambil 7 atlet putra-putri.
Untuk menyiasati sempitnya lintasan BMX Cross di Tenggilis, ISSI Surabaya akan menerapkan nomor Individual Time Trial (ITT). "Lapangannya terlalu sempit dan tidak memungkinkan menggelar moto secara bersamaan. Berbeda bila lapangan yang digunakan lintasan sirkuit Unesa," imbuh Vidi. Sengaja tidak menggunakan lintasan Unesa, lantaran dianggap mahal dan butuh waktu yang panjang. Sementara fasilitas di lapangan Unesa mulai berubah akibat hujan dan menyebabkan longsor.
Lintasan Unesa baru digunakan pada tiga bulan jelang pelaksanaan Porprov. "Kita akan meminta izin kepada Pengprov ISSI Jatim, sebagai pengelola untuk menggunakan lintasan tersebut. Untuk sementara kita memakai lintasan di Tenggilis dahulu sepanjang TC jangka panjangnya," urainya.
Tidak ada target dalam pelaksanaan seleksi bulan ini. ISSI Surabaya berharap seluruh penggemar balap sepeda BMX Cross bisa mengikutinya. Bahkan Vidi akan melakukan road show ke beberapa komunitas BMX free style di Surabaya untuk membagi selebaran dan pengumuman. Tujuannya untuk menjaring atlet sebanyak mungkin. (*) Read More..
PSN Ikuti Tour of Taiwan
SURABAYA-Hampir dua bulan berlalu, nyaris tidak ada kompetisi yang diikuti Polygon Sweet Nice. Dalam kurun waktu itu, klub asal kota pahlawan itu sibuk menata diri sebelum mendaftar sebagai Asia Continental Team. Mulai bulan Maret 2009, PSN sudah memulai jadwal kompetisi di Asia. Jadwal race calendar pertamanya mengikuti Tour of Taiwan, 8-14 Maret. Jadwal ini menandai dimulainya kegiatan balapan tim yang sudah empat musim berkiprah di level continental itu.
Direktur PSN Harijanto Tjondrokusumo mengungkapkan jumlah peserta Tour of Taiwan ini sudah terjaring 23 tim termasuk lima tim nasional. "Kami sudah mendapat undangan dari pihak penyelenggara bersama 22 tim lainnya," terang Harijanto, Rabu (11/2/2009) sore. Diantara tim yang mengikuti ajang ini, mayoritas mengikuti ajang serupa setiap tahunnya.
Selain PSN, tuan rumah Giant Asia Racing Team, Merida Europe Team, Drapac Porsche, Aisan Racing, Seoul Cycling, Team Skil Shimano, timnas Jepang, dan timnas Malaysia. Sementara peserta baru seperti timnas Mongolia, Kazakhstan, dan Cosmote Castro Yunani juga turut serta.
Bagi Polygon Sweet Nice, diantara tim lama itu sudah terbiasa dijumpai di berbagai event. Demikian juga dengan timnas Mongolia, Kazakhstan, dan Cosmote Castro sudah pernah dijumpai, meski tidak terlalu sering. "Tahun lalu kita berjumpa dengan Kazakhstan di Tour of East Java dan Cosmote Castro di Tour of Hainan. Jadi materi dan pengalaman kita hampir berimbang," imbuh pengusaha makanan itu.
Dengan kekuatan lawan yang saat ini terdaftar dalam Tour of Taiwan, PSN belum menerbitkan pembalap yang akan diturunkan. Tim yang ditopang perusahaan makanan dan sepeda itu perlu memelajari medan yang akan dilalui. Umumnya Tour of Taiwan rata-rata menempuh medan flat. Sehingga tidak terlalu membutuhkan climber dan sepenuhnya membawa sprinter.
"Hampir pasti lima pembalap yang saat ini di Indonesia. Sedangkan pembalap baru seperti Sergey Koudentsov, Artyom Golovachshenko, Roman Krasilnikov, dan Kiril Kazantsev, akan kami lihat kondisinya," urainya. Lima pembalap yang dipersiapkan adalah Herwin Jaya, Hari Fitrianto, Alexander Dyadichkin, Jimmy Pranata, dan Antonius Christopher.
Khusus untuk Dyadichkin akan diuji dahulu melalui Bupati Sidoarjo Cup pertengahan bulan ini, bila mendapat izin dari penyelenggara. "Bila lulus uji akan kami bawa ke Taiwan. Cadangannya, kemungkinan Yevgeniy Yakovlev atau Timofeev Artemiy," tandasnya. (*) Read More..
Direktur PSN Harijanto Tjondrokusumo mengungkapkan jumlah peserta Tour of Taiwan ini sudah terjaring 23 tim termasuk lima tim nasional. "Kami sudah mendapat undangan dari pihak penyelenggara bersama 22 tim lainnya," terang Harijanto, Rabu (11/2/2009) sore. Diantara tim yang mengikuti ajang ini, mayoritas mengikuti ajang serupa setiap tahunnya.
Selain PSN, tuan rumah Giant Asia Racing Team, Merida Europe Team, Drapac Porsche, Aisan Racing, Seoul Cycling, Team Skil Shimano, timnas Jepang, dan timnas Malaysia. Sementara peserta baru seperti timnas Mongolia, Kazakhstan, dan Cosmote Castro Yunani juga turut serta.
Bagi Polygon Sweet Nice, diantara tim lama itu sudah terbiasa dijumpai di berbagai event. Demikian juga dengan timnas Mongolia, Kazakhstan, dan Cosmote Castro sudah pernah dijumpai, meski tidak terlalu sering. "Tahun lalu kita berjumpa dengan Kazakhstan di Tour of East Java dan Cosmote Castro di Tour of Hainan. Jadi materi dan pengalaman kita hampir berimbang," imbuh pengusaha makanan itu.
Dengan kekuatan lawan yang saat ini terdaftar dalam Tour of Taiwan, PSN belum menerbitkan pembalap yang akan diturunkan. Tim yang ditopang perusahaan makanan dan sepeda itu perlu memelajari medan yang akan dilalui. Umumnya Tour of Taiwan rata-rata menempuh medan flat. Sehingga tidak terlalu membutuhkan climber dan sepenuhnya membawa sprinter.
"Hampir pasti lima pembalap yang saat ini di Indonesia. Sedangkan pembalap baru seperti Sergey Koudentsov, Artyom Golovachshenko, Roman Krasilnikov, dan Kiril Kazantsev, akan kami lihat kondisinya," urainya. Lima pembalap yang dipersiapkan adalah Herwin Jaya, Hari Fitrianto, Alexander Dyadichkin, Jimmy Pranata, dan Antonius Christopher.
Khusus untuk Dyadichkin akan diuji dahulu melalui Bupati Sidoarjo Cup pertengahan bulan ini, bila mendapat izin dari penyelenggara. "Bila lulus uji akan kami bawa ke Taiwan. Cadangannya, kemungkinan Yevgeniy Yakovlev atau Timofeev Artemiy," tandasnya. (*) Read More..
Senin, 09 Februari 2009
Jajal Sasa di Bupati Piala Bupati Sidoarjo
SURABAYA-Polygon Sweet Nice berencana menjajal salah satu pembalap anyarnya dalam ajang kompetisi lokal. Pembalap baru yang direkrut November 2008 lalu, Alexander Dyadichkin bakal dijajal diajang piala Bupati Sidoarjo Cup 15 Februari 2009.
Selama tiga bulan menempa latihan bersama PSN, Sasa, sapaan akrab Alexander diharapkan menunjukkan kemampuan. Ajang ini bisa menjadi test case bagi pembalap asal Kazakhstan itu sebelum diikutkan dalam Tour of Taiwan Maret mendatang.
Direktur PSN, Harijanto Tjondrokusumo mengungkapkan bila ajang ini utnuk menguji kemampuannya. "Dia memiliki kemampuan ganda, bisa menjadi breaker atau sprinter. Jadi kita kirim dia dalam piala Bupati Sidoarjo," terang Hraijanto, akhir pekan lalu. Bila dalam ajang ini, Sasa lulus ujian, bukan tidak mungkin dia bisa disertakan dalam Tour of Taiwan.
Masalahnya Tour of Taiwan hampir tidak ada etape yang menempuh tanjakan. Sepenuhnya flat, seperti halnya medan yang ditempuh dalam Tour of Hainan. Sementara dalam Bupati Sidoarjo nanti diharapkan bisa menerapkan strategi yang ditearpkan PSN. Masalahnya Bupati Sidoarjo Cup hanya menempuh rute kriterium dan bukan road race.
Sasa merupakan adik kandung Vyacheslav Dyadichkin yang juga pembalap PSN lainnya. Hanya sang kakak, dipastikan absen dalam balapan tahun ini, karena masalah administrasi kewarganegaraan. Dia melepas warga negara Kazakhstan untuk mendapat passport Russia.
Harijanto menambahkan, kemampuan yang ditunjukkan Sasa nanti bukan hanya catatan waktu perlapnya. Tetapi juga strategi yang diinginkan tim bisa berjalan. "Kalau catatan waktu, mungkin bukan faktor utama, tetapi bisa menjadi penentu masa depannya. Yang kami minta juga soal penerapan strategi tim," bebernya.
Strategi yang diharapkan PSN adalah, apakah pembalap berusia 19 tahun ini bisa "menarik" sprinter PSN atua tidak. Bila dia mampu menajdi pembuka jalan bari sprinter, sementara catatan waktunya juga bagus, peluangnya berangkat ke ajang internasional cukup terbuka.
Sejak menimba bergabung dengan PSN akhir tahun lalu, Sasa belum pernah diikutkan dalam ajang internasional resmi. Dia baru diikutkan dalam Piala Wali Kota Mojokerto Januari lalu. "Catatan waktunya memang belum memuaskan, dan saya harapkan pada Bupati Sidoarjo Cup ini bisa lebih baik," tandas Harijanto. (*) Read More..
Selama tiga bulan menempa latihan bersama PSN, Sasa, sapaan akrab Alexander diharapkan menunjukkan kemampuan. Ajang ini bisa menjadi test case bagi pembalap asal Kazakhstan itu sebelum diikutkan dalam Tour of Taiwan Maret mendatang.
Direktur PSN, Harijanto Tjondrokusumo mengungkapkan bila ajang ini utnuk menguji kemampuannya. "Dia memiliki kemampuan ganda, bisa menjadi breaker atau sprinter. Jadi kita kirim dia dalam piala Bupati Sidoarjo," terang Hraijanto, akhir pekan lalu. Bila dalam ajang ini, Sasa lulus ujian, bukan tidak mungkin dia bisa disertakan dalam Tour of Taiwan.
Masalahnya Tour of Taiwan hampir tidak ada etape yang menempuh tanjakan. Sepenuhnya flat, seperti halnya medan yang ditempuh dalam Tour of Hainan. Sementara dalam Bupati Sidoarjo nanti diharapkan bisa menerapkan strategi yang ditearpkan PSN. Masalahnya Bupati Sidoarjo Cup hanya menempuh rute kriterium dan bukan road race.
Sasa merupakan adik kandung Vyacheslav Dyadichkin yang juga pembalap PSN lainnya. Hanya sang kakak, dipastikan absen dalam balapan tahun ini, karena masalah administrasi kewarganegaraan. Dia melepas warga negara Kazakhstan untuk mendapat passport Russia.
Harijanto menambahkan, kemampuan yang ditunjukkan Sasa nanti bukan hanya catatan waktu perlapnya. Tetapi juga strategi yang diinginkan tim bisa berjalan. "Kalau catatan waktu, mungkin bukan faktor utama, tetapi bisa menjadi penentu masa depannya. Yang kami minta juga soal penerapan strategi tim," bebernya.
Strategi yang diharapkan PSN adalah, apakah pembalap berusia 19 tahun ini bisa "menarik" sprinter PSN atua tidak. Bila dia mampu menajdi pembuka jalan bari sprinter, sementara catatan waktunya juga bagus, peluangnya berangkat ke ajang internasional cukup terbuka.
Sejak menimba bergabung dengan PSN akhir tahun lalu, Sasa belum pernah diikutkan dalam ajang internasional resmi. Dia baru diikutkan dalam Piala Wali Kota Mojokerto Januari lalu. "Catatan waktunya memang belum memuaskan, dan saya harapkan pada Bupati Sidoarjo Cup ini bisa lebih baik," tandas Harijanto. (*) Read More..
Minggu, 08 Februari 2009
Gaet Koudentsov, Resmi Continental
SURABAYA-Polygon Sweet Nice (PSN) kembali memperkokoh kekuatannya menjelang dimulainya race 2009. Itu ditandai dengan bergabungnya sprinter asal Rusia, Sergey Koudentsov bulan ini. Mantan pembalap Trek Marcopolo itu sebelumnya sudah melamar PSN dan baru tahun ini terealisasi.
Selain Koudentsov, PSN Juga merekrut pembalap asal pecahan Uni Soviet lainnya. Terdapat Artyom Golovachshenko, Roman Krasilnikov, dan Kiril Kazantsev. Ketiga pembalap ini berasal dari Kazakhstan dan sudah pernah berlaga dalam Tour de East Java 2008.
Direktur PSN Harijanto Tjondrokusumo menyatakan, bergabungnya Koudentsov ini menandai kekuatan baru yang dibangun timnya. "Kekurangan kami tahun-tahun sebelumnya tidak memiliki sprinter. Sehingga perebutan stage, selalu kalah," terang Harijanto, Jumat (6/02/2009) sore.
Bergabungnya Koudentsov ini diharapkan bisa menutupi kelemahan sekaligus menjadi petarung dalam perebutan green jersey dan stage. Koudentsov tidak seniri. Mantan pembalap Trek Marcopolo itu akan didampingi kompatriotnya, Timofeev Artem. Keduanya bisa menjadi duo sprinter yang menakutkan, tinggal racikan strategi PSN yang bisa membuat tim ini bisa merebut stage.
Untuk kompetisi race 2009, PSN memiliki 12 pembalap untuk tahun 2009. Sebelumnya PSN sudah memiliki Hari Fitrianto, Herwin Jaya, Christopher Antonius, Jimmy Pranata, Yevgeniy Yakovlev, dan Alexander Dyadichkin. Sayangnya satu nama lain, Vyacheslav Dyadichkin dipastikan absen lantaran terganjal administrasi kewarganegaraan.
"Dia (Vyacheslav Diadichkin) berganti warga negara dari Kazakhstan ke Russia, karena hendak menikah dengan wanita asal Russia. Sehingga dia harus berganti warga negara. Sementara pasport dari negara barunya belum dikeluarkan," terangnya.
Masuknya Koudentsov dan keluarnya Dyadichkin ini menandai kembalinya PSN ke jalur Continental. Kepastian itu didapat manajemen PSN jelang deadline pendaftaran UCI Continental Asia tanggal 6 Februari 2009. Dengan terdaftarnya nama PSN sebagai tim Continental, UCI langsung mengumumkan melalui web site-nya.
"Itu sebabnya kami terlambat mendaftar ke UCI Continental Team, karena masalah pembalap. Sergey (Koudentsov) belum ada kepastian. Sedangkan Slawa (sapaan Dyadichkin) juga belum resmi berganti warga negara. Itu yang menyebabkan kami terlambat," tandas Harijanto.
Kemungkinan Koudentsov akan dibawa dalam balapan pertama PSN bulan Maret mendatang. PSN akan mengawali balapan pertamanya mengikuti Tour of Taiwan, setelah gagal mengikuti Le Tour de Langkawi 9-15 Februari.(*) Read More..
Selain Koudentsov, PSN Juga merekrut pembalap asal pecahan Uni Soviet lainnya. Terdapat Artyom Golovachshenko, Roman Krasilnikov, dan Kiril Kazantsev. Ketiga pembalap ini berasal dari Kazakhstan dan sudah pernah berlaga dalam Tour de East Java 2008.
Direktur PSN Harijanto Tjondrokusumo menyatakan, bergabungnya Koudentsov ini menandai kekuatan baru yang dibangun timnya. "Kekurangan kami tahun-tahun sebelumnya tidak memiliki sprinter. Sehingga perebutan stage, selalu kalah," terang Harijanto, Jumat (6/02/2009) sore.
Bergabungnya Koudentsov ini diharapkan bisa menutupi kelemahan sekaligus menjadi petarung dalam perebutan green jersey dan stage. Koudentsov tidak seniri. Mantan pembalap Trek Marcopolo itu akan didampingi kompatriotnya, Timofeev Artem. Keduanya bisa menjadi duo sprinter yang menakutkan, tinggal racikan strategi PSN yang bisa membuat tim ini bisa merebut stage.
Untuk kompetisi race 2009, PSN memiliki 12 pembalap untuk tahun 2009. Sebelumnya PSN sudah memiliki Hari Fitrianto, Herwin Jaya, Christopher Antonius, Jimmy Pranata, Yevgeniy Yakovlev, dan Alexander Dyadichkin. Sayangnya satu nama lain, Vyacheslav Dyadichkin dipastikan absen lantaran terganjal administrasi kewarganegaraan.
"Dia (Vyacheslav Diadichkin) berganti warga negara dari Kazakhstan ke Russia, karena hendak menikah dengan wanita asal Russia. Sehingga dia harus berganti warga negara. Sementara pasport dari negara barunya belum dikeluarkan," terangnya.
Masuknya Koudentsov dan keluarnya Dyadichkin ini menandai kembalinya PSN ke jalur Continental. Kepastian itu didapat manajemen PSN jelang deadline pendaftaran UCI Continental Asia tanggal 6 Februari 2009. Dengan terdaftarnya nama PSN sebagai tim Continental, UCI langsung mengumumkan melalui web site-nya.
"Itu sebabnya kami terlambat mendaftar ke UCI Continental Team, karena masalah pembalap. Sergey (Koudentsov) belum ada kepastian. Sedangkan Slawa (sapaan Dyadichkin) juga belum resmi berganti warga negara. Itu yang menyebabkan kami terlambat," tandas Harijanto.
Kemungkinan Koudentsov akan dibawa dalam balapan pertama PSN bulan Maret mendatang. PSN akan mengawali balapan pertamanya mengikuti Tour of Taiwan, setelah gagal mengikuti Le Tour de Langkawi 9-15 Februari.(*) Read More..
Senin, 02 Februari 2009
PSN Baru Daftar Continental Team
SURABAYA-Harapan publik Indonesia menyaksikan tim balap sepeda Continental Team masih ada. Itu setelah tim Polygon Sweet Nice (PSN) berupaya mendaftar, meski terlambat mengirim data ke badan balap sepeda dunia (UCI), Senin (2/2/2009). Hal ini diungkapkan Direktur PSN, Harijanto Tjondrokusumo menyangkut belum adanya nama PNBS di website UCI.
Pengusaha makanan itu menjelaskan timya sudah di registrasi ke UCI akhir Desember 2008. Dalam pendaftaran itu baru menyertakan sebagian kecil nama pembalapnya. Harijanto menerangkan ada aturan UCI ada batas minimum pembalap yang tergabung dalam tim Continental.
“Baru hari ini (Senin kemarin) kami mengirim data ke UCI melalui PB ISSI, termasuk kelengkapan pembalap,” aku Harijanto. Keterlambatan ini diakui tanpa disengaja lantaran kubu PSN memiliki planing memecah tim. Mulai tahun 2009 kekuatan PSN akan terbagi dalam dua tim, tim Asia Timur dan Tenggara, sedangkan tim lainnya mengikuti kalender race di Asia Tengah dan Barat.
Tim yang terjun di balapan Asia Tengah dan Barat terdiri dari pembalap-pembalap Eropa Timur, utamanya pecahan Uni Soviet. Seperti Yevgeniy Yakovlev, Vyacheslav Dyadichkin, Timofeev Artemiy dan sejumlah pembalap asal Russia lainnya. Sedangkan untuk balapan di Asia Timur dan Tenggara, PSN mayoritas menurunkan pembalap Indonesia, seperti Hari Fitrianto, Herwin Jaya, Antonius Christopher, Jimmy Pranata, dan satu pembalap muda sal Kazakhstan, Alexander Dyadichin.
Kecuali bila di Asia terdapat balapan Hors Class (HC) atau minimal 2.1, PSN akan menurunkan the best team. “Kami akan menggabungkan dua kekuatan, berdasarkan skala prioritas,” cetusnya. Dia mencontohkan balapan sekelas Le Tour de Langkawi dan Tour of Hainan akan diperkuat pembalap terbaiknya.
Keterlambatan ini pula yang menyebabkan PSN gagal mengikuti balapan 2.HC atau Le Tour d Langkawi. “Pihak penyelenggara tidak mau tahu soal kondisi kita. Sebetulnya PSN sudah di register ke UCI, namun karena tidak komplit, maka nama kami tidak di publish. Sehingga penyelenggara Le Tour de Langkwi tidak mengundang,” bebernya.
Dengan sistem seperti ini, manajemen PSN mengaku bisa menghemat tenaga (uang). PSN mencontohkan memberangkatkan pembalap dari Eropa ke Asia Timur dianggap mahal. Sementara mengikuti mengikuti tour di kawasan Asia Barat dan Tengah, seperti Tour of Azerbaijan, President Tour of Iran, atau Kerman Cup dan sejumlah tour lainnya, jauh lebih murah.
Tiket dari Eropa Timur ke Asia Tengah dan Barat, hanya membutuhkan uang tidak lebih dari US$ 200. Sedangkan berangkat dari Indonesia setidaknya membutuhkan biaya hampir US$ 2000. “Kami ingin penghematan, tetapi menghasilkan prestasi. PSN ingin berfikir cerdas,” tandasnya. (*) Read More..
Pengusaha makanan itu menjelaskan timya sudah di registrasi ke UCI akhir Desember 2008. Dalam pendaftaran itu baru menyertakan sebagian kecil nama pembalapnya. Harijanto menerangkan ada aturan UCI ada batas minimum pembalap yang tergabung dalam tim Continental.
“Baru hari ini (Senin kemarin) kami mengirim data ke UCI melalui PB ISSI, termasuk kelengkapan pembalap,” aku Harijanto. Keterlambatan ini diakui tanpa disengaja lantaran kubu PSN memiliki planing memecah tim. Mulai tahun 2009 kekuatan PSN akan terbagi dalam dua tim, tim Asia Timur dan Tenggara, sedangkan tim lainnya mengikuti kalender race di Asia Tengah dan Barat.
Tim yang terjun di balapan Asia Tengah dan Barat terdiri dari pembalap-pembalap Eropa Timur, utamanya pecahan Uni Soviet. Seperti Yevgeniy Yakovlev, Vyacheslav Dyadichkin, Timofeev Artemiy dan sejumlah pembalap asal Russia lainnya. Sedangkan untuk balapan di Asia Timur dan Tenggara, PSN mayoritas menurunkan pembalap Indonesia, seperti Hari Fitrianto, Herwin Jaya, Antonius Christopher, Jimmy Pranata, dan satu pembalap muda sal Kazakhstan, Alexander Dyadichin.
Kecuali bila di Asia terdapat balapan Hors Class (HC) atau minimal 2.1, PSN akan menurunkan the best team. “Kami akan menggabungkan dua kekuatan, berdasarkan skala prioritas,” cetusnya. Dia mencontohkan balapan sekelas Le Tour de Langkawi dan Tour of Hainan akan diperkuat pembalap terbaiknya.
Keterlambatan ini pula yang menyebabkan PSN gagal mengikuti balapan 2.HC atau Le Tour d Langkawi. “Pihak penyelenggara tidak mau tahu soal kondisi kita. Sebetulnya PSN sudah di register ke UCI, namun karena tidak komplit, maka nama kami tidak di publish. Sehingga penyelenggara Le Tour de Langkwi tidak mengundang,” bebernya.
Dengan sistem seperti ini, manajemen PSN mengaku bisa menghemat tenaga (uang). PSN mencontohkan memberangkatkan pembalap dari Eropa ke Asia Timur dianggap mahal. Sementara mengikuti mengikuti tour di kawasan Asia Barat dan Tengah, seperti Tour of Azerbaijan, President Tour of Iran, atau Kerman Cup dan sejumlah tour lainnya, jauh lebih murah.
Tiket dari Eropa Timur ke Asia Tengah dan Barat, hanya membutuhkan uang tidak lebih dari US$ 200. Sedangkan berangkat dari Indonesia setidaknya membutuhkan biaya hampir US$ 2000. “Kami ingin penghematan, tetapi menghasilkan prestasi. PSN ingin berfikir cerdas,” tandasnya. (*) Read More..
Jajaki Rute TdEJ 2009
SURABAYA-Setelah menentukan tanggal pelaksanaan 5th Tour de East Java 2009, pihak penyelenggara berencana menetapkan rute. Jumlah stage yang dilombakan dipastikan tidak mengalami perubahan, yakni tiga etape dari Batu menuju Jombang.
Direktur Harry Enterprise (HE), Harijanto Tjondrokusumo mengungkapkan pihaknya sudah memiliki rute yang akan dilalui. Saat ini pihak penyelenggara sudah melakukan survey, termasuk rute alternatif yang akan dilalui peserta.
Seperti diberitakan sebelumnya, 5th Tour de East Java tahun ini hanya melombakan tiga etape dari lima etape yang menjadi tradisi. “Kebetulan kami sudah melakukan survey rute di kedua kota yang akan dilalui,” terang Harijanto, Rabu (28/1/2009). Survey yang sudah dilakukan adalah penjajagan circuit race di Batu dan di Jombang. Kebetulan 5th Tour de East Java tahun ini lebih banyak menempuh medan flat dibanding tanjakan.
Dari hasil survey balapan dengan grade 2.2 itu diperkirakan menempuh jarak 360 km dari Batu-Jombang. Jarak tempuh ini bisa berubah, mengingat survey untuk nomor road race dari Batu-Jombang belum final. Didalam rute road race ini terdapat dua alternatif untuk dilalui.
Alternatif pertama start dari Batu-Pujon-Kandangan-Wonosalam-Bangsal-Jombang. Sedangkan alternatif kedua, Batu-Singosari-Kejapanan-Mojosari-Pacet-Ndlangu-Wonosalam-Kandangan-Jombang. Dari dua pilihan ini diharapkan ada solusi untuk menghindari kemacetan lalu lintas. Masalahnya jalur Batu-Kandangan dan Batu-Kejapanan, diakui melalui jalur sibuk pada jam kerja. Untuk jalur road race ini kemungkinan menempuh jarak 160 km. Sedangkan circuit race di kedua kota diperkirakan 80-100 km.
Dari dua jalur ini, pihak penyelenggara tidak memungkiri masih melewati rute tanjakan. “Betul, tatapi tingginya tidak terlalu berat, dan kami berharap 5th TdEJ edisi kelima ini ada pertarungan sengit bagi sprinter,” imbuhnya. Beda dengan empat edisi sebelumnya yang selalu melewati rute tanjakan berat. Sehingga mudah ditebak bila pemenangnya adalah climber.
Kali ini HE sengaja meniru balapan elit di Eropa seperti Paris-Roubaix atau Milan-Sanremo yang kini menjadi Historical Race (HIS) dan melombakan one day race, tetapi sepenuhnya menempuh medan flat. Kedua balapan ini lebih banyak diikuti tim-tim elite Pro Tour.
“Dengan menempuh medan flat, pertarungan jauh lebih ketat dibanding medan tanjakan. Karena medan tanjakan akan mudah menebak pemenang. "Kalau medan flat, pertarungan akan tersuguh sejak start hingga finish. Semua pasti akan bertarung menajdi yang terepan,” tandas pengusaha makanan itu. (*) Read More..
Direktur Harry Enterprise (HE), Harijanto Tjondrokusumo mengungkapkan pihaknya sudah memiliki rute yang akan dilalui. Saat ini pihak penyelenggara sudah melakukan survey, termasuk rute alternatif yang akan dilalui peserta.
Seperti diberitakan sebelumnya, 5th Tour de East Java tahun ini hanya melombakan tiga etape dari lima etape yang menjadi tradisi. “Kebetulan kami sudah melakukan survey rute di kedua kota yang akan dilalui,” terang Harijanto, Rabu (28/1/2009). Survey yang sudah dilakukan adalah penjajagan circuit race di Batu dan di Jombang. Kebetulan 5th Tour de East Java tahun ini lebih banyak menempuh medan flat dibanding tanjakan.
Dari hasil survey balapan dengan grade 2.2 itu diperkirakan menempuh jarak 360 km dari Batu-Jombang. Jarak tempuh ini bisa berubah, mengingat survey untuk nomor road race dari Batu-Jombang belum final. Didalam rute road race ini terdapat dua alternatif untuk dilalui.
Alternatif pertama start dari Batu-Pujon-Kandangan-Wonosalam-Bangsal-Jombang. Sedangkan alternatif kedua, Batu-Singosari-Kejapanan-Mojosari-Pacet-Ndlangu-Wonosalam-Kandangan-Jombang. Dari dua pilihan ini diharapkan ada solusi untuk menghindari kemacetan lalu lintas. Masalahnya jalur Batu-Kandangan dan Batu-Kejapanan, diakui melalui jalur sibuk pada jam kerja. Untuk jalur road race ini kemungkinan menempuh jarak 160 km. Sedangkan circuit race di kedua kota diperkirakan 80-100 km.
Dari dua jalur ini, pihak penyelenggara tidak memungkiri masih melewati rute tanjakan. “Betul, tatapi tingginya tidak terlalu berat, dan kami berharap 5th TdEJ edisi kelima ini ada pertarungan sengit bagi sprinter,” imbuhnya. Beda dengan empat edisi sebelumnya yang selalu melewati rute tanjakan berat. Sehingga mudah ditebak bila pemenangnya adalah climber.
Kali ini HE sengaja meniru balapan elit di Eropa seperti Paris-Roubaix atau Milan-Sanremo yang kini menjadi Historical Race (HIS) dan melombakan one day race, tetapi sepenuhnya menempuh medan flat. Kedua balapan ini lebih banyak diikuti tim-tim elite Pro Tour.
“Dengan menempuh medan flat, pertarungan jauh lebih ketat dibanding medan tanjakan. Karena medan tanjakan akan mudah menebak pemenang. "Kalau medan flat, pertarungan akan tersuguh sejak start hingga finish. Semua pasti akan bertarung menajdi yang terepan,” tandas pengusaha makanan itu. (*) Read More..
TdEJ Mundur Agustus
SURABAYA-Kejuaraan balap sepeda Tour de East Java 2008 kembali mengalami penundaan. Ajang yang sudah memasuki tahun kelima ini mundur dan dilaksanakan tanggal 6-8 Agustus dengan start dari Batu dan finish di Jombang.
Direktur Harry Enterprise (HE) Harijanto Tjondrokusumo mengungkapkan penundaan ini diakui karena padatnya balapan grade UCI di Asia. Terlebih UCI merilis regulasi baru tentang pelaksanaan lomba tidak bisa berhimpitan, antara satu kejuaraan dengan kejuaraan lain.
Untuk kedua kali penundaan ini disampaikan. Awalnya TdEJ ini bakal dihelat awal April, dengan melombakan lima etape. “Pada tanggal tersebut tidak bisa kami gelar, karena berbenturan dengan pemilu. Jadi kami mundurkan, dengan melombakan tiga etape, namun lebih meriah,” terang Harijanto, Kamis (22/1/2009) sore. Sementara pada akhir April, Sumatra Barat juga menggelar Tour grade 2.2 pertamanya dan direncanakan dibarengkan dengan Tour Indonesia.
Praktis pihak penyelenggara memundurkan jadwal pada bulan Juni. “Awalnya kami berharap bisa menggelar pada tanggal 26-28 Juni, lagi-lagi pada bulan tersebut cukup padat jadwal kegiatannya, jadi kami memundurkan kembali,” imbuh pria yang juga Direktur klub Polygon Sweet Nice (PSN) itu. Pada penyelenggaraan ini diharapkan tidak lagi mundur dan tetap melombakan tiga etape.
Diundurnya bulan Agustus ini tidak lepas dari upaya pihak penyelenggara mencari sponsor. Sejauh ini belum banyak sponsor yang mendukung acara tahunan tersebut. Sebagai contoh pemangkasan lima etape menjadi tiga etape menunukkan kondisi keuangan saat ini belum membaik. Bahkan dibelahan negara-negara Asia lainnya, cukup banyak race yang memangkas jumlah etape.
“Kita tahu balapan elite seperti Tour de Korea dan Le Tour de Langkawi mengalami pengeprasan jumlah etape. Ini juga dihadapkan dengan masalah dana. Tidak mudah mencari dana ditengah situasi seperti ini,” imbuh pria yang juga penghusaha makanan itu.
Meski mengalami pemangkasan etape, pihak HE berharap ada peluang yang bisa dimnfaatkan untuk menambah dua etape. Masalahnya dengan menggelar tiga etape dirasa ada yang hilang. Memangkas lebih sulit dibanding menambah. Contoh kita prepare lima etape, tapi ditengah jalan hanya bisa menggelar tiga etape, malah mencoreng pelaksana. Sebaliknya, kita prepare tiga etape, bila ada kelebihan dana kita bisa menambah dua stage atau lebih,” tandasnya. (*) Read More..
Direktur Harry Enterprise (HE) Harijanto Tjondrokusumo mengungkapkan penundaan ini diakui karena padatnya balapan grade UCI di Asia. Terlebih UCI merilis regulasi baru tentang pelaksanaan lomba tidak bisa berhimpitan, antara satu kejuaraan dengan kejuaraan lain.
Untuk kedua kali penundaan ini disampaikan. Awalnya TdEJ ini bakal dihelat awal April, dengan melombakan lima etape. “Pada tanggal tersebut tidak bisa kami gelar, karena berbenturan dengan pemilu. Jadi kami mundurkan, dengan melombakan tiga etape, namun lebih meriah,” terang Harijanto, Kamis (22/1/2009) sore. Sementara pada akhir April, Sumatra Barat juga menggelar Tour grade 2.2 pertamanya dan direncanakan dibarengkan dengan Tour Indonesia.
Praktis pihak penyelenggara memundurkan jadwal pada bulan Juni. “Awalnya kami berharap bisa menggelar pada tanggal 26-28 Juni, lagi-lagi pada bulan tersebut cukup padat jadwal kegiatannya, jadi kami memundurkan kembali,” imbuh pria yang juga Direktur klub Polygon Sweet Nice (PSN) itu. Pada penyelenggaraan ini diharapkan tidak lagi mundur dan tetap melombakan tiga etape.
Diundurnya bulan Agustus ini tidak lepas dari upaya pihak penyelenggara mencari sponsor. Sejauh ini belum banyak sponsor yang mendukung acara tahunan tersebut. Sebagai contoh pemangkasan lima etape menjadi tiga etape menunukkan kondisi keuangan saat ini belum membaik. Bahkan dibelahan negara-negara Asia lainnya, cukup banyak race yang memangkas jumlah etape.
“Kita tahu balapan elite seperti Tour de Korea dan Le Tour de Langkawi mengalami pengeprasan jumlah etape. Ini juga dihadapkan dengan masalah dana. Tidak mudah mencari dana ditengah situasi seperti ini,” imbuh pria yang juga penghusaha makanan itu.
Meski mengalami pemangkasan etape, pihak HE berharap ada peluang yang bisa dimnfaatkan untuk menambah dua etape. Masalahnya dengan menggelar tiga etape dirasa ada yang hilang. Memangkas lebih sulit dibanding menambah. Contoh kita prepare lima etape, tapi ditengah jalan hanya bisa menggelar tiga etape, malah mencoreng pelaksana. Sebaliknya, kita prepare tiga etape, bila ada kelebihan dana kita bisa menambah dua stage atau lebih,” tandasnya. (*) Read More..
Langganan:
Postingan (Atom)