* Tour de Indonesia
SURABAYA-Kembali pembalap Malaysia menjadi juara dalam Tour de Indonesia etape ke-11. Lagi-lagi Mohd Nor Risuan Zainal menjadi pembalap tercepat dengan catatan waktu, 2 jam 52 menit, 15 detik setelah menempuh etape Candi Dasa-Denpasar, 135 km, Kamis (4/12/2008).
Ini merupakan kali kedua dia menjadi pembalap tercepat. Sebelumnya pada etape kedelapan kriterium di Surabaya, dia juga menjadi pembalap terdepan setelah memenangi tahapan. Pembalap yang tergabung dengan timnas Malaysia itu menjadi pembalap ketiga yang berhasil merebut dua etepa sepanjang lomba yang dimulai dari Jakarta itu.
Zainal tergolong cerdik dalam menerapkan strategi etape kesebelas. Dia membiarkan Ryan Arihaan (Dodol Picnic) kabur bersama sejumlah pembalap dan menyerang digaris finish. Zainal cukup menempel dari belakang, dan seolah-olah tidak memberikan perlawanan kepada Ryan. Namun di garis depan, Zainal mampu melewati Ryan sekaligus merebut juara keduanya sepanjang balapan ini.
"Itu bagian dari strategi. Saya bisa memanaje, kapan waktunya menyerang dan ada waktu untuk bertahan. Sebelum garis finish, saya membiarkan dia berada di depan saya dan ada celah yagn saya manfaatkan untuk menyerang," aku Zainal. Sementara Ryan yang berada di posisi kedua terpaut 1". Ditempat ketiga pembalap ISSI Jawa Barat, Nunung Burhanudin terpaut 1'40".
Ryan mendapat hadiah hiburan setelah merebut satu perebutan KOM (King of Mountain) dengan ketinggian hanya 800 m dpl. Itu didapatnya setelah berhasil melepaskan diri dari kawalan pembalap-pembalap lain. Dengan hasil itu Ryan mengemas 8 poin, sedangkan Zainal mendapat 6 poin disusul Irish Valenzuela (Jazzy Sport, Philippines).
Dengan sisa satu etape lagi, hampir pasti gelar juara milik Ghader Mizbani Iranagh. Pembalap asal Iran itu masih kukuh di puncak klasemen sementara GC dengan total waktu 40.15'33" disusul dua rekannya, Amir Zargari 40.17'36" dan Hossein Jahanbanian, 40.18'42". Sementara dua pembalap lokal Endra Wijaya dan Hari Fitrianto posisinya juga tidak tergoyah, diperingkat 4 dan 5. Keduanya juga menjadi pembalap paling depan untuk kategori Indonesia Rider.
Sementara etape keduabelas merupakan acara seremonial belaka. Dimana nomor kriterium 80 km di Legian Kuta, dipastikan tidak akan mengubah hasil klasemen. "Kecuali kecelakaan atau masalah teknis lain, bisa mengubah keadaan. Namun gelar juara rasanya tidak akan jauh dari Iran, baik perorangan maupun perorangan," papar pelatih PSN Sukarman.
Saat ini merupakan momen tepat untuk menutup balapan dengan merebut stage terakhir. Inilah kesempatan bagi pembalap yang belum berhasil meraih gelar stage. Namun kesempatan ini bisa saja buyar, bila para sprinter tidak ingin melewatkan hari indah di Kuta. Tentunya dengan juara stage. (*)
Selasa, 09 Desember 2008
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar