Senin, 08 Desember 2008

Brad Hall Rampas Yellow Jersey

* Tour de Indonesia

SURABAYA-Pembalap asal Australia yang tergabung Tineli Collosi, Brad Hall akhirnya merebut Yellow Jersey pada etape kedua Tour de Indonesia. Pada etape kedua yang menempuh jarak 143 km dari Bandung menuju Cirebon, Senin (24/11/2008), dengan catatan waktu, 3 jam 7 menit.
Dalam etape kedua, dia berhasil mengungguli enam pembalap lain yang berada di garis depan. termasuk duo Philippino yang tergabung Jazy Sports Beacon Philippines, Arnel Quirimit dan Merculio Ramos. Sementara pembalap Benteng Muda, Kurniawan menjadi pembala Indonesia terdepan pada stage kedua ini.
Keberhasilan ini menjadikan Hall merampas Yellow Jersey yang dimiliki pembalap Polygon Sweet Nice (PSN), Timofeev Artemiy. Hall mengoleksi total waktu 5.00'02", sedangkan tempat kedua diduduki Arnell dengan selisih 13" saja dengan pemimpin lomba. Sementara pemilik Yellow Jersey sebelumnya, Timofeev Artemiy harus terlampar dari lima besar. Pembalap asal Russia itu menduduki posisi ke-8, karena hanya finish di peringkat ke-32.
Pelatih Tineli Collosi Dadang Haris mengungkapkan rasa syukurnya setelah pembalapnya berhasil menang adu sprint. "Ini merupakan kesuksesan yang patut saya syukuri, karena sejak awal dia (Hall) saya gadang-gadang bisa bertarung di medan flat," terang mantan pelatih PON XVII Jogjakarta itu. Maklum pada etape pertama yang melombakan nomor kriterium, Hall hanya kalah posisi dari Artemiy dengan catatan waktu yang sama.
Pada etape ketiga akan menempuh jarak 187,7 km dari Cirebon Purwokerto. Pada etape ini mulai memberi tantangan medan tanjakan setinggi 900 m dpl. Bila melihat profile stage, tantangan memang tidak terlalu berat, tapi bisa merontokkan pembalap. Masalahnya tanjakan hanya ditempuh dengan jarak 15 km, dengan ketinggian 900 m dpl.
Hal yang paling diwaspadai adalah pembalap-pembalap Iran. Dari tim ini terdapat dua climber handal, sekelas Ghader Mizbani dan Ahad Kazemi Sarai. Sementara "tukang tariknya" Amir Zargari yang juga tangguh baik sebagai sprinter maupun climber. "Saat ini yang paling diwaspadai adalah pembalap Iran. Mereka cukup tangguh di medan tanjakan dan sudah teruji betul," lanjut Dadang Haris.
Demikian juga dengan pelatih PSN Sukarman. Dia setuju dengan uraian Dadang yang menyebut pembalap Iran layak diwaspadai. "Ini kelasnya pembalap Iran. Kita ikuti mereka kemanapun pergi. Jangan sampai lengah seperti etape kedua," lanjut Bang Karman, sapaannya. Pada etape kedua "penariknya" Herwin Jaya dan Hari Fitrianto sudah kalah start dirombongan terdepan 5 km jelang finish. Sedangkan Artem terlambat muncul. (*)

Tidak ada komentar: