SURABAYA-Menjamurnya lintasan BMX Cross di Indonesia diharapkan bisa dijadikan sarana menciptakan kompetisi baru. Seperti yang terjadi di beberapa kota, cukup banyaklintasan BMX yang dibuat. Meski lintasan tersebut diantaranya belum standar UCI atau NBL, namun mampu melahirkan kompetisi baru.
Seperti di kota Malang, Lumajang, Pati, Purwokerto, dan Jogjakarta cukup semarak kompetisi setelah adanya fasilitas. Melalui kompetisi yang tidak resmi, cukup banyak atlet yang lahir dari kompetisi antar kampung ini.
Untuk mengakomodir kompetisi, PB ISSI berencana memerbanyak kejuaraan dengan sistem seri. Seperti yang disampaikan Ketua Harian PB ISSI Sofian Ruzian disela-sela Kejuaraan Asia BMX Cross, Sabtu (20/12/2008) yang menginginkan adanya kompetisi rutin. "Akan kita susun, jadwal kompetisi dengan sistem seri ataupun dengan sistem open. Mungkin diawal tahun akan kita susun program," katanya.
Kompetisi ini tidak lepas dari mulai berdirinya lintasan BMX Cross di Surabaya. Sebelum lintasan BMX Cross di Surabaya ini, Kabupateng Tenggarong, Kalimantan Timur sudah terlebih dahulu membangun untuk pelaksanaan PON. Sayangnya lintasan ini tidak terdengar peunggunaannya untuk kepentingan kompetisi. Sehingga bangunan megah itu terancam sebagai monumen.
Sofian menegaskan tidak ingin fasilitas yang baru dibangun, berubah menjadi monumen. Solusinya, lintasan tersebut harus ada kegiatan. "Dengan menggelar kompetisi berseri, saya jamin bisa melahirkan atlet berkualitas. Masalahnya BMX adalah cabor yang baru saja dilombakan di Olimpiade, sementara penyelenggarannya tergolong murah, tidak seperti nomor jalan raya atu track," imbuhnya.
PB ISSI mengusulkan agar BMX Cross bisa dilombakan pada SEA Games 2009 di Laos. Hanya tuan rumah terbentur dengan anggaran penyelenggaraan. Untuk cabor balap sepeda, kemungkinan hanya melombakan nomor road race dan MTB baik Cross Country maupun Down Hill pada SEA Games mendatang. Sedangkan BMX dan track belum tentu dilombakan, karena tuan rumah belum memiliki fasilitas. Namun untuk kepentingan Asian Games 2010 di Guangzhou kemungkinan sudah dilombakan.
Praktisi balap sepeda lainnya juga setuju kejuaraan BMX Cross diperbanyak. "Sebelum ini banyak kejuaraan tarkam yang tidak terakomodir. Hasil maupun pesertanya belum bisa dipertanggungjawabkan. Bila ditampung dalam sebuah kejuaraan resmi, maka hasilnya juga resmi dan bisa diujadikan kalender tahunan," terang pelatih sepeda ISSI Malang Sugeng Trihartono. (*)
Sabtu, 20 Desember 2008
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar