Jumat, 20 Februari 2009

Sebar Juklak Kejurda

SURABAYA-Pengprov ISSI Jawa Timur memulai kalender kegiatan pembinaan ditahun 2009. Ini ditandai dengan penyebaran petunjuk pelaksanaan (juklak) Kejurda Series kepada seluruh anggota ISSI Jatim tentang program pembinaan jangka panjang.
ISSI Jatim berharap penyebaran juklak bisa menghasilkan feed back untuk memberi masukan kepada juklak tersebut. Sehingga juklak itu bisa dibicarakan dalam rapat koordinasi daerah (rakorda) dengan seluruh anggota untuk menentukan pelaksanaan kejurda.
Seperti program kerja tahun 2005-2007 lalu, ISSI Jatim sukses menggelar kejurda dengan sistem seri. Dimana setiap tahun digelar empat kali kejurda yang melombakan tiga nomor, road race, BMX Cross, dan MTB Cross Country (XC). Adopsi sistem ini tidak jauh berbeda dengan rencana pelaksanaan kejurda series yang dipersiapkan untuk PON XVIII/ 2012 di Riau.
"ISSI Jatim memiliki planning untuk mengubah batasan usia atlet yang boleh mengikuti kejurda, yakni maksimal 20 tahun. Ini untuk antisipasi, bila pelaksanaan PON ada pembatasan usia," terang Sekretaris Umum ISSI Jatim, Harijanto Tjondrokusumo, Kamis (19/2/2008) sore.
Demikian juga dengan jumlah pelaksanaan kejurda tetap empat kali dan ditambah open tournament. Khusus untuk open tournament ini bebas diikutui seluruh atlet balap sepeda dan dimasukkan dalam kalender PB ISSI. Sehingga pada akhir tahun akan diciptakan sebuah race yang memertemukan 20 atlet terbaik hasil kejurda series dan minimal 3 pemenang teratas dari setiap open tournament-nya. Dari kegiatan puncak ini, bisa diusulkan ke PB ISSI untuk memantau pembalap yang berkompetisi.
Sementara penilaian pembalap terbaik mengacu dari ranking yang diterbitkan UCI dan pernah diadopsi ISSI Jatim selama menggelar kejurda series. "Kemungkinan tidak jauh berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Setiap kemenangan ada poin dan bisa diakumulasikan. Semakin banyak kemenangan, semakin tinggi poin yang dimiliki pembalap," imbuh pengusaha makanan itu.
Khusus untuk kejurda series, Harijanto belum bisa memastikan tanggal pelaksanaan. "Kita masih membicarakan dalam forum nanti. Tapi yang sudah pasti mengajukan tuan rumah baru ISSI Malang dan Probolinggo. Tinggal dua daerah lain yang masih kita tunggu," ungkapnya. (*)

Tidak ada komentar: