Selasa, 17 Februari 2009

Coret Sasa, Tunggu Fatahillah

SURABAYA-Keputusan pahit harus diambil Polygon Sweet Nice kepada pembalap anyarnya Alexander Dyadichkin. Pembalap asal Kazakhstan itu harus pulang karena dianggap gagal melewati tes dalam kejuaraan balap sepeda Piala Bupati Sidoarjo, akhir pekan lalu.
Sasa, panggilan akrabnya, tidak mampu bersaing dengan pembalap-pembalap lokal dan dia malah terlempar dari posisi lima besar. Hasil ini jauh lebih buruk dibanding saat dia mengikuti Piala Wali Kota Mojokerto bulan Januari silam.
Direktur PSN Harijanto Tjondrokusumo mengaku kurang puas dengan penampilan pembalap berusia 19 tahun itu. "Performanya belum memuaskan. Padahal dia sudah lama mengikuti latihan bersama kami sejak November lalu. Ini keputusan yang harus kami ambil, dan saya ingin memiliki pembalap yang lebih kompetitif," terang Harijanto, Senin (16/2/2009).
Sasa belum lama ini sudah didaftarkan ke UCI sebagai pembalap Continental, seiring terdaftarnya PSN sebagai tim Continental. Tidak tertutup kemungkinan nama pembalap ini bakal dicoret dari skuad tim musim ini. Soal pemulangan ke negaranya, dalam minggu-minggu ini sudah terealisasi. Saat ini pihak manajemen tengah mencari tiket untuk kepulangan pembalap imut ini.
Sebagai gantinya, PSN telah memberi seragam kepada pembalap asal Sulawesi Selatan, Fatahillah Abdullah. Pembalap yang sebelumnya membawa bendera Bintang Kranggan Cycling Club (BKCC) itu sudah mengenakan seragam PSN pada kejuaraan balap sepeda Piala Bupati Sidoarjo. Bahkan dia sempat menyentuh garis finish terdepan. Sayang Ilah, sapannya, gagal merebut juara lantaran kalah point sprint.
Namun keputusan bergabungnya Ilah menunggu pembicaraan dengan pihak BKCC. "Kita tidak ingin terburu-buru merekrut pembalap," terangnya. "Kami ingin berbicara dengan Fatahilah apakah betul-betul bergabung atau tidak. Sebab, kami tidak ingin merekrut pembalap hanya untuk turnamen lokal," paparnya.
Dengan mengenakan seragam PSN pada Piala Bupati Sidoarjo lalu sudah memberi garansi untuk bergabung dengan Hari Fitrianto dkk. Apalagi Ilah bukan pembalap baru bagi PSN. Lima tahun silam, Ilah sempat berseragam PSN setelah juara etape Tour Sulawesi Selatan setahun sebelumnya. Namun hal ini bisa mental, lantaran Ilah belum menghubungi PSN.
"Sampai sekarang belum ada kontak. Sebab Ilah ingin berbicara dulu dengan pimpinan timnya, apakah diizinkan keluar atau tidak. Terus terang bila melihat strategi yang kita turunkan, keberadaan Ilah cukup membantu. Kebetuan tahun ini kami memiliki banyak pembalap yang kami atur sesuai dengan kepentingan rute tour itu," tandas pengusaha makanan itu. (*)

Tidak ada komentar: