*Dua Minggu Jelang ACC BMX Cross di Surabaya
Venue penyelenggaraan kejuaraan Asia Cycling Championship (ACC) BMX Cross sudah 75 persen selesai. Berdasarkan hasil uji coba pada kejuaraan daerah (kejurda) junior BMX Cross, Minggu (7/12/2008) di kampus Universitas Negeri Surabaya (Unesa) itu sudah sepenuhnya siap digunakan.
Namun ada beberapa fasilitas pendukung yang belum selesai dikerjakan. Seperti pembuangan air, penataan rumput di pinggir lintasan, menguatkan lintasan, pemasangan LCD raksasa, penempatan wartawan dan fotografer, hingga tenaga medis. Masalahnya lintasan ini tidak hanya digunakan sebagai venue ACC saja, tapi dibarengkan dengan Indonesia Open.
"Pada hari ini (kemarin pagi) kami ingin menguji sekaligus melihat apa kekurangan kami sebelum penyelenggaraan ACC. Dengan sisa dua minggu, masih banyak kekurangan yang harus kami benahi, sementara persiapan sudah berjalan 75 persen," terang Direktur Harry Enterprise, Harijanto Tjondrokusumo selaku pihak penyelenggara ACC, 20-21 Desember 2008.
Sebetulnya lintasan BMX Cross pertama di Indonesia itu sudah bisa dimaksimalkan pada kejurda BMX junior kemarin. Faktor cuaca yang menyebabkan finishing belum berjalan dengan baik. Terlebih saat ini adalah musim penghujan, praktis proses finishing diakui lebih memakan waktu. Seperti lintasan super bowl, table top, dan double jump sebetulnya sudah selesai. Namun karena hujan kerap turun, menyebabkan ketinggian sedikit menurun.
Namun penurunan itu tidak berarti banyak, karena masih sesuai dengan standar. "Kalau penyesuaian standar, semuanya sudah sesuai. Memang ada sedikit penurunan karena hujan, namun itu tidak signifikan. Tetapi kami harus bekerja ekstra lagi, agar tidak semakin turun," terangnya sambil menunjuk beberapa lintasan yang menurun akibat gerusan hujan. Demikian juga dengan panjang lintasan sudah sesuai standar UCI, antara 350-400 m.
Di sela-sela lintasan juga cukup banyak genangan air karena pembuangan air buntu. Demikian juga dengan pinggir lintasan belum semuanya ditanami rumput. Adanya rumput ini dimaksudkan agar mengeraskan tanah, sekaligus penahan longsor.
"Nanti akan kita tanami rumput pendek semuanya, termasuk disela-sela lintasan agar lebih kuat. demikian juga masalah teknis lainnya seperti penempatan fotografer, wartawan, dan tenaga medis," imbuhnya. Khusus untuk tenaga medis sangat diperlukan lantaran pada uji coba kemarin jumlahnya cukup sedikit. Saat terjadi kecelakaan, tenaga medis kerap pontang-panting, sementara kejadian tersebar. Sedangkan lintasan masih basah akibat guyuran hujan, dan memilih menghindari genangan. (*)
Kamis, 11 Desember 2008
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar