* ACC
SURABAYA-Satu hari lagi penyelenggaraan Asia Cycling Championship (ACC) segera digulirkan. Tuan rumah Indonesia tidak ingin menuai hasil buruk dikandang sendiri. Pelatnas Merah-Putih dituntut bisa memersembahkan satu medali perunggu diajang yang berlangsung, 20-21 Desember 2008.
Pelatih pelatnas Dadang Haris Purnomo mengungkapkan target ini sesuai dengan hasil yang diperoleh pelatnas tahun lalu di Thailand. Tahun ini diharapkan prestasi itu minimal bisa diulangi, dan tidak tertutup kemungkinan bisa memerbaikinya.
Dijumpai disela-sela latihan di lintasan BMX Cross Universitas Negeri Surabaya (Unesa), Kamis (18/12/2008), Dadang mengaku optimis bisa memersembahkan hasil tersebut. "Berdasarkan hasil di ASEAN Cup dan ACC tahun lalu, rasanya realistis bila kita mengambil satu perunggu," ungkap pelatih asal Jogjakarta itu. Tahun lalu di Thailand, Indonesia merebut perunggu atas nama Nur Warsito. Dan tahun ini, kans masih dibebankan di kelompok senior putra.
Untuk tahun ini Dadang tidak menyebut atlet yang dikedepankan. Bukan tidak mungkin atlet yang sama atau justru atlet lain yang bisa meraih prestasi. Mantan sprinter nasional itu menyatakan semua atlet senior putra yang dibawa memiliki basic dan kemampuan yang bagus. Alhasil, semua pembalap senior putra berimbang.
Dengan persiapan yang cukup singkat, Dadang berharap tidak ada masalah dengan target. Sebab PB ISSI tidak menggelar Training Center (TC) jangka panjang. Pemanggilan dilakukan berdasarkan hasil PON XVII di Kalimantan Timur dan ASEAN Cup di Malang Agustus silam.
Indonesia berkekuatan 14 pembalap hasil dari PON XVII dan ASEAN Cup. Dikelompok putra terdapat Nur Warsito (DI Jogjakarta), Abu Amin (Jawa Timur), Priyo Susanto (DKI Jakarta), dan Toni Saefudin (Jawa Tengah). Sedangkan junior putra terdapat Puguh (DKI Jakarta), Surya Saputra (Jatim), A.Marzuki, Choirul Muhibun (keduanya Jateng).
Sementara dikelompok senior putri hanya ada Risa Suseanti (Jawa Barat) dan Ardi Fareza (Banten). di kelompok junior putri terdapat Riska Agustin, Dian Sofiatun (keduanya DI Jogjakarta), Fitrianti Riyanti (Jatim), dan Intan (Jabar). Hanya saja Riza dan Intan saat ini berada di Singapura. "Bila mereka hari ini datang, maka akan kami daftarkan. Tapi kalau tidak, akan kami serahkan ke PB soal kebijakannya," imbuh Dadang. Kabarnya kedua kakak beradik itu tinggal di Singapura bersama orang tuanya. (*)
Kamis, 18 Desember 2008
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
1 komentar:
Walah rusak rek BMX Indonesia, nek memang sing sampean tulis bener, pelatih nasional'e BMX Indonesia wong kui. Semoga gak telat mas, sampean isa cepet weruh sopo aseline wong kae. Rupane dipait'i neng balap sepeda mblayu neng BMX saiki.
Yo apik lah ngerusak'e dadi roto :-D wekek...kek...kek...kek....
Posting Komentar