PADANG-Setelah melewati etape pertama Team Time Trial (TTT), semua tim mulai memersiapkan diri pada etape kedua. Pada etape kedua Jumat (1/5/2009) memberi tantangan berat. Dimana seluruh peserta dihadapkan dengan medan tanjakan dari Padang menuju Bukittinggi, sejauh 88,2 km.
Tentu saja tim-tim yang memiliki pebalap tipikal climber yang bisa bertarung di tahapan kedua ini. Tim yang paling berpeluang adalah Tabriz Petrochemical Iran, Aisan Racing, Doha Team, ISSI Jabar, ISSI Jogjakarta, tim PAL dan Polygon Sweet Nice.
Tantangan yang disuguhkan climber ditahapan kedua ini melalui medan flat sepanjang 35 kilometer terlebih dahulu. Selepas kilometer ke-40, tanjakan dimulai hingga 15 kilometer kemudian. Dipastikan seluruh sprinter mulai kedodoran dan menyisahkan climber bertarung hingga finish di perebutan King of Mountain (KoM) di kilometer ke-78 pada ketinggian 1.100 m dpl. Selanjutnya bonus adu sprint hingga ketinggian 900 m menuju garis finish.
“Bila dilihat dari rute etape kedua ini, pasti milik climber. Saya setuju Iran dan Doha Team bisa merebut etape ini,” aku Direktur Polygon Sweet Nice, Harijanto Tjondrokusumo. "Tetapi saya akan memberi perlawanan," imbuhnya. Timnya juga memiliki climber sekelas Hari Fitrianto dan Herwin Jaya.
Hari terbukti bisa merebut posisi ke-7 General Classification (GC) by time di Jelajah Malaysia. Hasil itu diharapkan bisa bertarung kembali bersama pebalap-pebalap Iran seperti Ghader Mizbani, Azad Kazemi dan pebalap PAL, Tonton Susanto.
Sementara untuk climber yang belum pernah diketahui seperti dari Doha Team yang perlu diwaspadai. “Kami memang bukan tim unggulan, tetapi kami bisa memberi perlawanan. Kalau soal target, saya tidak bisa memberi janji, hanya ingin memberi yang terbaik,” terangnya.
Hal senada juga disampaikan Tim manajer Araya-Putra Perjuangan Sidoarjo, Munaji yang mengaku tidak ingin berlebihan mengikuti Tour de Singkarak ini. "Kami ingin tampil sekompetitif mungkin dan bisa bersaing," akunya
Sementara tim manajer ISSI Jogjakarta Dadang Haries Purnomo berharap bisa mengimbangi tim-tim asing. Demikian juga dengan tim lokal. “Saya kira ISSI Jawa Barat memiliki kans untuk pebalap lokal, karena mereka rata-rata membawa climber,”aku terang mantan pebalap timnas itu. ISSI Jogjakarta berharap bisa memberi pressure kepada semua lawan, karena mereka juga memiliki climber seperti Mat Nur, Rasta Patria, dan M.Taufik. (*)
Rabu, 29 April 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar