* Tour de Singkarak
PADANG-Pebalap Polygon Sweet Nice Herwin Jaya berhasil merebut seragam Merah-Putih, sebagai pebalap Indonesia tercepat pada etape pertama Tour de Singkarak. Menempuh rute Team Time Trial (TTT), dia membukukan waktu, 5 menit, 30 detik setelah menempuh jarak, 4,4 km, Kamis (30/4/2009).
Selain itu dia mengantar timnya menduduki klasemen teratas kategori tim Indonesia dengan waktu yang sama. Sementara juara kategori individu ini direbut pebalap asal Budget Forklift Austrlia, Malcolm Rudolph dengan waktu, 5 menit 15 detik.
Hasil ini tentu menggembirakan bagi pebalap asal Probolinggo itu. Sehari sebelum lomba dia mengaku ingin memberi gelar bagi timnya. Saya memang tidak berjanji, tetapi saya sudah bertekad pada diri saya untuk memberi yang terbaik,” terangnya selepas lomba. Dan pada lomba TTT kemarin dia berhasil membayarnya.
Dengan hasil ini cukuplah bagi Polygon Sweet Nice untuk sementara menduduki klasemen teratas kategori tim Indonesia. Sementara Kutai Kartanegara membuntuti dengan torehan waktu 5:32, disusul Program Atlet Andalan (PAL) dengan catatan waktu, 5:33.
Sementara untuk kategori tim umum, Budget Forklift menjadi yang teratas dengan catatan waktu 5:15,539 detik. Disusul Aisan Racing Team yang terpaut 2,151 detik. Aisan juga menempatkan satu pebalapnya, Takeaki Abe merebut Green Jersey. Sementara tim tangguh asal Iran, Tabriz Petrochemical menduduki di posisi ketiga terpaut 4,13 detik.
Hasil etape pertama ini masih bisa berubah. Sebab pada etape kedua Jumat (1/5/2009) menempuh medan tanjakan yang cukup berat. Menempuh rute Padang-Bukittinggi sejauh 88,2 km akan dilalui dengan tanjakan. Dimana pada kilometer ke-55 memulai pendakian kemudian finish King of Mountain (KoM) di ketinggian 1.100 m dpl, pada kilometer ke-78.
“Besok (hari ini) pasti berat,” terang Direktur Polygon Sweet Nice, Harijanto Tjondrokusumo. Tentunya kami ingin mengamankan seragam yang dikenakan Herwin,” imbuhnya. Pada tahapan kedua ini spesialisasi Hari Fitrianto sebagai climber. Namun prioritas utamanya adalah memertahankan seragam yang dikenakan Herwin dahulu.
Sementara ISSI Jogjakarta bakal membalas di etape kedua hari ini. “Etape pertama telah lepas, saat ini kami membidik etape kedua. Terus terang, pada etape kedua ini cukup banyak tantangannya,” aku tim manajer Dadang haris Purnomo. Selain Tabriz yang memiliki jago-jago tanjakan, dia juga menunjuk ISSI Jawa Barat yang juga memiliki climber handal. (*)
Read More..
Kamis, 30 April 2009
Rabu, 29 April 2009
Perebutan Gelar Juara Dimulai
PADANG-Setelah melewati etape pertama Team Time Trial (TTT), semua tim mulai memersiapkan diri pada etape kedua. Pada etape kedua Jumat (1/5/2009) memberi tantangan berat. Dimana seluruh peserta dihadapkan dengan medan tanjakan dari Padang menuju Bukittinggi, sejauh 88,2 km.
Tentu saja tim-tim yang memiliki pebalap tipikal climber yang bisa bertarung di tahapan kedua ini. Tim yang paling berpeluang adalah Tabriz Petrochemical Iran, Aisan Racing, Doha Team, ISSI Jabar, ISSI Jogjakarta, tim PAL dan Polygon Sweet Nice.
Tantangan yang disuguhkan climber ditahapan kedua ini melalui medan flat sepanjang 35 kilometer terlebih dahulu. Selepas kilometer ke-40, tanjakan dimulai hingga 15 kilometer kemudian. Dipastikan seluruh sprinter mulai kedodoran dan menyisahkan climber bertarung hingga finish di perebutan King of Mountain (KoM) di kilometer ke-78 pada ketinggian 1.100 m dpl. Selanjutnya bonus adu sprint hingga ketinggian 900 m menuju garis finish.
“Bila dilihat dari rute etape kedua ini, pasti milik climber. Saya setuju Iran dan Doha Team bisa merebut etape ini,” aku Direktur Polygon Sweet Nice, Harijanto Tjondrokusumo. "Tetapi saya akan memberi perlawanan," imbuhnya. Timnya juga memiliki climber sekelas Hari Fitrianto dan Herwin Jaya.
Hari terbukti bisa merebut posisi ke-7 General Classification (GC) by time di Jelajah Malaysia. Hasil itu diharapkan bisa bertarung kembali bersama pebalap-pebalap Iran seperti Ghader Mizbani, Azad Kazemi dan pebalap PAL, Tonton Susanto.
Sementara untuk climber yang belum pernah diketahui seperti dari Doha Team yang perlu diwaspadai. “Kami memang bukan tim unggulan, tetapi kami bisa memberi perlawanan. Kalau soal target, saya tidak bisa memberi janji, hanya ingin memberi yang terbaik,” terangnya.
Hal senada juga disampaikan Tim manajer Araya-Putra Perjuangan Sidoarjo, Munaji yang mengaku tidak ingin berlebihan mengikuti Tour de Singkarak ini. "Kami ingin tampil sekompetitif mungkin dan bisa bersaing," akunya
Sementara tim manajer ISSI Jogjakarta Dadang Haries Purnomo berharap bisa mengimbangi tim-tim asing. Demikian juga dengan tim lokal. “Saya kira ISSI Jawa Barat memiliki kans untuk pebalap lokal, karena mereka rata-rata membawa climber,”aku terang mantan pebalap timnas itu. ISSI Jogjakarta berharap bisa memberi pressure kepada semua lawan, karena mereka juga memiliki climber seperti Mat Nur, Rasta Patria, dan M.Taufik. (*) Read More..
Tentu saja tim-tim yang memiliki pebalap tipikal climber yang bisa bertarung di tahapan kedua ini. Tim yang paling berpeluang adalah Tabriz Petrochemical Iran, Aisan Racing, Doha Team, ISSI Jabar, ISSI Jogjakarta, tim PAL dan Polygon Sweet Nice.
Tantangan yang disuguhkan climber ditahapan kedua ini melalui medan flat sepanjang 35 kilometer terlebih dahulu. Selepas kilometer ke-40, tanjakan dimulai hingga 15 kilometer kemudian. Dipastikan seluruh sprinter mulai kedodoran dan menyisahkan climber bertarung hingga finish di perebutan King of Mountain (KoM) di kilometer ke-78 pada ketinggian 1.100 m dpl. Selanjutnya bonus adu sprint hingga ketinggian 900 m menuju garis finish.
“Bila dilihat dari rute etape kedua ini, pasti milik climber. Saya setuju Iran dan Doha Team bisa merebut etape ini,” aku Direktur Polygon Sweet Nice, Harijanto Tjondrokusumo. "Tetapi saya akan memberi perlawanan," imbuhnya. Timnya juga memiliki climber sekelas Hari Fitrianto dan Herwin Jaya.
Hari terbukti bisa merebut posisi ke-7 General Classification (GC) by time di Jelajah Malaysia. Hasil itu diharapkan bisa bertarung kembali bersama pebalap-pebalap Iran seperti Ghader Mizbani, Azad Kazemi dan pebalap PAL, Tonton Susanto.
Sementara untuk climber yang belum pernah diketahui seperti dari Doha Team yang perlu diwaspadai. “Kami memang bukan tim unggulan, tetapi kami bisa memberi perlawanan. Kalau soal target, saya tidak bisa memberi janji, hanya ingin memberi yang terbaik,” terangnya.
Hal senada juga disampaikan Tim manajer Araya-Putra Perjuangan Sidoarjo, Munaji yang mengaku tidak ingin berlebihan mengikuti Tour de Singkarak ini. "Kami ingin tampil sekompetitif mungkin dan bisa bersaing," akunya
Sementara tim manajer ISSI Jogjakarta Dadang Haries Purnomo berharap bisa mengimbangi tim-tim asing. Demikian juga dengan tim lokal. “Saya kira ISSI Jawa Barat memiliki kans untuk pebalap lokal, karena mereka rata-rata membawa climber,”aku terang mantan pebalap timnas itu. ISSI Jogjakarta berharap bisa memberi pressure kepada semua lawan, karena mereka juga memiliki climber seperti Mat Nur, Rasta Patria, dan M.Taufik. (*) Read More..
Pertarungan Lintasan Dimulai
PADANG-Masa penantian dan pesiapan peserta Tour de Singkarak telah berakhir. Mulai Rabu (30/4/2009) balapan grade 2,2 pertama di Sumatra Barat itu dimulai. Pada etape pertama ini melombakan nomor Team Time Trial (TTT), sepanjang 4,4 km di kota Padang.
Tentu pada etape pertama ini akan menjadi pijakan bagi sejumlah tim untuk mengukur kemampuan sprint yang dimiliki. Etape pertama dengan nomor TTT semuanya serba mungkin di lintasan flat.
Seluruh peserta dipastikan menurunkan enam pebalapnya secara optimal untuk memerebutkan klasemen tim dan perorangan. Regulasi nomor ini mencatat empat pebalap finish terdepan masing-masing tim untuk diakumulasikan catatan waktunya. Dipsatikan masing-masing tim mengayuh pedalnya untuk mengumpulkan waktu terbaik.
Nomor TTT ini bukan barang baru. Ironisnya nomor hampir tidak pernah dilombakan baik dikawasan Asia maupun Indonesia sendiri. “Apapun bisa saja terjadi. Tergantung bagaimana masing-masing tim itu sendiri,”terang manajer Tim PAL Indonesia , Endang Subagyo. Tim PAL menurunkan kekuatan penuh, Samai, Tonton Susanto, Ryan Ariehan, Kaswanto, dan Angga Fredly.
Dari lima pebalap ini PAL memiliki komposisi ideal. Dimana terdapat seorang climber Tonton Susanto, dan dua sprinter Kaswanto dan Samai. Sementara Angga dan Ryan memiliki kemampuan komplit. Baik menanjak maupun bertarung di medan sprint.
“Khusus untuk TTT, kita butuh kecepatan optimal, dan berusaha menjadi yang terbaik,” imbuh Endang. Sebelumnya tiga pebalap tim PAL belum lama ini mengikuti Jelajah Malaysia yang tergabung di klub L2A, Malaysia. Hasilnya Tonton masuk posisi ke-10 General Classification (GC) by Time. Sedangkan Samai mengalami tabrakan di etape ketujuh. Sementara Ryan berhasil finish, meski tak sebaik Tonton.
"Ketiganya baru pulang dari Malaysia, dan butuh waktu istirahat cukup. Sedangkan Angga dan Kaswanto memiliki masa persiapan yang lebih baik," imbuh Endang. Dia menilai hasil Samai dan Tonton tidak terlalu jelek, hanya kurang beruntung.
Sementara tim Polygon Sweet Nice menilai etape pertama ini berharap bisa mendapat hasil baik. "Nomor TTT umumnya milik pebalap track. Sedangkan tim kami rata-rata pebalap road race. Jadi agak sulit untuk bersaing," terang Direktur Polygon Sweet Nice, Harijanto Tjondrokusumo.
“Bukan berarti kami pesimis, tetapi saya realistis. Saya berusaha agar tim ini tidak duduk di posisi paling bawah,” imbuhnya. Terlebih dia menganggap tim ini telah mengalami perubahan sejak musim 2008-2009 dimulai. Dimana manajemen baru saja mendatangkan sejumlah pebalap baru dan rata-rata relative lebih muda.
Misuteru Tanaka manajer Aisan Racing Team menganggap nomor TTT adalah kesukannya. “Kami sedikit diuntungkan dengan nomor ini, karena pebalap kami rata-rata jago TTT. Saya berharap bisa memenangi etape ini,” terang manajer-pelatih yang akrab disapa Johny itu, melalui penerjemah Nana Watarai. Lebih jauh, tim asal Jepang rata-rata unggul dalam urusan sprint, karena nomor ini memang milik pebalap track.(*) Read More..
Tentu pada etape pertama ini akan menjadi pijakan bagi sejumlah tim untuk mengukur kemampuan sprint yang dimiliki. Etape pertama dengan nomor TTT semuanya serba mungkin di lintasan flat.
Seluruh peserta dipastikan menurunkan enam pebalapnya secara optimal untuk memerebutkan klasemen tim dan perorangan. Regulasi nomor ini mencatat empat pebalap finish terdepan masing-masing tim untuk diakumulasikan catatan waktunya. Dipsatikan masing-masing tim mengayuh pedalnya untuk mengumpulkan waktu terbaik.
Nomor TTT ini bukan barang baru. Ironisnya nomor hampir tidak pernah dilombakan baik dikawasan Asia maupun Indonesia sendiri. “Apapun bisa saja terjadi. Tergantung bagaimana masing-masing tim itu sendiri,”terang manajer Tim PAL Indonesia , Endang Subagyo. Tim PAL menurunkan kekuatan penuh, Samai, Tonton Susanto, Ryan Ariehan, Kaswanto, dan Angga Fredly.
Dari lima pebalap ini PAL memiliki komposisi ideal. Dimana terdapat seorang climber Tonton Susanto, dan dua sprinter Kaswanto dan Samai. Sementara Angga dan Ryan memiliki kemampuan komplit. Baik menanjak maupun bertarung di medan sprint.
“Khusus untuk TTT, kita butuh kecepatan optimal, dan berusaha menjadi yang terbaik,” imbuh Endang. Sebelumnya tiga pebalap tim PAL belum lama ini mengikuti Jelajah Malaysia yang tergabung di klub L2A, Malaysia. Hasilnya Tonton masuk posisi ke-10 General Classification (GC) by Time. Sedangkan Samai mengalami tabrakan di etape ketujuh. Sementara Ryan berhasil finish, meski tak sebaik Tonton.
"Ketiganya baru pulang dari Malaysia, dan butuh waktu istirahat cukup. Sedangkan Angga dan Kaswanto memiliki masa persiapan yang lebih baik," imbuh Endang. Dia menilai hasil Samai dan Tonton tidak terlalu jelek, hanya kurang beruntung.
Sementara tim Polygon Sweet Nice menilai etape pertama ini berharap bisa mendapat hasil baik. "Nomor TTT umumnya milik pebalap track. Sedangkan tim kami rata-rata pebalap road race. Jadi agak sulit untuk bersaing," terang Direktur Polygon Sweet Nice, Harijanto Tjondrokusumo.
“Bukan berarti kami pesimis, tetapi saya realistis. Saya berusaha agar tim ini tidak duduk di posisi paling bawah,” imbuhnya. Terlebih dia menganggap tim ini telah mengalami perubahan sejak musim 2008-2009 dimulai. Dimana manajemen baru saja mendatangkan sejumlah pebalap baru dan rata-rata relative lebih muda.
Misuteru Tanaka manajer Aisan Racing Team menganggap nomor TTT adalah kesukannya. “Kami sedikit diuntungkan dengan nomor ini, karena pebalap kami rata-rata jago TTT. Saya berharap bisa memenangi etape ini,” terang manajer-pelatih yang akrab disapa Johny itu, melalui penerjemah Nana Watarai. Lebih jauh, tim asal Jepang rata-rata unggul dalam urusan sprint, karena nomor ini memang milik pebalap track.(*) Read More..
Tim-tim Mulai Pemanasan
* Tour de Singkarak
PADANG-Sehari menjelang pelaksanaan Tour de Singkarak banyak tim melakukan pemanasan. Upaya ini untuk memulihkan kondisi selepas mengikuti Jelajah Malaysia pekan lalu. Setidaknya tiga tim sudah melakoni masa pemulihan itu sejak Selasa (28/4/2009) pagi hingga sore.
Empat tim yang sudah terlihat melakoni latihan adalah Polygon Sweet Nice, Aisan Jepang, Trek Marcopolo, dan Custom Cycling Club Solo. Keempat tim ini sama-sama mengikuti Jelajah Malaysia dan berharap recovery ini bisa membawa hasil.
Recovery yang dilakukan tim tidak memelajari rute. Tujuan recovery ini untuk memulihkan kebugaran lantaran mepetnya waktu rest yang dimiliki tim. “Kami hanya latihan biasa untuk pemulihan kondisi saja,” terang pebalap Polygon Sweet Nice, Hari Fitrianto. “Kalau mengamati rute, rasanya tidak mungkin. Karena kami hanya ingin recovery,” imbuhnya.
Polygon Sweet Nice melakoni latihan pemulihan kondisi hanya sejauh 50 km. Jarak ini dianggap sudah cukup mengingat recovery tidak butuh panjang jarak dan waktu yang ditempuh selama recovery. Melainkan bagaimana menjaga kondisi agar tetap kembali bugar setelah melakoni tour.
Hal serupa juga disampaikan pebalap CCC, Parno. Pebalap terbaik Indonesia pada Tour de Indonesia itu juga melakoni hal serupa lantaran kondisi mereka habis-habisan sepulang ikut Jelajah Malaysia . "Tadi hanya latihan dua jam, dan berusaha mengembalikan kondisi,” terangnya selepas makan siang.
Sementara tim manajer Aisan Jepang Misuteru Tanaka menilai balapan kali ini cukup berat. Dimana banyak medan tanjakan yang selama ini bukan spesialisasi pebalap Jepang. Selama ini tim-tim asal Jepang kerap dicap tangguh di medan flat karena tipikalnya seorang sprinter.
“Tetapi kami memiliki Takumi Beppu yang seorang climber dalam tim tersebut,” terang manajer yang akrab disapa Jhony itu, melalui penerjemah Nana Watarai. Selain memiliki Beppu, Aisan juga menyertakan jawara etape ketiga Tour de East Java tahun lalu, Taiji Nishitani. Masalahnya Taiji bukanlah seorang climber, tetapi tangguh di medan rolling-rolling.
Aisan juga tak mau kalah dalam latihan pemulihan kondisi. Mereka tidak terlalu memaksakan latihan pada hari pertama. Taiji Nishitani dkk hanya berlatih sebentar disekitar hotel dan tidak menghabiskan waktu berjam-jam. Sebab pebalap yang mereka bawa tidak jauh berbeda dengan yang diturunkan di Jelajah Malaysia kemarin. (*) Read More..
PADANG-Sehari menjelang pelaksanaan Tour de Singkarak banyak tim melakukan pemanasan. Upaya ini untuk memulihkan kondisi selepas mengikuti Jelajah Malaysia pekan lalu. Setidaknya tiga tim sudah melakoni masa pemulihan itu sejak Selasa (28/4/2009) pagi hingga sore.
Empat tim yang sudah terlihat melakoni latihan adalah Polygon Sweet Nice, Aisan Jepang, Trek Marcopolo, dan Custom Cycling Club Solo. Keempat tim ini sama-sama mengikuti Jelajah Malaysia dan berharap recovery ini bisa membawa hasil.
Recovery yang dilakukan tim tidak memelajari rute. Tujuan recovery ini untuk memulihkan kebugaran lantaran mepetnya waktu rest yang dimiliki tim. “Kami hanya latihan biasa untuk pemulihan kondisi saja,” terang pebalap Polygon Sweet Nice, Hari Fitrianto. “Kalau mengamati rute, rasanya tidak mungkin. Karena kami hanya ingin recovery,” imbuhnya.
Polygon Sweet Nice melakoni latihan pemulihan kondisi hanya sejauh 50 km. Jarak ini dianggap sudah cukup mengingat recovery tidak butuh panjang jarak dan waktu yang ditempuh selama recovery. Melainkan bagaimana menjaga kondisi agar tetap kembali bugar setelah melakoni tour.
Hal serupa juga disampaikan pebalap CCC, Parno. Pebalap terbaik Indonesia pada Tour de Indonesia itu juga melakoni hal serupa lantaran kondisi mereka habis-habisan sepulang ikut Jelajah Malaysia . "Tadi hanya latihan dua jam, dan berusaha mengembalikan kondisi,” terangnya selepas makan siang.
Sementara tim manajer Aisan Jepang Misuteru Tanaka menilai balapan kali ini cukup berat. Dimana banyak medan tanjakan yang selama ini bukan spesialisasi pebalap Jepang. Selama ini tim-tim asal Jepang kerap dicap tangguh di medan flat karena tipikalnya seorang sprinter.
“Tetapi kami memiliki Takumi Beppu yang seorang climber dalam tim tersebut,” terang manajer yang akrab disapa Jhony itu, melalui penerjemah Nana Watarai. Selain memiliki Beppu, Aisan juga menyertakan jawara etape ketiga Tour de East Java tahun lalu, Taiji Nishitani. Masalahnya Taiji bukanlah seorang climber, tetapi tangguh di medan rolling-rolling.
Aisan juga tak mau kalah dalam latihan pemulihan kondisi. Mereka tidak terlalu memaksakan latihan pada hari pertama. Taiji Nishitani dkk hanya berlatih sebentar disekitar hotel dan tidak menghabiskan waktu berjam-jam. Sebab pebalap yang mereka bawa tidak jauh berbeda dengan yang diturunkan di Jelajah Malaysia kemarin. (*) Read More..
Minim Rehat, Waspadai Tim Lokal
* Tour de Singkarak
PADANG-Tidak ada persiapan khusus bagi Polygon Sweet Nice menjelang pelaksanaan Tour of Singkarak 30 April-5 Mei. Tim asal kota pahlawan Surabaya itu baru saja mengikuti Jelahah Malaysia yang berakhir hari Minggu lalu.
Sementara waktu yang dimiliki untuk rehat cukup mepet. Hal ini yang membuat kekhawatiran Polygon Sweet Nice menjelang bergulirnya balapan grade 2,2 UCI pertama di Sumatra Barat itu.
Direktur Polygon Sweet Nice S.Harijanto Tjondrokusumo mengakui sulit untuk mengembalikan kondisi pasukannya. Memang gambarannya seperti itu. “Kita bisa melihat wajah-wajah lelah yang ditunjukkan pembalap kami, setelah tiba di Padang hari ini (kemarin sore),” katanya, Senin (27/4/2009) petang.
Namun situasi ini tidak hanya dialami tim Polygon Sweet Nice saja. Sejumlah peserta banyak yang mengalami hal serupa, khususnya sepulang mengikuti Jelajah Malaysia . Sejumlah tim seperti Tabriz Petrochemical (Iran), Trek Marcopolo (China), Azad University (Iran), Aisan Racing (Jepang), Tineli Collosi (Australia), Malaysian Armed Forced (Malaysia), timnas Thailand, Jazy Sport Beacon (Filipina), dan Doha Team (Qatar). Tim-tim ini datang ke Padang hampir bersamaan setelah berakhirnya Jelajah Malaysia.
Dari situasi seperti ini, Polygon Sweet Nice justru mewaspadai tim-tim lokal. “Tenaga mereka belum terkuras dan memiliki persiapan panjang,” terangnya. Selain itu tenaga yang dimiliki pembalapnya masih segar dan belum terkuras. Kecuali Custom Cycling Club, yang kemarin juga mengikuti Jelajah Malaysia namun menggunakan nama Indonesia .
Tim-tim lokal yang bisa menjadi ancaman seperti ISSI Sumatra Barat, ISSI Jogjakarta, ISSI Jawa Barat, ISSI Kutai Kartanegara Kaltim, Dodol Picnic, Bintang Kranggan, Araya Sidoarjo, dan tim PAL. Tim PAL sendiri hampir pasti kekuatannya sedikit timpang. Setengah dari kekuatan mereka baru saja mengikuti Jelajah Malaysia. Mereka adalah Samai, Tonton Susanto, dan Ryan Ariehan yang membela L2A Malaysia. Sementara Kaswanto dan Angga Fredly sejauh ini tenaganya masih utuh.
Situasi ini diakui menjadi problem serius bagi tim Continental asal Surabaya itu. “Yang pasti kami tidak memiliki persiapan khusus dan hari ini kami mencoba untuk berlatih sambil memelajari rute lomba,” tandas pengusaha makanan itu. (*) Read More..
PADANG-Tidak ada persiapan khusus bagi Polygon Sweet Nice menjelang pelaksanaan Tour of Singkarak 30 April-5 Mei. Tim asal kota pahlawan Surabaya itu baru saja mengikuti Jelahah Malaysia yang berakhir hari Minggu lalu.
Sementara waktu yang dimiliki untuk rehat cukup mepet. Hal ini yang membuat kekhawatiran Polygon Sweet Nice menjelang bergulirnya balapan grade 2,2 UCI pertama di Sumatra Barat itu.
Direktur Polygon Sweet Nice S.Harijanto Tjondrokusumo mengakui sulit untuk mengembalikan kondisi pasukannya. Memang gambarannya seperti itu. “Kita bisa melihat wajah-wajah lelah yang ditunjukkan pembalap kami, setelah tiba di Padang hari ini (kemarin sore),” katanya, Senin (27/4/2009) petang.
Namun situasi ini tidak hanya dialami tim Polygon Sweet Nice saja. Sejumlah peserta banyak yang mengalami hal serupa, khususnya sepulang mengikuti Jelajah Malaysia . Sejumlah tim seperti Tabriz Petrochemical (Iran), Trek Marcopolo (China), Azad University (Iran), Aisan Racing (Jepang), Tineli Collosi (Australia), Malaysian Armed Forced (Malaysia), timnas Thailand, Jazy Sport Beacon (Filipina), dan Doha Team (Qatar). Tim-tim ini datang ke Padang hampir bersamaan setelah berakhirnya Jelajah Malaysia.
Dari situasi seperti ini, Polygon Sweet Nice justru mewaspadai tim-tim lokal. “Tenaga mereka belum terkuras dan memiliki persiapan panjang,” terangnya. Selain itu tenaga yang dimiliki pembalapnya masih segar dan belum terkuras. Kecuali Custom Cycling Club, yang kemarin juga mengikuti Jelajah Malaysia namun menggunakan nama Indonesia .
Tim-tim lokal yang bisa menjadi ancaman seperti ISSI Sumatra Barat, ISSI Jogjakarta, ISSI Jawa Barat, ISSI Kutai Kartanegara Kaltim, Dodol Picnic, Bintang Kranggan, Araya Sidoarjo, dan tim PAL. Tim PAL sendiri hampir pasti kekuatannya sedikit timpang. Setengah dari kekuatan mereka baru saja mengikuti Jelajah Malaysia. Mereka adalah Samai, Tonton Susanto, dan Ryan Ariehan yang membela L2A Malaysia. Sementara Kaswanto dan Angga Fredly sejauh ini tenaganya masih utuh.
Situasi ini diakui menjadi problem serius bagi tim Continental asal Surabaya itu. “Yang pasti kami tidak memiliki persiapan khusus dan hari ini kami mencoba untuk berlatih sambil memelajari rute lomba,” tandas pengusaha makanan itu. (*) Read More..
Minggu, 12 April 2009
Krasilnikov Susul Kudentsov, Gabung PSN
SURABAYA-Lengkap sudah komposisi tim balap sepeda Polygon Sweet Nice Surabaya. Setelah merekrut Sergey Kudentsov, kini tim asal kota pahlawan itu mendatangkan kompatriotnya, Roman Krasilnikov. Pebalap raksasa itu datang di Surabaya, Selasa (7/4/2009) malam, pukul 22.00 WIB.
Setiba di Surabaya dia mengaku senang bisa bergabung dengan Polygon Sweet Nice. Terlebih di tim ini terdapat Kudentsov yang tak lain tetangganya di kota asalnya, Rostov-on-Don. Selain itu dia juga memiliki teman lain, Timofeev Artemiy yang kini masih menjalani wajib militer di negaranya.
Kepada Sergey Kudentsov, Roman mengaku sprinter. Namun dia lebih cenderung sebagai "tukang tarik" sekaligus petarung beberapa meter jelang finish. "Saya sprinter seperti halnya Sergey," terangnya seperti diterjemahkan Sergey. Pebalap berusia 23 tahun itu dinilai Sergey tidak banyak memiliki pengalaman. Namun dia seorang sprinter yang memiliki taktik brilliant.
Krasilnikov direkrut Polygon Sweet Nice atas rekomendasi Sergey. Berbeda dengan Sergey yang sarat pengalaman, Krasilnikov tidak banyak pengalaman. Melihat usianya dia nyaris tidak banyak mengikuti race internasional. Satu-satunya race internasional yang diikuti dalah South China Sea 2007 bersama CMS International Cycling Team.
"Saya hanya mengikuti beberapa kejuaraan di Russia," imbuh pebalap bertinggi badan 187 cm/ 80 kg dan 8 Juli 1985 itu. "Sebelum itu dia pernah mengikuti race di medan track dan itu sudah terjadi tiga tahun lalu. Saat ini dia konsentrasi ke road dan itu prioritasnya," beber Sergey.
Sementara Direktur Polygon Sweet Nice Harijanto Tjondrokusumo mengaku secara fisik, Krasilnikov adalah seorang sprinter. "Tidak mungkin, postur raksasa seperti dia seorang climber. Dan yang kita butuhkan adalah finisher di garis finish," terangnya. Krasilnikov diharapkan bisa bekerja sama dengan Sergey sebagai sprinter.
"Sejak kepergian Mat Nur dan Ferinanto, kami tidak pernah memiliki sprinter. Sehingga kami kerap kehilangan juata stage di setiap medan flat. Itulah kelemahan kami selama ini," imbuh pgnusaha makanan itu. "Mudah-mudahan, dengan bergabungnya duo sprinter ini, bisa menmbal kelemahan yang ada," paparnya. Sebetulnya Polygon Sweet Nice sudah memiliki Timofeev Artemiy. Namun pebalap Russia ini bukan sprinter murni, melainkan pebalap komplit.
Kedua pebalap ini bakal dipersiapkan mengikuti Jelajah Malaysia 19-26 April dan langsung mengikuti Tour of Singkarak 30 April-3 Mei di Sumatra Barat. (*) Read More..
Setiba di Surabaya dia mengaku senang bisa bergabung dengan Polygon Sweet Nice. Terlebih di tim ini terdapat Kudentsov yang tak lain tetangganya di kota asalnya, Rostov-on-Don. Selain itu dia juga memiliki teman lain, Timofeev Artemiy yang kini masih menjalani wajib militer di negaranya.
Kepada Sergey Kudentsov, Roman mengaku sprinter. Namun dia lebih cenderung sebagai "tukang tarik" sekaligus petarung beberapa meter jelang finish. "Saya sprinter seperti halnya Sergey," terangnya seperti diterjemahkan Sergey. Pebalap berusia 23 tahun itu dinilai Sergey tidak banyak memiliki pengalaman. Namun dia seorang sprinter yang memiliki taktik brilliant.
Krasilnikov direkrut Polygon Sweet Nice atas rekomendasi Sergey. Berbeda dengan Sergey yang sarat pengalaman, Krasilnikov tidak banyak pengalaman. Melihat usianya dia nyaris tidak banyak mengikuti race internasional. Satu-satunya race internasional yang diikuti dalah South China Sea 2007 bersama CMS International Cycling Team.
"Saya hanya mengikuti beberapa kejuaraan di Russia," imbuh pebalap bertinggi badan 187 cm/ 80 kg dan 8 Juli 1985 itu. "Sebelum itu dia pernah mengikuti race di medan track dan itu sudah terjadi tiga tahun lalu. Saat ini dia konsentrasi ke road dan itu prioritasnya," beber Sergey.
Sementara Direktur Polygon Sweet Nice Harijanto Tjondrokusumo mengaku secara fisik, Krasilnikov adalah seorang sprinter. "Tidak mungkin, postur raksasa seperti dia seorang climber. Dan yang kita butuhkan adalah finisher di garis finish," terangnya. Krasilnikov diharapkan bisa bekerja sama dengan Sergey sebagai sprinter.
"Sejak kepergian Mat Nur dan Ferinanto, kami tidak pernah memiliki sprinter. Sehingga kami kerap kehilangan juata stage di setiap medan flat. Itulah kelemahan kami selama ini," imbuh pgnusaha makanan itu. "Mudah-mudahan, dengan bergabungnya duo sprinter ini, bisa menmbal kelemahan yang ada," paparnya. Sebetulnya Polygon Sweet Nice sudah memiliki Timofeev Artemiy. Namun pebalap Russia ini bukan sprinter murni, melainkan pebalap komplit.
Kedua pebalap ini bakal dipersiapkan mengikuti Jelajah Malaysia 19-26 April dan langsung mengikuti Tour of Singkarak 30 April-3 Mei di Sumatra Barat. (*) Read More..
Senin, 06 April 2009
Ambisi Tarwi 13 Tahun Absen dari Sepeda
* Lahirkan Pebalap Surabaya
Usia tidak lagi muda. Tetapi kondisi fisiknya tetap terjaga, atletis, cekatan, dan otot-ototnya masih terlihat. Itulah gambaran H.Tarwi (67), legenda balap sepeda Jawa Timur. Sebagai mantan atlet balap sepeda, dia tidak bisa jauh dengan segala rutinitas dari balap sepeda.
Senin, (6/4/2009) sore dikediamannya Ngagel Kebonsari dia tengah menyeting sepeda untuk anak didiknya. Maklum mantan atlet dan pelatih balap sepeda nasional itu mendapat kepercayaan dari Pengkot ISSI Surabaya menjadi pelatih balap sepeda. Jabatan itu didapat sejak tahun lalu selepas melatih klub balap sepeda milik Armuji, Gilas.
Awalnya dia tidak terlalu serius untuk melatih tim Gilas. Maklum Gilas hanyalah tim kecil bukan bertujuan mengembangkan prestasi layaknya Araya Sidoarjo atau United Kencana Bike Malang, apalagi Polygon Sweet Nice. Namun kecintaan dengan dunia yang pernah digelutinya, membuatnya mencebur sekalian dan mendorong klub tersebut menjadi lebih baik.
Sayang Gilas tidak kunjung membaik dan membuat pemilik ogah-ogahan menangani Gilas. Puncaknya, Tarwi diminta melatih puslatcab ISSI Surabaya dengan target Porprov II/ 2009. ISSI Surabaya hanya dipatok satu medali emas oleh KONI Surabaya.
Dari pembicaraan kemarin, Tarwi mengungkapkan tidak terlalu berambisi mengejar medali Porprov. Tujuan utamanya memoles atlet puslatcab dan menjadikan Surabaya sebagai kiblat atlet balap sepeda. "Saya sudah lama tidak mendengar atlet balap sepeda Surabaya berprestasi baik di level daerah hinga internasional. Saya akui terlambat, tetapi tidak ada salahnya sepeda Surabaya kembali bangkit," terangnya.
Duduk di ruang tamu kediamannya, dia menerawang dimana era keemasan Surabaya ketika masih memiliki Wawan Setyobudi, Matnur, Samai, dan Kaswanto. Kala itu Surabaya menjadi momok bagi semua daerah. Apalagi bila dibanding dengan era 60-an dimana dia bersinar bersama Theo Gunawan, Sapari, Lee Kim Pon, Toha, Herman Van Kempen dll.
"Diantara atlet sepeda Surabaya sudah pergi dan tidak akan kembali ke Surabaya, sekalipun fisik mereka adalah warga Surabaya. Saya tidak tahu, apakah sepeda Surabaya sudah mati, dimatikan atau sebab lain," imbuhnya. Pragmatis ini cukup beralasan. Tidak ada lagi atlet balap sepeda yang betul-betul memiliki bakat alam dan dididik diatas sadel hingga menjadi pebalap papan atas.
Dengan memiliki ambisi menjadikan satu dari 5 atlet puslatcab yang dipolesnya bisa mengganti senior-seniornya. Dia berharap dalam empat atau lima tahun kedepan, binannya bisa menjadi pengganti Samai dkk. Maklum Surabaya telah kehilangan dua generasi sejak tahun 1996. Atau sejak dia menghilang dari jalan raya, tempat dia dibesarkan oleh balap sepeda.
Terakhir Tarwi mengarsiteki Custom Cycling Club Jakarta, saat ini home base di Solo, tahun 2004. Kala itu CCC terjun di arena Tour de Indonesia. Setelah itu, Sapari tidak pernah terdengar namanya menukangi tim, pengkot/ pengkab ataupun pengprov diajang bergengsi.
Secuil hari tuanya tak seindah kiprahnya di jalan raya kala mengayuh pedal. Segudang pengalaman yang dimilikinya nyaris punah beriringan dengan regenerasi balap sepeda. Namun dia tidak patah arang, meski kariernya sebagai pelatih tak semulus presatasi sebagai atlet dan banyak memberinya gelar serta penghargaan. (*) Read More..
Usia tidak lagi muda. Tetapi kondisi fisiknya tetap terjaga, atletis, cekatan, dan otot-ototnya masih terlihat. Itulah gambaran H.Tarwi (67), legenda balap sepeda Jawa Timur. Sebagai mantan atlet balap sepeda, dia tidak bisa jauh dengan segala rutinitas dari balap sepeda.
Senin, (6/4/2009) sore dikediamannya Ngagel Kebonsari dia tengah menyeting sepeda untuk anak didiknya. Maklum mantan atlet dan pelatih balap sepeda nasional itu mendapat kepercayaan dari Pengkot ISSI Surabaya menjadi pelatih balap sepeda. Jabatan itu didapat sejak tahun lalu selepas melatih klub balap sepeda milik Armuji, Gilas.
Awalnya dia tidak terlalu serius untuk melatih tim Gilas. Maklum Gilas hanyalah tim kecil bukan bertujuan mengembangkan prestasi layaknya Araya Sidoarjo atau United Kencana Bike Malang, apalagi Polygon Sweet Nice. Namun kecintaan dengan dunia yang pernah digelutinya, membuatnya mencebur sekalian dan mendorong klub tersebut menjadi lebih baik.
Sayang Gilas tidak kunjung membaik dan membuat pemilik ogah-ogahan menangani Gilas. Puncaknya, Tarwi diminta melatih puslatcab ISSI Surabaya dengan target Porprov II/ 2009. ISSI Surabaya hanya dipatok satu medali emas oleh KONI Surabaya.
Dari pembicaraan kemarin, Tarwi mengungkapkan tidak terlalu berambisi mengejar medali Porprov. Tujuan utamanya memoles atlet puslatcab dan menjadikan Surabaya sebagai kiblat atlet balap sepeda. "Saya sudah lama tidak mendengar atlet balap sepeda Surabaya berprestasi baik di level daerah hinga internasional. Saya akui terlambat, tetapi tidak ada salahnya sepeda Surabaya kembali bangkit," terangnya.
Duduk di ruang tamu kediamannya, dia menerawang dimana era keemasan Surabaya ketika masih memiliki Wawan Setyobudi, Matnur, Samai, dan Kaswanto. Kala itu Surabaya menjadi momok bagi semua daerah. Apalagi bila dibanding dengan era 60-an dimana dia bersinar bersama Theo Gunawan, Sapari, Lee Kim Pon, Toha, Herman Van Kempen dll.
"Diantara atlet sepeda Surabaya sudah pergi dan tidak akan kembali ke Surabaya, sekalipun fisik mereka adalah warga Surabaya. Saya tidak tahu, apakah sepeda Surabaya sudah mati, dimatikan atau sebab lain," imbuhnya. Pragmatis ini cukup beralasan. Tidak ada lagi atlet balap sepeda yang betul-betul memiliki bakat alam dan dididik diatas sadel hingga menjadi pebalap papan atas.
Dengan memiliki ambisi menjadikan satu dari 5 atlet puslatcab yang dipolesnya bisa mengganti senior-seniornya. Dia berharap dalam empat atau lima tahun kedepan, binannya bisa menjadi pengganti Samai dkk. Maklum Surabaya telah kehilangan dua generasi sejak tahun 1996. Atau sejak dia menghilang dari jalan raya, tempat dia dibesarkan oleh balap sepeda.
Terakhir Tarwi mengarsiteki Custom Cycling Club Jakarta, saat ini home base di Solo, tahun 2004. Kala itu CCC terjun di arena Tour de Indonesia. Setelah itu, Sapari tidak pernah terdengar namanya menukangi tim, pengkot/ pengkab ataupun pengprov diajang bergengsi.
Secuil hari tuanya tak seindah kiprahnya di jalan raya kala mengayuh pedal. Segudang pengalaman yang dimilikinya nyaris punah beriringan dengan regenerasi balap sepeda. Namun dia tidak patah arang, meski kariernya sebagai pelatih tak semulus presatasi sebagai atlet dan banyak memberinya gelar serta penghargaan. (*) Read More..
Sergey Tiba, Diikutkan Jelajah Malaysia
SURABAYA-Sprinter anyar Polygon Sweet Nice Sergey Kudentsov telah tiba di Surabaya sejak Rabu (1/4/2009) petang. Sejak direkrut Polygon Sweet Nice diawal musim ini, pebalap berusia 30 tahun itu diharapkan bisa mengangkat performa tim.
Masalahnya Polygon Sweet Nice belum memiliki sprinter tangguh. Sekalipun saat ini tim asal kota pahlawan ini sudah memiliki Timofeev Artemiy yang juga seorang sprinter. Namun dengan masuknya nama Sergey diharapkan bisa menambah kekuatan perebutan juara etape.
Pebalap asal Russia itu memiliki segudang pengalaman sebagai pemenang etape. Terakhir dia memenangi etape 1 dan 4 Tour of Hainan 2007. Selain itu Sergey pernah menggenggam 16 pemenang track nomor Team Pursuit, multi stage winner South of China Sea 2006, dua kali juara etape Chongming Island, dan 10 besar kejuaraan dunia dan seri kejuaran dunia 2006.
Deretan prestasi inilah yang menyebabkan manajemen Polygon Sweet Nice merekrut mantan sprinter Trek Marcopolo itu. "Saya berharap bisa bertarung di medan flat dan memenangi etape. Itulah kelemahan kami selama ini," terang Direktur PSN, Harijanto Tjondrokusumo. Harijanto mengakui saat ini kelemahan timnya tidak memiliki sprinter sekaligus finisher sejati.
Sergey sendiri mengaku senang bisa bergabung dengan tim asal Surabaya itu. Dia mengaku sudah tiga kali berjumpa dengan Polygon Sweet Nice sejak berseragam Trek Marcopolo. "Pertama kali saya berjumpa PSN tahun 2006 dan sudah tiga kali saya berduel dengannya," terang sprinter asal Rostov-on-Don, sebuah kota di Russia Selatan itu.
Dia mengaku terkesan dengan komposisi Polygon Sweet Nice ini. "Tim ini memiliki kekuatan yang cukup bagus. Selain memiliki sprinter, ada juga climber yang bisa menjadi juara tour," imbuhnya. Dia berharap bisa melakukan debut manis pada Jelajah Malaysia, 19-26 April. "Saya ingin melakuan sesuatu yang lebih baik dengan tim ini. Saya fokus bisa merebut point jersey (green jersey) dan stage winner. Karena saya seorang sprinter," imbuhnya.
Manajemen Polygon Sweet Nice Surabaya bakal memerbanyak calendar race untuk Sergey. Seetidaknya tahun ini sudah dipersiapkan beberapa tour. Selain Jelajah Malaysia, Tour Singkarak, Polygon Tour of Jakarta, Tour East Java, Hong Kong-Shanghai Tour, Tour of Hainan, dan kemungkinan Tour of South China Sea. Satu pembalap asal Russia lainnya, Roman Krasilnikov dipastikan tiba tiga hari kedepan. (*) Read More..
Masalahnya Polygon Sweet Nice belum memiliki sprinter tangguh. Sekalipun saat ini tim asal kota pahlawan ini sudah memiliki Timofeev Artemiy yang juga seorang sprinter. Namun dengan masuknya nama Sergey diharapkan bisa menambah kekuatan perebutan juara etape.
Pebalap asal Russia itu memiliki segudang pengalaman sebagai pemenang etape. Terakhir dia memenangi etape 1 dan 4 Tour of Hainan 2007. Selain itu Sergey pernah menggenggam 16 pemenang track nomor Team Pursuit, multi stage winner South of China Sea 2006, dua kali juara etape Chongming Island, dan 10 besar kejuaraan dunia dan seri kejuaran dunia 2006.
Deretan prestasi inilah yang menyebabkan manajemen Polygon Sweet Nice merekrut mantan sprinter Trek Marcopolo itu. "Saya berharap bisa bertarung di medan flat dan memenangi etape. Itulah kelemahan kami selama ini," terang Direktur PSN, Harijanto Tjondrokusumo. Harijanto mengakui saat ini kelemahan timnya tidak memiliki sprinter sekaligus finisher sejati.
Sergey sendiri mengaku senang bisa bergabung dengan tim asal Surabaya itu. Dia mengaku sudah tiga kali berjumpa dengan Polygon Sweet Nice sejak berseragam Trek Marcopolo. "Pertama kali saya berjumpa PSN tahun 2006 dan sudah tiga kali saya berduel dengannya," terang sprinter asal Rostov-on-Don, sebuah kota di Russia Selatan itu.
Dia mengaku terkesan dengan komposisi Polygon Sweet Nice ini. "Tim ini memiliki kekuatan yang cukup bagus. Selain memiliki sprinter, ada juga climber yang bisa menjadi juara tour," imbuhnya. Dia berharap bisa melakukan debut manis pada Jelajah Malaysia, 19-26 April. "Saya ingin melakuan sesuatu yang lebih baik dengan tim ini. Saya fokus bisa merebut point jersey (green jersey) dan stage winner. Karena saya seorang sprinter," imbuhnya.
Manajemen Polygon Sweet Nice Surabaya bakal memerbanyak calendar race untuk Sergey. Seetidaknya tahun ini sudah dipersiapkan beberapa tour. Selain Jelajah Malaysia, Tour Singkarak, Polygon Tour of Jakarta, Tour East Java, Hong Kong-Shanghai Tour, Tour of Hainan, dan kemungkinan Tour of South China Sea. Satu pembalap asal Russia lainnya, Roman Krasilnikov dipastikan tiba tiga hari kedepan. (*) Read More..
Minggu, 29 Maret 2009
M.Saifulah Menangi Piala KONI Surabaya
SURABAYA-Pebalap Puslatcab Surabaya M.Saifulah menjadi pemenang dalam kejuaraan Piala KONI Surabaya, Minggu (28/3) di Sirkuit Park Kenjeran. Pebalap yang dipersiapkan mengikuti Porprov II/ 2009 itu mengumpulkan 23 poin sekaligus menyisihkan 22 pesaing lainnya.
Piala KONI Surabaya ini mengalami penundaan yang semestinya diselenggarakan pada bulan November 2008. Karena padatnya jadwal, ajang pembibitan atlet balap sepeda Surabaya itu baru terlaksana di penghujung Maret 2009.
Ketua Umum Pengkot ISSI Surabaya Sutanto Hadisuseno menyatakan ajang pembibitan ini akan diperbanyak. "Tujuannya untuk menggali potensi atlet balap sepeda Surabaya. Terus terang, kita telah kehilangan dua generasi," terang Sutanto disela-sela acara. Saat ini Surabaya bisa dikatakan kalah dengan daerah lain, seperti Malang, Lumajang, Tulungagung, dan Sidoarjo dalam pembibitan dan pembinaan atlet balap sepeda.
Untuk mengatasi kelesuan itulah, ISSI Surabaya berencana menambah frekuensi pertandingan di level Surabaya. Malahan ada wacana untuk menggelar ajang tiap tiga bulan sekali, agar Surabaya kembali menjadi gudang atlet balap sepeda yang pernah dimiliki.
Piala KONI Surabaya kemarin diikuti 123 atlet yang terbagi dalam 6 kelas pemula SD BMX putra, pemula SD MTB-road race putra, SMP putri, junior putra, senior putra, dan master/ veteran. Menariknya, Piala KONI Surabaya ini dilaksanakan di sirkuit kenjeran, untuk menyiasati mahalnya perizinan. Sutanto bangga bisa menjaring 123 peserta, meski minim peserta putri. "Tidak gampang menggali potensi atlet putri. Melalui ajang seperti ini, kami harapkan muncul pebalap putri," imbuhnya.
Dikelompok men elite atau senior putra, Saiful tidak hanya menjadi yang tercepat. Tetapi dia juga mampu mengumpulkan poin tertinggi. Pada balapan ini hanya one day race criterium dan non UCI race. Sehingga pemenang ditentukan melalui pengumpulan poin terbanyak. Di urutan kedua Dwi Kwok memiliki 9 poin dan ketiga ditempati Agung Rianto yang juga atlet puslatcab dengan 4 poin.
"Saiful bagian dari puslatcab dan kami persiapkan mengikuti Porprov II/ 2009. Jadi ajang ini kami jadikan try out bagi atlet-atlet puslatcab," terang Sekretaris Umum ISSI Surabaya, Anry Bartali yang mendampingi Sutanto. Atlet puslatcab perlu mendapat kesempatan tampil di semua ajang balap sepeda untuk menambah pengalaman dan skill. Apalagi usia atlet-atlet puslatcab rata-rata masih muda. (*) Read More..
Piala KONI Surabaya ini mengalami penundaan yang semestinya diselenggarakan pada bulan November 2008. Karena padatnya jadwal, ajang pembibitan atlet balap sepeda Surabaya itu baru terlaksana di penghujung Maret 2009.
Ketua Umum Pengkot ISSI Surabaya Sutanto Hadisuseno menyatakan ajang pembibitan ini akan diperbanyak. "Tujuannya untuk menggali potensi atlet balap sepeda Surabaya. Terus terang, kita telah kehilangan dua generasi," terang Sutanto disela-sela acara. Saat ini Surabaya bisa dikatakan kalah dengan daerah lain, seperti Malang, Lumajang, Tulungagung, dan Sidoarjo dalam pembibitan dan pembinaan atlet balap sepeda.
Untuk mengatasi kelesuan itulah, ISSI Surabaya berencana menambah frekuensi pertandingan di level Surabaya. Malahan ada wacana untuk menggelar ajang tiap tiga bulan sekali, agar Surabaya kembali menjadi gudang atlet balap sepeda yang pernah dimiliki.
Piala KONI Surabaya kemarin diikuti 123 atlet yang terbagi dalam 6 kelas pemula SD BMX putra, pemula SD MTB-road race putra, SMP putri, junior putra, senior putra, dan master/ veteran. Menariknya, Piala KONI Surabaya ini dilaksanakan di sirkuit kenjeran, untuk menyiasati mahalnya perizinan. Sutanto bangga bisa menjaring 123 peserta, meski minim peserta putri. "Tidak gampang menggali potensi atlet putri. Melalui ajang seperti ini, kami harapkan muncul pebalap putri," imbuhnya.
Dikelompok men elite atau senior putra, Saiful tidak hanya menjadi yang tercepat. Tetapi dia juga mampu mengumpulkan poin tertinggi. Pada balapan ini hanya one day race criterium dan non UCI race. Sehingga pemenang ditentukan melalui pengumpulan poin terbanyak. Di urutan kedua Dwi Kwok memiliki 9 poin dan ketiga ditempati Agung Rianto yang juga atlet puslatcab dengan 4 poin.
"Saiful bagian dari puslatcab dan kami persiapkan mengikuti Porprov II/ 2009. Jadi ajang ini kami jadikan try out bagi atlet-atlet puslatcab," terang Sekretaris Umum ISSI Surabaya, Anry Bartali yang mendampingi Sutanto. Atlet puslatcab perlu mendapat kesempatan tampil di semua ajang balap sepeda untuk menambah pengalaman dan skill. Apalagi usia atlet-atlet puslatcab rata-rata masih muda. (*) Read More..
Rabu, 25 Maret 2009
PSN Kembali Dekati Ziyentayev
SURABAYA-Nama Roman Ziyentayev tidak asing lagi bagi Polygon Sweet Nice Cycling Team Surabaya. Pebalap asal Kazakhstan itu sempat menjadi pembicaran selepas mengikuti Tour de East Java 2008. Bahkan namanya dikabarkan bakal memerkuat tim Continental asal Surabaya ini dipenghujung kompetisi 2008.
Sayang pendekatan tahun lalu tidak membuahkan hasil. Kali ini pendekatan itu coba diulang kembali untuk membangun kekuatan musim balap 2009. Melalui Direktur Polygon Sweet Nice, Harijanto Tjondrokusumo mengaku tengah mendekati pebalap yang baru berusia 20 tahun itu.
"Kami tengah mencoba melakukan pendekatan untuk mendapatkan Ziyentayev," terang Harijanto, Selasa (24/3/2009) siang. Dia menambahkan, Ziyentayev merupakan pebalap muda yang memiliki potensi untuk berkembang. Apalagi pebalap asal Kazakhstan itu belum terikat dengan klub continental manapun. Sehingga Polygon Sweet Nice berpeluang merekrutnya.
Terlebih performanya selama mengikuti dua tour diawal musim 2008-2009, Le Tour de Langkawi dan Tour de Taiwan cukup menjanjikan. Pada Tour de Taiwan, Ziyentayev berhasil menduduki peringkat kedua General Classification (GC) sekaligus Best Asian Rider. Sementara pada Le Tour de Langkawi dia menempatkan diri diposisi ke 37 GC dan posisi ke-10 Asian Rider. Sebelumnya dia juga mencatatkan diri sebagai best young rider pada Tour de East Java tahun lalu.
Deretan prestasi inilah yang menyebabkan Polygon Sweet Nice berfikir ulang untuk mendatangkan pebalap muda itu. "Pada prinsipnya dia bersedia bergabung dengan kami, tetapi tinggal menunggu pengesahan dari UCI," imbuhnya. Bila Polygon Sweet Nice mendapat sinyal dari UCI, bukan tidak mungkin pebalap muda ini segera didaftarkan.
Masalahnya tim yang didanai perusahaan makanan dan sepeda itu masih butuh amunisi. "Utamanya kami butuh pebalap yang memiliki kemampuan ganda. Selain mampu beradu sprint, pertarungan di medan tanjakan juga dimilikinya," imbuh pengusaha makanan itu. Dia berharap mendapat kabar dari UCI agar bisa didaftarkan dan dikirim mengikuti stage race minimal mulai bulan Mei.
Lebih jauh Harijanto masih belum bersedia membuka kontrak yang diterima pebalap yang memiliki basic MTB itu. "Saat ini kami sedang dalam pendekatan. Kalau soal kontrak tentu belum bis saya sampaikan. Tim Pro Continental saja, banyak yang tidak mempublikasikan kontrak yang disodorkan kepada pebalapnya," tandasnya. (*) Read More..
Sayang pendekatan tahun lalu tidak membuahkan hasil. Kali ini pendekatan itu coba diulang kembali untuk membangun kekuatan musim balap 2009. Melalui Direktur Polygon Sweet Nice, Harijanto Tjondrokusumo mengaku tengah mendekati pebalap yang baru berusia 20 tahun itu.
"Kami tengah mencoba melakukan pendekatan untuk mendapatkan Ziyentayev," terang Harijanto, Selasa (24/3/2009) siang. Dia menambahkan, Ziyentayev merupakan pebalap muda yang memiliki potensi untuk berkembang. Apalagi pebalap asal Kazakhstan itu belum terikat dengan klub continental manapun. Sehingga Polygon Sweet Nice berpeluang merekrutnya.
Terlebih performanya selama mengikuti dua tour diawal musim 2008-2009, Le Tour de Langkawi dan Tour de Taiwan cukup menjanjikan. Pada Tour de Taiwan, Ziyentayev berhasil menduduki peringkat kedua General Classification (GC) sekaligus Best Asian Rider. Sementara pada Le Tour de Langkawi dia menempatkan diri diposisi ke 37 GC dan posisi ke-10 Asian Rider. Sebelumnya dia juga mencatatkan diri sebagai best young rider pada Tour de East Java tahun lalu.
Deretan prestasi inilah yang menyebabkan Polygon Sweet Nice berfikir ulang untuk mendatangkan pebalap muda itu. "Pada prinsipnya dia bersedia bergabung dengan kami, tetapi tinggal menunggu pengesahan dari UCI," imbuhnya. Bila Polygon Sweet Nice mendapat sinyal dari UCI, bukan tidak mungkin pebalap muda ini segera didaftarkan.
Masalahnya tim yang didanai perusahaan makanan dan sepeda itu masih butuh amunisi. "Utamanya kami butuh pebalap yang memiliki kemampuan ganda. Selain mampu beradu sprint, pertarungan di medan tanjakan juga dimilikinya," imbuh pengusaha makanan itu. Dia berharap mendapat kabar dari UCI agar bisa didaftarkan dan dikirim mengikuti stage race minimal mulai bulan Mei.
Lebih jauh Harijanto masih belum bersedia membuka kontrak yang diterima pebalap yang memiliki basic MTB itu. "Saat ini kami sedang dalam pendekatan. Kalau soal kontrak tentu belum bis saya sampaikan. Tim Pro Continental saja, banyak yang tidak mempublikasikan kontrak yang disodorkan kepada pebalapnya," tandasnya. (*) Read More..
Minggu, 22 Maret 2009
Samai Incar Green Jersey Jelajah Malaysia
SURABAYA-Salah satu sprinter terbaik Indonesia, Samai mulai memersiapkan diri mengikuti Jelajah Malaysia, 19-26 April. Pebalap yang kini bergabung dengan L2A Malaysia itu diproyeksikan bisa merebut green jersey selama penyelenggaraan berlangsung.
Hal ini berkaca dari hasil pada Le Tour de Langkawi Februari lalu, performanya dianggap luar biasa. Bahkan dia menjadi pebalap Asia kelima yang berhasil menjuarai etape, bahkan menjadi pebalap Asia pertama yang menang adu sprint dalam rombongan besar, dibanding empat pebalap sebelumnya.
Dia mengakui Jelajah Malaysia merupakan ambisi pertamanya merebut green jersey. "Setelah meraih hasil pada Le Tour de Langkawi, manajemen meminta kami untuk bekerja lebih maksimal. Utamanya untuk perebutan jaket hijau," terang Samai, Minggu (22/3/2009). Keberhasilannya merebut etape keempat Le Tour de Langkawi, mantan pebalap Wismilak Cycling Team itu lebih konsentrasi menatap Jelajah Malaysia.
Pelaksanaan Jelajah Malaysia tahun ini merupakan come back-nya setelah lima tahun absen dari penyelenggaraan yang sama. Terakhir Samai mengikuti Jelajah Malaysia pada tahun 2004 bersama sprinter nasional lainnya, Herijanto Ateng Setijawan. Dimana Samai berhasil menduduki posisi runner-up klasemen poin sprint, dibawah pebalap Jepang.
Berkaca hasil 2004 dan Le Tour de Langkawi Februari lalu, tidak salah manajemen L2A memintanya mengincar Green Jersey. "Insyah Allah, saya mampu. Tanpa dukungan teman-teman, saya tidak mampu. Terus terang, kekuatan tim sekarang jauh lebih baik," imbuhnya. Menurut Samai, L2A cukup banyak pebalap muda dan butuh pengalaman sebanyak mungkin, sepeninggal Anuar Manan dan Ahmad haidar Anwar.
Selain pebalap-pebalap muda, Samai juga ditemani Tonton Susanto dan Jeremy Yates. Akan halnya Samai, Tonton diharapkan bisa memertahankan gelar. Tahun lalu Tonton sukses merebut Yellow Jersey. "Bila saya ditarget bisa merebut green jersey, Tonton dituntut memertahankan gelar atau minimal king of mountain," imbuh pebalap kelahiran Surabaya itu. Tahun lalu Tonton sukses merebut gelar Jelajah Malaysia setelah mengalahkan pesaing terberatnya, Ghader Mizbani Tabriz Petrochemical Cycling Team.
Hanya saja Samai mengaku terkendala pada peserta-peserta tahun ini. Dimana tidak banyak informasi didapat tentang calon lawan yang akan dihadapi. Berbeda dengan Le Tour de Langkawi yang sudah jelas lawan-lawan yang menjadi pesaing utamanya. (*) Read More..
Hal ini berkaca dari hasil pada Le Tour de Langkawi Februari lalu, performanya dianggap luar biasa. Bahkan dia menjadi pebalap Asia kelima yang berhasil menjuarai etape, bahkan menjadi pebalap Asia pertama yang menang adu sprint dalam rombongan besar, dibanding empat pebalap sebelumnya.
Dia mengakui Jelajah Malaysia merupakan ambisi pertamanya merebut green jersey. "Setelah meraih hasil pada Le Tour de Langkawi, manajemen meminta kami untuk bekerja lebih maksimal. Utamanya untuk perebutan jaket hijau," terang Samai, Minggu (22/3/2009). Keberhasilannya merebut etape keempat Le Tour de Langkawi, mantan pebalap Wismilak Cycling Team itu lebih konsentrasi menatap Jelajah Malaysia.
Pelaksanaan Jelajah Malaysia tahun ini merupakan come back-nya setelah lima tahun absen dari penyelenggaraan yang sama. Terakhir Samai mengikuti Jelajah Malaysia pada tahun 2004 bersama sprinter nasional lainnya, Herijanto Ateng Setijawan. Dimana Samai berhasil menduduki posisi runner-up klasemen poin sprint, dibawah pebalap Jepang.
Berkaca hasil 2004 dan Le Tour de Langkawi Februari lalu, tidak salah manajemen L2A memintanya mengincar Green Jersey. "Insyah Allah, saya mampu. Tanpa dukungan teman-teman, saya tidak mampu. Terus terang, kekuatan tim sekarang jauh lebih baik," imbuhnya. Menurut Samai, L2A cukup banyak pebalap muda dan butuh pengalaman sebanyak mungkin, sepeninggal Anuar Manan dan Ahmad haidar Anwar.
Selain pebalap-pebalap muda, Samai juga ditemani Tonton Susanto dan Jeremy Yates. Akan halnya Samai, Tonton diharapkan bisa memertahankan gelar. Tahun lalu Tonton sukses merebut Yellow Jersey. "Bila saya ditarget bisa merebut green jersey, Tonton dituntut memertahankan gelar atau minimal king of mountain," imbuh pebalap kelahiran Surabaya itu. Tahun lalu Tonton sukses merebut gelar Jelajah Malaysia setelah mengalahkan pesaing terberatnya, Ghader Mizbani Tabriz Petrochemical Cycling Team.
Hanya saja Samai mengaku terkendala pada peserta-peserta tahun ini. Dimana tidak banyak informasi didapat tentang calon lawan yang akan dihadapi. Berbeda dengan Le Tour de Langkawi yang sudah jelas lawan-lawan yang menjadi pesaing utamanya. (*) Read More..
CCC Wakili Timnas Indonesia di Jelajah Malaysia
SURABAYA-Tidak hadirnya tim PAL balap sepeda Indonesia dalam balapan Jelajah Malaysia menguntungkan Custom Cycling Club. Tim asal Solo itu menerima bola muntah setelah PB ISSI melimpahkan undangan dari panpel Jelajah Malaysia yang berlangsung 19-26 April.
Ketidakhadiran tim balap sepeda Indonesia disebabkan berkurangnya kekuatan mereka. Dua pembalap utamanya, Samai dan Tonton Susanto harus bergabung dengan klub asalnya, L2A Malaysia. Praktis tersisa tiga pembalap, Kaswanto, Anggra Fredly, dan Ryan Ariehan.
Hal ini disambut gembira lantaran Custom Cycling Club (CCC) sebelumnya tidak masuk dalam undangan. Team Manager M.Irham mengungkapkan rasa gembiranya karena bisa mengikuti grade 2.2 di Malaysia. "Insyah Allah, kami bisa berangkat. Kami menerima undangan dari PB ISSI untuk menggantikan posisi tim PAL yang tidak bisa bergabung," terang Irham, Jumat (20/3/2009) pagi.
Pria asal Surabaya yang kini menetap di Solo itu menilai balapan ini untuk memberi kesempatan kepada pebalap mudanya. Setidaknya dalam tim yang berdiri tahun 2004 itu banyak diperkuat pebalap muda. Seperti Erik Suprianto dan Maruli Fajar. Keduanya merupakan produk asli CCC, dan Maruli sempat memerkuat pelatnas U-23 pada Tour de Indonesia 2008 silam.
Irham menilai Erik merupakan pebalap masa depannya. Maklum dia kerap memiliki hasil tes yang lebih dibading kawan-kawannya sekali dalam satu bulan. Dia hanya kalah dari seniornya, Parno dalam setiap tes yang menempuh Individual Time Trial (ITT), setiap bulannya.
"Maruli satu-satunya pebalap kami yang memerkuat timnas dan finish hingga selesainya Tour de Indonesia 2008. Empat rekannya pelatnas lainnya, gagal menyelesaikan balapan," imbuhnya. Pada kesempatan kali ini, CCC berharap dua pebalap mudanya bisa menimba ilmu sekaligus mengasah skill. "Terus terang kalau hanya latihan, mereka tidak terasah. Sementara di Indonesia, ajang berkompetisi cukup minim," paparnya.
CCC bakal menurunkan kekuatan penuh selain memberi kesempatan pada dua pebalap muda. Pebalap terbaik Indonesia pada Tour de Indonesia Parno, akan ditopang Endra Wijaya, Agung Alisjahbana, dan Hexa Prasetyo. Sejauh ini klub yang didirikan Bea Cukai Jakarta itu belum menerima kabar stage profile Jelajah Malaysia. (*) Read More..
Ketidakhadiran tim balap sepeda Indonesia disebabkan berkurangnya kekuatan mereka. Dua pembalap utamanya, Samai dan Tonton Susanto harus bergabung dengan klub asalnya, L2A Malaysia. Praktis tersisa tiga pembalap, Kaswanto, Anggra Fredly, dan Ryan Ariehan.
Hal ini disambut gembira lantaran Custom Cycling Club (CCC) sebelumnya tidak masuk dalam undangan. Team Manager M.Irham mengungkapkan rasa gembiranya karena bisa mengikuti grade 2.2 di Malaysia. "Insyah Allah, kami bisa berangkat. Kami menerima undangan dari PB ISSI untuk menggantikan posisi tim PAL yang tidak bisa bergabung," terang Irham, Jumat (20/3/2009) pagi.
Pria asal Surabaya yang kini menetap di Solo itu menilai balapan ini untuk memberi kesempatan kepada pebalap mudanya. Setidaknya dalam tim yang berdiri tahun 2004 itu banyak diperkuat pebalap muda. Seperti Erik Suprianto dan Maruli Fajar. Keduanya merupakan produk asli CCC, dan Maruli sempat memerkuat pelatnas U-23 pada Tour de Indonesia 2008 silam.
Irham menilai Erik merupakan pebalap masa depannya. Maklum dia kerap memiliki hasil tes yang lebih dibading kawan-kawannya sekali dalam satu bulan. Dia hanya kalah dari seniornya, Parno dalam setiap tes yang menempuh Individual Time Trial (ITT), setiap bulannya.
"Maruli satu-satunya pebalap kami yang memerkuat timnas dan finish hingga selesainya Tour de Indonesia 2008. Empat rekannya pelatnas lainnya, gagal menyelesaikan balapan," imbuhnya. Pada kesempatan kali ini, CCC berharap dua pebalap mudanya bisa menimba ilmu sekaligus mengasah skill. "Terus terang kalau hanya latihan, mereka tidak terasah. Sementara di Indonesia, ajang berkompetisi cukup minim," paparnya.
CCC bakal menurunkan kekuatan penuh selain memberi kesempatan pada dua pebalap muda. Pebalap terbaik Indonesia pada Tour de Indonesia Parno, akan ditopang Endra Wijaya, Agung Alisjahbana, dan Hexa Prasetyo. Sejauh ini klub yang didirikan Bea Cukai Jakarta itu belum menerima kabar stage profile Jelajah Malaysia. (*) Read More..
Sergey Tiba, Diikutkan Jelajah Malaysia
SURABAYA-Pebalap baru Polygon Sweet Nice Sergey Kudentsov dipastikan pekan depan di Surabaya. Mantan pebalap Trek Marcopolo itu bakal melakoni latihan selama dua pekan di Surabaya sebelum mengikuti Jelajah Malaysia, 19-26 April.
Dia diperkirakan tiba bersama kompatriotnya, Timofeev Artemiy yang saat ini dikabarkan berlatih di Spanyol. Namun kedatangan Artem, sapaan Timofeev bisa saja meleset. Juara etape pertama Tour de Indonesia 2008 lalu belum memberikan konfirmasi kedatangan.
Direktur Polygon Sweet Nice Harijanto Tjondrokusumo menegaskan pebalap barunya, Sergey Kudentsov pasti tiba pekan depan. "Tanggalnya belum saya cek. Dia akan berlatih selama dua pekan atau lebih di Surabaya sebelum berangkat ke Malaysia," terang pengusaha makanan itu, Rabu (18/3/2009) petang.
Saat ini di negara asalnya, Rusia sudah hampir selesai musim dingin. Sementara jadwal latihan tidak bisa dimaksimalkan. Hal ini yang mendorong Sergey beradaptasi dengan iklim tropis Asia Tenggara. Maklum selama bulan April pebalap berusia 31 tahun itu dijadwalkan mengikuti Jelajah Malaysia dan Tour Singkarak, Sumatra Barat akhir April.
Mau tidak mau dia harus bisa mengatasi panasnya iklim tropis Asia Tenggara. "Ibaratnya mesin yang perlu dipanasi. Jangan jadikan mesin yang lama berhenti, langsung di genjot, pasti amburadul. Perlu adaptasi dahulu sebelum digunakan," imbuhnya.
Pada Jelajah Malaysia April mendatang, Kudentsov didampingi dua pebalap asal Kazakhstan, Artyom Golovaschenko dan Roman Krasilnikov. Ketiganya merupakan pebalap baru yang direkrut Polygon Sweet Nice diawal musim ini. Selain ketiga pebalap baru ini, tiga pebalap lain yang menyertai adalah Artem, Hari Fitrianto dan Herwin Jaya. Keenam pebalap ini kemungkinan dipertahankan hingga Tour Singkarak. Sementara replacement rider menempatkan pebalap muda, Jimmy Pranata.
"Saya berharap komposisi full team ini bisa menghasilkan sesuatu. Minimal kami bisa masuk lima besar, dan berharap bisa meraih hasil terbaik pada Tour Singkarak," katanya. Pada pelaksanaan Jelajah Malaysia terdapat 20 tim selain Polygon Sweet Nice. Diantaranya timnas Indonesia, Malaysia, dan Thailand. Sedangkan sisanya adalah tim continental Asia dan Australia. (*) Read More..
Dia diperkirakan tiba bersama kompatriotnya, Timofeev Artemiy yang saat ini dikabarkan berlatih di Spanyol. Namun kedatangan Artem, sapaan Timofeev bisa saja meleset. Juara etape pertama Tour de Indonesia 2008 lalu belum memberikan konfirmasi kedatangan.
Direktur Polygon Sweet Nice Harijanto Tjondrokusumo menegaskan pebalap barunya, Sergey Kudentsov pasti tiba pekan depan. "Tanggalnya belum saya cek. Dia akan berlatih selama dua pekan atau lebih di Surabaya sebelum berangkat ke Malaysia," terang pengusaha makanan itu, Rabu (18/3/2009) petang.
Saat ini di negara asalnya, Rusia sudah hampir selesai musim dingin. Sementara jadwal latihan tidak bisa dimaksimalkan. Hal ini yang mendorong Sergey beradaptasi dengan iklim tropis Asia Tenggara. Maklum selama bulan April pebalap berusia 31 tahun itu dijadwalkan mengikuti Jelajah Malaysia dan Tour Singkarak, Sumatra Barat akhir April.
Mau tidak mau dia harus bisa mengatasi panasnya iklim tropis Asia Tenggara. "Ibaratnya mesin yang perlu dipanasi. Jangan jadikan mesin yang lama berhenti, langsung di genjot, pasti amburadul. Perlu adaptasi dahulu sebelum digunakan," imbuhnya.
Pada Jelajah Malaysia April mendatang, Kudentsov didampingi dua pebalap asal Kazakhstan, Artyom Golovaschenko dan Roman Krasilnikov. Ketiganya merupakan pebalap baru yang direkrut Polygon Sweet Nice diawal musim ini. Selain ketiga pebalap baru ini, tiga pebalap lain yang menyertai adalah Artem, Hari Fitrianto dan Herwin Jaya. Keenam pebalap ini kemungkinan dipertahankan hingga Tour Singkarak. Sementara replacement rider menempatkan pebalap muda, Jimmy Pranata.
"Saya berharap komposisi full team ini bisa menghasilkan sesuatu. Minimal kami bisa masuk lima besar, dan berharap bisa meraih hasil terbaik pada Tour Singkarak," katanya. Pada pelaksanaan Jelajah Malaysia terdapat 20 tim selain Polygon Sweet Nice. Diantaranya timnas Indonesia, Malaysia, dan Thailand. Sedangkan sisanya adalah tim continental Asia dan Australia. (*) Read More..
Senin, 02 Maret 2009
Araya Ikuti Tour Jabar
SIDOARJO-Kejuaraan balap sepeda non UCI Race Tour Jabar 10-15 Februari, dipastikan tidak menjadi target utama bagi Araya-Putra Perjuangan. Tim balap sepeda hasil merger dua tim Araya (Sidoarjo) dan Puitra Perjuangan (Bandung) itu menjadikan ajang ini sebagai latihan.
Seperti yang disampaikan Team Manager Munaji, Senin (2/3/2009) sore, tidak terlalu berambisi merebut gelar juara. Itu sebabnya Araya-Putra Perjuangan hanya menurunkan pembalap muda. Tim sengaja memberi pengalaman dan mengasah kemampuan pembalap-pembalap baru.
"Tour Jabar bukan sasaran utama kami. Selain bukan ajang UCI race, kejuaraan ini untuk memberi kesempatan kepada pembalap muda kami untuk berkembang," terang pria yang juga guru SD Wonokromo itu. Tentu saja Araya-Putra Perjuangan siap kalah di arena itu. Hal ini dipertegas dengan banyaknya tim-tim yang bakal turun di ajang tersebut. Bahkan tim asal Malaysia-pun dikabarkan turun.
Enam pembalap yang diturunkan Araya-Putra Perjuangan adalah Awanag Sambodo, Yuli Haryanto, Eko Bayu, Jelly Doris, Dadang Juanda, dan Denis. Dari enam nama yang dipersiapkan ini rata-rata masih muda dan minim pengalaman. Hanya Awang, Eka, dan Yuli yang pernah merasakan ketatnya Tour de Indonesia 2008 lalu. Sayangnya tidak banyak yang mampu diperbuat pembalap-pembalap Araya kala itu.
Munaji mengungkapkan saat ini anak didiknya terus digeber latihan dengan berbagai macam tour. "Sasaran utama kami Tour Singkarak, April mendatang. Ajang ini tidak ingin kami lewatkan karena selain UCI race, juga ajang internasional untuk berburu poin," imbuh mantan pelatih pelatnas itu. Pada Tour Singkarak nanti, Araya-Putra Perjuangan sudah menyiapkan materi terbaiknya guna menopang hasil maksimal. Termasuk menurunkan pembalap terbaiknya, Kaswanto.
Tour Jabar sendiri memakan jarak tempuh kurang lebih 500 km. Etape pertama kriterium di Pangandaran sepanjang 60 km di Pangandaran, etape kedua disambung Pangandaran-Garut (180 km). Memasuki etape ketiga merupakan rute maut, yang melintasi gunung Pamujan dengan jarak tempuh hanya 45 km namun menanjak total. Sementara etape empat Bandung-Tangkubanperahu (155 km), dan terakhir kriterium di kota Bandung (60 km).
"Kalau melihat jaraknya, tidak terlalu jauh. Tetapi di etape ketiga, merupakan ujian berat bari semua pembalap," aku Munaji. Hanya saja pada Tour Jabar ini tidak mengakumulasikan seluruh catatan waktu dari etape pertama hingga etape terakhir. Panpel hanya menyediakan juara etape. (*) Read More..
Seperti yang disampaikan Team Manager Munaji, Senin (2/3/2009) sore, tidak terlalu berambisi merebut gelar juara. Itu sebabnya Araya-Putra Perjuangan hanya menurunkan pembalap muda. Tim sengaja memberi pengalaman dan mengasah kemampuan pembalap-pembalap baru.
"Tour Jabar bukan sasaran utama kami. Selain bukan ajang UCI race, kejuaraan ini untuk memberi kesempatan kepada pembalap muda kami untuk berkembang," terang pria yang juga guru SD Wonokromo itu. Tentu saja Araya-Putra Perjuangan siap kalah di arena itu. Hal ini dipertegas dengan banyaknya tim-tim yang bakal turun di ajang tersebut. Bahkan tim asal Malaysia-pun dikabarkan turun.
Enam pembalap yang diturunkan Araya-Putra Perjuangan adalah Awanag Sambodo, Yuli Haryanto, Eko Bayu, Jelly Doris, Dadang Juanda, dan Denis. Dari enam nama yang dipersiapkan ini rata-rata masih muda dan minim pengalaman. Hanya Awang, Eka, dan Yuli yang pernah merasakan ketatnya Tour de Indonesia 2008 lalu. Sayangnya tidak banyak yang mampu diperbuat pembalap-pembalap Araya kala itu.
Munaji mengungkapkan saat ini anak didiknya terus digeber latihan dengan berbagai macam tour. "Sasaran utama kami Tour Singkarak, April mendatang. Ajang ini tidak ingin kami lewatkan karena selain UCI race, juga ajang internasional untuk berburu poin," imbuh mantan pelatih pelatnas itu. Pada Tour Singkarak nanti, Araya-Putra Perjuangan sudah menyiapkan materi terbaiknya guna menopang hasil maksimal. Termasuk menurunkan pembalap terbaiknya, Kaswanto.
Tour Jabar sendiri memakan jarak tempuh kurang lebih 500 km. Etape pertama kriterium di Pangandaran sepanjang 60 km di Pangandaran, etape kedua disambung Pangandaran-Garut (180 km). Memasuki etape ketiga merupakan rute maut, yang melintasi gunung Pamujan dengan jarak tempuh hanya 45 km namun menanjak total. Sementara etape empat Bandung-Tangkubanperahu (155 km), dan terakhir kriterium di kota Bandung (60 km).
"Kalau melihat jaraknya, tidak terlalu jauh. Tetapi di etape ketiga, merupakan ujian berat bari semua pembalap," aku Munaji. Hanya saja pada Tour Jabar ini tidak mengakumulasikan seluruh catatan waktu dari etape pertama hingga etape terakhir. Panpel hanya menyediakan juara etape. (*) Read More..
PSN Persiapan Tour Taiwan
SURABAYA-Dua bulan tidak mengikuti agenda race UCI membuat klub Polygon Sweet Nice (PSN) tidak sabar menjajal kemampuan. Mengawali kompetisi tahun 2009 ini, tim asal kota pahlawan itu berniat menjajal Tour of Taiwan, 8-14 Maret.
Tidak banyak persiapan yang dimiliki Polygon Sweet Nice menjelang keberangkatan. Tim yang ditopang perusahaan makanan dan sepeda itu sudah memiliki persiapan. Diantaranya mengikuti balapan kecil, Piala Wali Kota Mojokerto dan Piala Bupati Sidoarjo.
Dari dua kali mengikuti kejuaraan, Polygon Sweet Nice bisa mengambil pelajaran penting. Kedua kejuaraan ini sama-sama menempuh medan flat, sama dengan yang dilombakan pada Tour of Taiwan. "Memang kita tidak bisa menyamakan dua kejuaraan lokal. Apalagi lawan yang kita hadapi nanti jauh lebih menantang," terang Direktur Polygon Sweet Nice, Harijanto Tjondrokusumo, Jumat (27/2/2009).
Polygon Sweet Nice berencana berangkat tanggal 6 Maret dengan kekuatan 6 pembalap. Namun dari 6 pembalap yang sudah pasti berangkat baru empat pembalap. Mereka adalah Herwin Jaya, Hari Fitrianto, Antonius Christopher, dan Jimmy Pranata. Sementara dua nama lain masih menunggu konfirmasi dari pembalap asing.
"Kemungkinan dua nama lain kami ambil dari Kazakhstan atau Russia," imbuh Harijanto. Namun dia belum bisa menyebut dua nama yang bakal disertakan. "Saat ini di Russia dan Kazakhstan masih dilanda musim dingin, kemungkinan persiapan mereka belum maksimal," paparnya. Bila memungkinkan, Polygon Sweet Nice cukup membawa empat pembalap saja.
Sementara empat pembalap ini, dua diantaranya tergolong baru. Jimmy Pranata malah belum pernah berkiprah di level internasional. Sedangkan Antonius baru dijajal pada Tour of Hainan November 2008 silam. Sementara Hari dan Herwin sudah memiliki jam terbang yang cukup.
Dengan kekuatan tidak maksimal ini, Polygon Sweet Nice tidak banyak mengobral janji. Tahun lalu Polygon Sweet Nice membawa 5 pembalap, dengan komposisi tiga pembalap lokal dan dua asing. Hasilnya, Hari Fitrianto finish di posisi 17 General Classification (GC), tertinggal 46 detik dari pemenang John Murphy dari Health Net Amerika Serikat.
"Kita tidak terlalu berambisi, kalau memang tidak bnisa menyertakan pembalap asing. Tetapi, setiap peluang akan kita manfaatkan," imbuhnya. Tujuh etape yang dilalui selama Tour of Taiwan, tujuh etape yang dilalui sepenuhnya flat. (*) Read More..
Tidak banyak persiapan yang dimiliki Polygon Sweet Nice menjelang keberangkatan. Tim yang ditopang perusahaan makanan dan sepeda itu sudah memiliki persiapan. Diantaranya mengikuti balapan kecil, Piala Wali Kota Mojokerto dan Piala Bupati Sidoarjo.
Dari dua kali mengikuti kejuaraan, Polygon Sweet Nice bisa mengambil pelajaran penting. Kedua kejuaraan ini sama-sama menempuh medan flat, sama dengan yang dilombakan pada Tour of Taiwan. "Memang kita tidak bisa menyamakan dua kejuaraan lokal. Apalagi lawan yang kita hadapi nanti jauh lebih menantang," terang Direktur Polygon Sweet Nice, Harijanto Tjondrokusumo, Jumat (27/2/2009).
Polygon Sweet Nice berencana berangkat tanggal 6 Maret dengan kekuatan 6 pembalap. Namun dari 6 pembalap yang sudah pasti berangkat baru empat pembalap. Mereka adalah Herwin Jaya, Hari Fitrianto, Antonius Christopher, dan Jimmy Pranata. Sementara dua nama lain masih menunggu konfirmasi dari pembalap asing.
"Kemungkinan dua nama lain kami ambil dari Kazakhstan atau Russia," imbuh Harijanto. Namun dia belum bisa menyebut dua nama yang bakal disertakan. "Saat ini di Russia dan Kazakhstan masih dilanda musim dingin, kemungkinan persiapan mereka belum maksimal," paparnya. Bila memungkinkan, Polygon Sweet Nice cukup membawa empat pembalap saja.
Sementara empat pembalap ini, dua diantaranya tergolong baru. Jimmy Pranata malah belum pernah berkiprah di level internasional. Sedangkan Antonius baru dijajal pada Tour of Hainan November 2008 silam. Sementara Hari dan Herwin sudah memiliki jam terbang yang cukup.
Dengan kekuatan tidak maksimal ini, Polygon Sweet Nice tidak banyak mengobral janji. Tahun lalu Polygon Sweet Nice membawa 5 pembalap, dengan komposisi tiga pembalap lokal dan dua asing. Hasilnya, Hari Fitrianto finish di posisi 17 General Classification (GC), tertinggal 46 detik dari pemenang John Murphy dari Health Net Amerika Serikat.
"Kita tidak terlalu berambisi, kalau memang tidak bnisa menyertakan pembalap asing. Tetapi, setiap peluang akan kita manfaatkan," imbuhnya. Tujuh etape yang dilalui selama Tour of Taiwan, tujuh etape yang dilalui sepenuhnya flat. (*) Read More..
Kamis, 26 Februari 2009
Samai Tatap Eropa setelah Perbanyak Poin Asia
SURABAYA-Olahraga balap sepeda Indonesia mengguncang dunia melalui kayuhan pedal arek Surabaya, Samai. Dia berhasil menjadi juara etape ke-4, Le Tour de Langkawi, 9-15 Februari silam. Tentu catatan itu membuat seluruh mata dunia tertuju pada sprinter kelahiran Surabaya itu. Masalahnya LTdL merupakan Hors Category (HC) dan salah satu kompetisi balap sepeda terbesar di Asia dan diikuti tim-tim elit, seperti Pro Tour, Pro Continental, Continental Team, dan National Team.
Samai berhasil menyejajarkan prestasinya dengan empat pembalap Asia yang pernah menjadi juara etape, sepanjang 14 tahun pelaksanaan LTdL. Tahun 2000 Wong Kam Po (Hong Kong) menjuarai etape, disusul Koji Fukushima (Jepang/ 2005), Sinichi Fukushima (Jepang/ 2007), Lee Won Jae (Korea/2008) dan terakhir Samai yang merebut etape keempat Melaka-Bangi, 221 km, 12 Februari dengan catatan waktu, 5 jam 15 menit 09 detik. Keberhasilan itu membuatnya mengenakan Blue Jersey atau pembalap terbaik/ tercepat Asia.
Hebatnya, Samai menjadi pembalap Asia pertama yang berhasil menjuarai etape dalam rombongan besar, setelah menang adu sprint. Dia mengalahkan pembalap-pembalap Pro Tour dan Pro Continental Team, yang divisinya lebih tinggi dibanding klubnya, L2A yang berkiprah di divisi Continental.
Bahkan Samai mengalahkan pemilik Yellow Jersey asal Italia, Mattia Gavazzi (Serramenti PVC Diquigiovanni-Androni Giocattoli) yang berhasil merebut tiga etape pembuka. Pada etape sebelumnya, dia menjuarai etape ketiga kategori Asia dengan finish diurutan ke-9.
Kemenangan itu membuat dunia berguncang. Maklum belum pernah ada tim atau pembalap tuan rumah bisa menjuarai etape, sekalipun bukan pembalap Bumi Putra (pembalap lokal). Selepas balapan dia mendapat sambutan luar biasa dari seluruh penonton tuan rumah maupun wartawan. Salah satu wartawan balap sepeda Malaysia langsung memberinya reward sebesar 2.500 Ringgit selepas finish. Demikian juga dengan wartawan senior asal Prancis, JF Quenet menawarinya bermain di Eropa.
Demikian juga di meja makan, Samai dielu-elukan saat menyaksikan tayangan ulang di stasiun televisi. Disaat menjelang finish, seluruh penonton yang dipenuhi pembalap, wartawan, maupun panitia. Tak pelak teriakan dan pujian yang memenuhi ruangan itu membuat Gavazzi meninggalkan ruang makan.
"Saya belum saatnya berkiprah di Eropa. Saat ini saya tertantang untuk menjadi salah satu sprinter terbaik di Asia, sekaligus mengumpulkan poin sebanyak mungkin dan menaikkan ranking di Asia. Setelah itu, memikirkan berkarier di Eropa," tegas Samai di kediamannya, Kamis (26/2/2009) sepulang dari mengikuti LTdL Malaysia dan Grand Prix di Singapura.
Kini nama Samai diebut-sebut sebagai salah satu sprinter terbaik di Asia. Saat ini terdapat empat sprinter terbaik di Asia, Park Sung Baek (Korea), Anuar Manan (Malaysia), Omar Hasanin (Syria), dan Dmitriy Gruzdev (Kazakhstan). Namun pelatih L2A, Johari Bin Nayan menyebut Samai lebih baik dibanding sprinter yang pernah dimiliki L2A, Anuar Manan dan Ahmad Haidar Anuar. Bahkan semua sprinter terbaik Asia itu berhasil dijinakkan pada etape dietape keempat.
Ambisi Samai itu bukan menyombongkan diri. Pelatih L2A-lah yang menjadikan Samai termotivasi karena dorongan dan semangat yang diberikan. Terlebih rekan setimnya, Tonton Susanto juga memberikan saran, bila kariernya belum habis. Tonton memberi contoh, diusianya yang ke-36 masih bisa menjadi pembalap terbaik Asia diajang yang sama, LTdL 2009.
"Tonton dan Johari memberiku semangat dan motivasi. Itu yang membuatku terpacu untuk terus mengayuh pedal," imbuhnya. Maklum Samai sempat frustasi setelah tidak finish etape lima Tour Indonesia November 2008.
Pembalap yang tergabung dalam PAL itu kini sudah terikat kontrak dengan L2A. Kemanapun Samai mengikuti tour, L2A membuka pintu lebar-lebar. Dalam kalender yang dirilis L2A, tim asal Malaysia itu bakal mengikuti beberapa tour seperti, Tour of Jabar (Indonesia), Tour of Iran (Iran), Tour of Korea (Korea), Tour East Java (Indonesia) dan Tour of Hainan (China). (*)
Data pribadi
Nama: Samai
Tempat/ tanggal lahir: 26 Juli 1978
Istri: Rachmawati
Anak: Mayra Shakila Zahira
Prestasi:
2000: PON XV emas 200 m, Olympic Sprint, 4000 m Team Pursuit.
2003: runner up GC Jelajah Malaysia, runner up klasemen sprint dan runner up GC Tour of Beijing
2004: juara etape VII Tour of Suraynasia Australia, juara kategori Asia Le Tour de Langkawi
2005: juara etape 3 dan 5 Tour of East Java, emas kriterium SEA Games dan perak road race SEA Games
2007: emas 1000 m World Championship grade B, perunggu team sprint SEA Games
2008: emas PON XVII nomor 1000 m (pecah rekor) dan emas scratch race PON XVII. Read More..
Minggu, 22 Februari 2009
ISSI Surabaya Kurang Puas
Seleksi BMX Cross
SURABAYA-Seleksi BMX Cross yang diselenggarakan Pengkot ISSI Surabaya diakui belum membawa hasil. Seleksi untuk persiapan Porprov II/ 2009, Minggu (22/2/2009) dianggap kurang memenuhi kuota. Atlet yang terjaring hanya 12 pembalap, dan hanya ada satu pembalap putri.
Itupun hasil yang didapat, tidak semua masuk kriteria untuk dilombakan dalam Porprov. Alasannya, banyak atlet yang tidak sesuai dengan harapan batasan usia. Diantara 12 atlet tersebut, banyak peserta pemula dan diatas 21 tahun. Sementara untuk pelaksanaan Porprov hanya dibatasi 21 tahun.
"Padahal kami butuh atlet maksimal usia 21 tahun. Tetapi yang kami dapat malah pemula dan senior," terang Komisi Teknik, ISSI Surabaya Vidi Eka. Diantara 12 peserta tersebut, hanya ada satu atlet yang betul-betul masuk kriteria usia, M.Fachru, dan dianggap cukup kompetitif. Hal ini yang membuat ISSI Surabaya belum puas dengan hasil seleksi yang diselenggarakan di sirkuit BMX Cross Tenggilis, Surabaya.
Minimnya jumlah peserta seleksi BMX Cross ini, memaksa ISSI Surabaya menggunakan sistem tiga kali moto tiap peserta. Sebelumnya peserta hanya diberi kesempatan sekali moto, dengan melakoni nomor Individual Time Trial (ITT). "Waktunya terlalu pendek dan saya diskusikan dengan peserta agar melakukan tiga kalo moto, baru kami akumulasikan total waktunya," imbuh Vidi.
Hal ini yang mendorong ISSI Surabaya berencana menggelar seleksi ulang, guna membentuk tim yang dipersiapkan dalam Porprov II/ 2009 mendatang. Vidi mengungkapkan pihaknya brencana mengulang seleksi tanggal 1 Maret di lokasi yang sama. Tujuannya untuk mencari 7 pembalap putri dan 7 pembalap putra sebagai penjaringan awal.
"Terus terang, kami kurang puas dan berencana menggelar seleksi ulang. Harapan kami tentu bisa menjaring atlet sesuai dengan harapan bisa disertakan mengikuti Porprov," tambahnya. sementara pembalap yang dijaring kemarin akan dijadikan data base, baik pemula maupun senior.
Terutama untuk atlet-atlet pemula akan dimasukkan dalam program jangka panjang (puslatcab). Sedangkan atlet senior yang sudah tidak bisa turun di arena Porprov juga dimasukkan dalam data base. "Sewaktu-waktu mereka akan kami butuhkan untuk terjun di arena kejuaraan open. Terus terang, kami juga tidak memiliki atlet senior disemua nomor," paparnya.
Dari hasil penaringan kemarin, seluruh atlet yang terjaring diharapkan bisa mengikuti latihan perdana Selasa sore di tempat yang sama. Saat ini ISSI Surabaya masih memberi kesempatan untuk berlatih di Tenggilis, sebelum diberi kesempatan latihan di lintasan BMX Cross Universitas Negeri Surabaya (Unesa). (*) Read More..
SURABAYA-Seleksi BMX Cross yang diselenggarakan Pengkot ISSI Surabaya diakui belum membawa hasil. Seleksi untuk persiapan Porprov II/ 2009, Minggu (22/2/2009) dianggap kurang memenuhi kuota. Atlet yang terjaring hanya 12 pembalap, dan hanya ada satu pembalap putri.
Itupun hasil yang didapat, tidak semua masuk kriteria untuk dilombakan dalam Porprov. Alasannya, banyak atlet yang tidak sesuai dengan harapan batasan usia. Diantara 12 atlet tersebut, banyak peserta pemula dan diatas 21 tahun. Sementara untuk pelaksanaan Porprov hanya dibatasi 21 tahun.
"Padahal kami butuh atlet maksimal usia 21 tahun. Tetapi yang kami dapat malah pemula dan senior," terang Komisi Teknik, ISSI Surabaya Vidi Eka. Diantara 12 peserta tersebut, hanya ada satu atlet yang betul-betul masuk kriteria usia, M.Fachru, dan dianggap cukup kompetitif. Hal ini yang membuat ISSI Surabaya belum puas dengan hasil seleksi yang diselenggarakan di sirkuit BMX Cross Tenggilis, Surabaya.
Minimnya jumlah peserta seleksi BMX Cross ini, memaksa ISSI Surabaya menggunakan sistem tiga kali moto tiap peserta. Sebelumnya peserta hanya diberi kesempatan sekali moto, dengan melakoni nomor Individual Time Trial (ITT). "Waktunya terlalu pendek dan saya diskusikan dengan peserta agar melakukan tiga kalo moto, baru kami akumulasikan total waktunya," imbuh Vidi.
Hal ini yang mendorong ISSI Surabaya berencana menggelar seleksi ulang, guna membentuk tim yang dipersiapkan dalam Porprov II/ 2009 mendatang. Vidi mengungkapkan pihaknya brencana mengulang seleksi tanggal 1 Maret di lokasi yang sama. Tujuannya untuk mencari 7 pembalap putri dan 7 pembalap putra sebagai penjaringan awal.
"Terus terang, kami kurang puas dan berencana menggelar seleksi ulang. Harapan kami tentu bisa menjaring atlet sesuai dengan harapan bisa disertakan mengikuti Porprov," tambahnya. sementara pembalap yang dijaring kemarin akan dijadikan data base, baik pemula maupun senior.
Terutama untuk atlet-atlet pemula akan dimasukkan dalam program jangka panjang (puslatcab). Sedangkan atlet senior yang sudah tidak bisa turun di arena Porprov juga dimasukkan dalam data base. "Sewaktu-waktu mereka akan kami butuhkan untuk terjun di arena kejuaraan open. Terus terang, kami juga tidak memiliki atlet senior disemua nomor," paparnya.
Dari hasil penaringan kemarin, seluruh atlet yang terjaring diharapkan bisa mengikuti latihan perdana Selasa sore di tempat yang sama. Saat ini ISSI Surabaya masih memberi kesempatan untuk berlatih di Tenggilis, sebelum diberi kesempatan latihan di lintasan BMX Cross Universitas Negeri Surabaya (Unesa). (*) Read More..
Jumat, 20 Februari 2009
Sebar Juklak Kejurda
SURABAYA-Pengprov ISSI Jawa Timur memulai kalender kegiatan pembinaan ditahun 2009. Ini ditandai dengan penyebaran petunjuk pelaksanaan (juklak) Kejurda Series kepada seluruh anggota ISSI Jatim tentang program pembinaan jangka panjang.
ISSI Jatim berharap penyebaran juklak bisa menghasilkan feed back untuk memberi masukan kepada juklak tersebut. Sehingga juklak itu bisa dibicarakan dalam rapat koordinasi daerah (rakorda) dengan seluruh anggota untuk menentukan pelaksanaan kejurda.
Seperti program kerja tahun 2005-2007 lalu, ISSI Jatim sukses menggelar kejurda dengan sistem seri. Dimana setiap tahun digelar empat kali kejurda yang melombakan tiga nomor, road race, BMX Cross, dan MTB Cross Country (XC). Adopsi sistem ini tidak jauh berbeda dengan rencana pelaksanaan kejurda series yang dipersiapkan untuk PON XVIII/ 2012 di Riau.
"ISSI Jatim memiliki planning untuk mengubah batasan usia atlet yang boleh mengikuti kejurda, yakni maksimal 20 tahun. Ini untuk antisipasi, bila pelaksanaan PON ada pembatasan usia," terang Sekretaris Umum ISSI Jatim, Harijanto Tjondrokusumo, Kamis (19/2/2008) sore.
Demikian juga dengan jumlah pelaksanaan kejurda tetap empat kali dan ditambah open tournament. Khusus untuk open tournament ini bebas diikutui seluruh atlet balap sepeda dan dimasukkan dalam kalender PB ISSI. Sehingga pada akhir tahun akan diciptakan sebuah race yang memertemukan 20 atlet terbaik hasil kejurda series dan minimal 3 pemenang teratas dari setiap open tournament-nya. Dari kegiatan puncak ini, bisa diusulkan ke PB ISSI untuk memantau pembalap yang berkompetisi.
Sementara penilaian pembalap terbaik mengacu dari ranking yang diterbitkan UCI dan pernah diadopsi ISSI Jatim selama menggelar kejurda series. "Kemungkinan tidak jauh berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Setiap kemenangan ada poin dan bisa diakumulasikan. Semakin banyak kemenangan, semakin tinggi poin yang dimiliki pembalap," imbuh pengusaha makanan itu.
Khusus untuk kejurda series, Harijanto belum bisa memastikan tanggal pelaksanaan. "Kita masih membicarakan dalam forum nanti. Tapi yang sudah pasti mengajukan tuan rumah baru ISSI Malang dan Probolinggo. Tinggal dua daerah lain yang masih kita tunggu," ungkapnya. (*) Read More..
ISSI Jatim berharap penyebaran juklak bisa menghasilkan feed back untuk memberi masukan kepada juklak tersebut. Sehingga juklak itu bisa dibicarakan dalam rapat koordinasi daerah (rakorda) dengan seluruh anggota untuk menentukan pelaksanaan kejurda.
Seperti program kerja tahun 2005-2007 lalu, ISSI Jatim sukses menggelar kejurda dengan sistem seri. Dimana setiap tahun digelar empat kali kejurda yang melombakan tiga nomor, road race, BMX Cross, dan MTB Cross Country (XC). Adopsi sistem ini tidak jauh berbeda dengan rencana pelaksanaan kejurda series yang dipersiapkan untuk PON XVIII/ 2012 di Riau.
"ISSI Jatim memiliki planning untuk mengubah batasan usia atlet yang boleh mengikuti kejurda, yakni maksimal 20 tahun. Ini untuk antisipasi, bila pelaksanaan PON ada pembatasan usia," terang Sekretaris Umum ISSI Jatim, Harijanto Tjondrokusumo, Kamis (19/2/2008) sore.
Demikian juga dengan jumlah pelaksanaan kejurda tetap empat kali dan ditambah open tournament. Khusus untuk open tournament ini bebas diikutui seluruh atlet balap sepeda dan dimasukkan dalam kalender PB ISSI. Sehingga pada akhir tahun akan diciptakan sebuah race yang memertemukan 20 atlet terbaik hasil kejurda series dan minimal 3 pemenang teratas dari setiap open tournament-nya. Dari kegiatan puncak ini, bisa diusulkan ke PB ISSI untuk memantau pembalap yang berkompetisi.
Sementara penilaian pembalap terbaik mengacu dari ranking yang diterbitkan UCI dan pernah diadopsi ISSI Jatim selama menggelar kejurda series. "Kemungkinan tidak jauh berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Setiap kemenangan ada poin dan bisa diakumulasikan. Semakin banyak kemenangan, semakin tinggi poin yang dimiliki pembalap," imbuh pengusaha makanan itu.
Khusus untuk kejurda series, Harijanto belum bisa memastikan tanggal pelaksanaan. "Kita masih membicarakan dalam forum nanti. Tapi yang sudah pasti mengajukan tuan rumah baru ISSI Malang dan Probolinggo. Tinggal dua daerah lain yang masih kita tunggu," ungkapnya. (*) Read More..
Selasa, 17 Februari 2009
Coret Sasa, Tunggu Fatahillah
SURABAYA-Keputusan pahit harus diambil Polygon Sweet Nice kepada pembalap anyarnya Alexander Dyadichkin. Pembalap asal Kazakhstan itu harus pulang karena dianggap gagal melewati tes dalam kejuaraan balap sepeda Piala Bupati Sidoarjo, akhir pekan lalu.
Sasa, panggilan akrabnya, tidak mampu bersaing dengan pembalap-pembalap lokal dan dia malah terlempar dari posisi lima besar. Hasil ini jauh lebih buruk dibanding saat dia mengikuti Piala Wali Kota Mojokerto bulan Januari silam.
Direktur PSN Harijanto Tjondrokusumo mengaku kurang puas dengan penampilan pembalap berusia 19 tahun itu. "Performanya belum memuaskan. Padahal dia sudah lama mengikuti latihan bersama kami sejak November lalu. Ini keputusan yang harus kami ambil, dan saya ingin memiliki pembalap yang lebih kompetitif," terang Harijanto, Senin (16/2/2009).
Sasa belum lama ini sudah didaftarkan ke UCI sebagai pembalap Continental, seiring terdaftarnya PSN sebagai tim Continental. Tidak tertutup kemungkinan nama pembalap ini bakal dicoret dari skuad tim musim ini. Soal pemulangan ke negaranya, dalam minggu-minggu ini sudah terealisasi. Saat ini pihak manajemen tengah mencari tiket untuk kepulangan pembalap imut ini.
Sebagai gantinya, PSN telah memberi seragam kepada pembalap asal Sulawesi Selatan, Fatahillah Abdullah. Pembalap yang sebelumnya membawa bendera Bintang Kranggan Cycling Club (BKCC) itu sudah mengenakan seragam PSN pada kejuaraan balap sepeda Piala Bupati Sidoarjo. Bahkan dia sempat menyentuh garis finish terdepan. Sayang Ilah, sapannya, gagal merebut juara lantaran kalah point sprint.
Namun keputusan bergabungnya Ilah menunggu pembicaraan dengan pihak BKCC. "Kita tidak ingin terburu-buru merekrut pembalap," terangnya. "Kami ingin berbicara dengan Fatahilah apakah betul-betul bergabung atau tidak. Sebab, kami tidak ingin merekrut pembalap hanya untuk turnamen lokal," paparnya.
Dengan mengenakan seragam PSN pada Piala Bupati Sidoarjo lalu sudah memberi garansi untuk bergabung dengan Hari Fitrianto dkk. Apalagi Ilah bukan pembalap baru bagi PSN. Lima tahun silam, Ilah sempat berseragam PSN setelah juara etape Tour Sulawesi Selatan setahun sebelumnya. Namun hal ini bisa mental, lantaran Ilah belum menghubungi PSN.
"Sampai sekarang belum ada kontak. Sebab Ilah ingin berbicara dulu dengan pimpinan timnya, apakah diizinkan keluar atau tidak. Terus terang bila melihat strategi yang kita turunkan, keberadaan Ilah cukup membantu. Kebetuan tahun ini kami memiliki banyak pembalap yang kami atur sesuai dengan kepentingan rute tour itu," tandas pengusaha makanan itu. (*) Read More..
Sasa, panggilan akrabnya, tidak mampu bersaing dengan pembalap-pembalap lokal dan dia malah terlempar dari posisi lima besar. Hasil ini jauh lebih buruk dibanding saat dia mengikuti Piala Wali Kota Mojokerto bulan Januari silam.
Direktur PSN Harijanto Tjondrokusumo mengaku kurang puas dengan penampilan pembalap berusia 19 tahun itu. "Performanya belum memuaskan. Padahal dia sudah lama mengikuti latihan bersama kami sejak November lalu. Ini keputusan yang harus kami ambil, dan saya ingin memiliki pembalap yang lebih kompetitif," terang Harijanto, Senin (16/2/2009).
Sasa belum lama ini sudah didaftarkan ke UCI sebagai pembalap Continental, seiring terdaftarnya PSN sebagai tim Continental. Tidak tertutup kemungkinan nama pembalap ini bakal dicoret dari skuad tim musim ini. Soal pemulangan ke negaranya, dalam minggu-minggu ini sudah terealisasi. Saat ini pihak manajemen tengah mencari tiket untuk kepulangan pembalap imut ini.
Sebagai gantinya, PSN telah memberi seragam kepada pembalap asal Sulawesi Selatan, Fatahillah Abdullah. Pembalap yang sebelumnya membawa bendera Bintang Kranggan Cycling Club (BKCC) itu sudah mengenakan seragam PSN pada kejuaraan balap sepeda Piala Bupati Sidoarjo. Bahkan dia sempat menyentuh garis finish terdepan. Sayang Ilah, sapannya, gagal merebut juara lantaran kalah point sprint.
Namun keputusan bergabungnya Ilah menunggu pembicaraan dengan pihak BKCC. "Kita tidak ingin terburu-buru merekrut pembalap," terangnya. "Kami ingin berbicara dengan Fatahilah apakah betul-betul bergabung atau tidak. Sebab, kami tidak ingin merekrut pembalap hanya untuk turnamen lokal," paparnya.
Dengan mengenakan seragam PSN pada Piala Bupati Sidoarjo lalu sudah memberi garansi untuk bergabung dengan Hari Fitrianto dkk. Apalagi Ilah bukan pembalap baru bagi PSN. Lima tahun silam, Ilah sempat berseragam PSN setelah juara etape Tour Sulawesi Selatan setahun sebelumnya. Namun hal ini bisa mental, lantaran Ilah belum menghubungi PSN.
"Sampai sekarang belum ada kontak. Sebab Ilah ingin berbicara dulu dengan pimpinan timnya, apakah diizinkan keluar atau tidak. Terus terang bila melihat strategi yang kita turunkan, keberadaan Ilah cukup membantu. Kebetuan tahun ini kami memiliki banyak pembalap yang kami atur sesuai dengan kepentingan rute tour itu," tandas pengusaha makanan itu. (*) Read More..
Senin, 16 Februari 2009
Atlet PAL Jajal Tour of Taiwan
SURABAYA-Program Atlet Andalan (PAL) yang digagas Kemenegpora saat ini tengah diributkan oleh banyak pihak. Utamanya dengan program yang dimiliki KON/ KOI tentang pelaksanaan pelatnas protyeksi SEA Games. Polemik ini seolah terlupakan bagi cabor balap sepeda yang tengah mengikuti program PAL.
Pelatih PAL, Sukarman mengungkapkan lima anak didiknya diproyeksikan mengikuti Tour of Taiwan Maret mendatang. Kebetulan atlet yang terjaring dalam PAL ini bukan atlet road race, melainkan track endurance.
Atlet yang mengikuti program PAL nomor track endurance ini adalah Samai, Tonton Susanto, Kaswanto, Ryan Ariehan, dan, Angga Fredly. Sementara Samai dan Tonton baru saja mengikuti Le Tour de Langkawi 9-15 Februari di Malaysia. Sedangkan ketiga atlet lainnya masih melakoni rutinitas latihan di Subang, Jawa Barat.
"Mengapa kami pilih Tour of Taiwan, karena mayoritas medannya menempuh medan flat. Kalaupun ada tanjakan, itu tidak terlalu tinggi, dan ini cocok dengan karakter mayoritas pembalap yang mengikuti program PAL," aku Sukarman, Minggu (15/2/2009).
Tidak ada target yang dipasang PAL selama mengikuti Tour of Taiwan. Bang Karman, sapaannya, hanya meminta agar anak didiknya memerbaiki catatan waktu yang dimiliki masing-masing pembalap. "Kami meminta untuk memerbaiki catatan waktu yang selama ini dibukukan pembalap. Terutama, target dari PAL sendiri adalah berupaya menyamai catatan waktu yang diukir diajang Asia," imbuhnya.
Sukarman optimis tim yang dipolesnya ini bisa menunjukkan hasil. Sebagai contoh keberhasilan Samai memenangi etape keempat Le Tour de Langkawi sudah menjadi garansi. Pada etape sebelumnya, Samai juga bisa menjadi pembalap Asia terdepan dengan finish di posisi ke-9 pada etape ketiga.
Sementara perebutan pembalap Asia jatuh ke tangan rekannya, Tonton Susanto yang sama-sama membela Le Tua Malaysia, dengan menaklukkan medan tanjakan di Genting Highland. Tonton finish di posisi kedelapan kategori umum dan terdepan kategori Asia.
Sayang keberhasilan dua pembalap PAL ini tidak diikuti rekan-rekannya yang melakoni Piala Bupati Sidoarjo. Alet PAL minus Ryan, tidak banyak yang bisa diperbuat oleh atlet PAL. "Hasil itu bukan final. Sebetulnya kami memiliki program jangka panjang, untuk persiapan SEA Games maupun Asia games," papar pelatih asal Sidoarjo itu. (*) Read More..
Pelatih PAL, Sukarman mengungkapkan lima anak didiknya diproyeksikan mengikuti Tour of Taiwan Maret mendatang. Kebetulan atlet yang terjaring dalam PAL ini bukan atlet road race, melainkan track endurance.
Atlet yang mengikuti program PAL nomor track endurance ini adalah Samai, Tonton Susanto, Kaswanto, Ryan Ariehan, dan, Angga Fredly. Sementara Samai dan Tonton baru saja mengikuti Le Tour de Langkawi 9-15 Februari di Malaysia. Sedangkan ketiga atlet lainnya masih melakoni rutinitas latihan di Subang, Jawa Barat.
"Mengapa kami pilih Tour of Taiwan, karena mayoritas medannya menempuh medan flat. Kalaupun ada tanjakan, itu tidak terlalu tinggi, dan ini cocok dengan karakter mayoritas pembalap yang mengikuti program PAL," aku Sukarman, Minggu (15/2/2009).
Tidak ada target yang dipasang PAL selama mengikuti Tour of Taiwan. Bang Karman, sapaannya, hanya meminta agar anak didiknya memerbaiki catatan waktu yang dimiliki masing-masing pembalap. "Kami meminta untuk memerbaiki catatan waktu yang selama ini dibukukan pembalap. Terutama, target dari PAL sendiri adalah berupaya menyamai catatan waktu yang diukir diajang Asia," imbuhnya.
Sukarman optimis tim yang dipolesnya ini bisa menunjukkan hasil. Sebagai contoh keberhasilan Samai memenangi etape keempat Le Tour de Langkawi sudah menjadi garansi. Pada etape sebelumnya, Samai juga bisa menjadi pembalap Asia terdepan dengan finish di posisi ke-9 pada etape ketiga.
Sementara perebutan pembalap Asia jatuh ke tangan rekannya, Tonton Susanto yang sama-sama membela Le Tua Malaysia, dengan menaklukkan medan tanjakan di Genting Highland. Tonton finish di posisi kedelapan kategori umum dan terdepan kategori Asia.
Sayang keberhasilan dua pembalap PAL ini tidak diikuti rekan-rekannya yang melakoni Piala Bupati Sidoarjo. Alet PAL minus Ryan, tidak banyak yang bisa diperbuat oleh atlet PAL. "Hasil itu bukan final. Sebetulnya kami memiliki program jangka panjang, untuk persiapan SEA Games maupun Asia games," papar pelatih asal Sidoarjo itu. (*) Read More..
Matnur Juara Piala Bupati Sidoarjo
SIDOARJO-Pembalap WSP-Candid Fashion Mat Nur berhasil menjuarai kejuaraan balap sepeda Piala Bupati Sidoarjo. Mantan pembalap Wismilak International Team (WIT) itu mengumpulkan 11 poin, dengan catatan waktu, 1 jam, 22, menit, 44 detik, dengan menempuh nomor kriterium, Minggu (15/2/2009) di Sidoarjo.
11 poin yang dikumpulkan Mat Nur didapat dari sekali merebut Intermediate Sprint (IS) pada lap ke-10. Dia menambah enam angka dari IS di lap ke-20 dan 25 dengan menempati posisi kedua. Dia ditempel ketat pembnalap Polygon Sweet Nice (PSN) Hari Fitrianto yang memiliki poin sama. Hanya Hari Fitrianto kalah posisi di lap terakhir dan menyebabkan dia harus puas di posisi kedua.
Balapan yang menempuh nomor kriterium itu menempuh jarak 54 km dengan total lap 30 untuk kategori senior putra. Sejak bendera start dikibarkan, seluruh pembalap langsung melakukan attacking. Sehingga terjadilah saling serang antar tim, antar pembalap. Bahkan strategi dan kecerdikan pembalap, nyaris tidak berjalan, lantaran ketatnya persaingan tim selama balapan berlangsung.
Selepas penghargaan, Mat Nur sangat berambisi bisa masuk dalam program pelatnas. "Ini hasil pertama saya, dan ingin saya jadikan sebagai bahan untuk menuju kejuaraan yang lain," terang pembalap yang akrab disapa Kacong itu. Saya juga berharap bisa masuk program pelatnas untuk persiapan SEA Games, tapi itu semua tergantung kebijakan pengurus," imbuhnya.
Poin yang dimiliki Mat Nur sama dengan yang dimiliki Hari Fitrianto dari Polygon Sweet Nice. Hanya Hari Fitrianto kalah posisi di hasil akhir. Hari Fitrianto dua kali mengumpulkan angka lima di lap ke-20 dan 25. Sebelumnya di lap ke-15 dia mengumpulkan satu poin saat duduk di peringkat keempat perebutan Intermediate Sprint.
"Saya hanya kalah posisi di posisi finish terakhir. Sementara Mat Nur berada di posisi kedua. Itu yang membuat saya tidak bisa merebut frame," aku pembalap asal Probolinggo itu. Khusus untuk kategori senior putra, pihak sponsor memberikan hadiah sebuah frame bagi pemenang pertama. Sementara pemenang ketiga ditempati Endra Wijaya dari CCC Solo, disusul Nugroho Kisnanto WSP-Candid Jogjakarta, dan terakhir Rully Ibnu United Kencana Team, Malang.
Dikelompok putri, pembalap kawakan asal Lamongan, Dahlina Rosyida menempati posisi teratas disusul dengan torehan waktu30 menit 44 detik. disusul ditempat kedua pembalap ISSI Sukoharjo Sri Suyanti dan Fitriani dari TNT Khatulistiwa Pontianak, Kalimantan Barat. Untuk kelompok putri hanya menempuh jarak sepanjang 18 km dengan menempuh 10 lap.
Ketua panpel, Munaji mengaku puas dengan kejuaraan balap sepeda Piala Bupati Sidoarjo itu. "Kami memprediksi total peserta 150. Tetapi yang datang mencapai 180 pembalap. Ini merupakan awal yang luar biasa bagi kami, untuk menyelenggarakan even serupa di tahun berikutnya," paparnya. (*) Read More..
11 poin yang dikumpulkan Mat Nur didapat dari sekali merebut Intermediate Sprint (IS) pada lap ke-10. Dia menambah enam angka dari IS di lap ke-20 dan 25 dengan menempati posisi kedua. Dia ditempel ketat pembnalap Polygon Sweet Nice (PSN) Hari Fitrianto yang memiliki poin sama. Hanya Hari Fitrianto kalah posisi di lap terakhir dan menyebabkan dia harus puas di posisi kedua.
Balapan yang menempuh nomor kriterium itu menempuh jarak 54 km dengan total lap 30 untuk kategori senior putra. Sejak bendera start dikibarkan, seluruh pembalap langsung melakukan attacking. Sehingga terjadilah saling serang antar tim, antar pembalap. Bahkan strategi dan kecerdikan pembalap, nyaris tidak berjalan, lantaran ketatnya persaingan tim selama balapan berlangsung.
Selepas penghargaan, Mat Nur sangat berambisi bisa masuk dalam program pelatnas. "Ini hasil pertama saya, dan ingin saya jadikan sebagai bahan untuk menuju kejuaraan yang lain," terang pembalap yang akrab disapa Kacong itu. Saya juga berharap bisa masuk program pelatnas untuk persiapan SEA Games, tapi itu semua tergantung kebijakan pengurus," imbuhnya.
Poin yang dimiliki Mat Nur sama dengan yang dimiliki Hari Fitrianto dari Polygon Sweet Nice. Hanya Hari Fitrianto kalah posisi di hasil akhir. Hari Fitrianto dua kali mengumpulkan angka lima di lap ke-20 dan 25. Sebelumnya di lap ke-15 dia mengumpulkan satu poin saat duduk di peringkat keempat perebutan Intermediate Sprint.
"Saya hanya kalah posisi di posisi finish terakhir. Sementara Mat Nur berada di posisi kedua. Itu yang membuat saya tidak bisa merebut frame," aku pembalap asal Probolinggo itu. Khusus untuk kategori senior putra, pihak sponsor memberikan hadiah sebuah frame bagi pemenang pertama. Sementara pemenang ketiga ditempati Endra Wijaya dari CCC Solo, disusul Nugroho Kisnanto WSP-Candid Jogjakarta, dan terakhir Rully Ibnu United Kencana Team, Malang.
Dikelompok putri, pembalap kawakan asal Lamongan, Dahlina Rosyida menempati posisi teratas disusul dengan torehan waktu30 menit 44 detik. disusul ditempat kedua pembalap ISSI Sukoharjo Sri Suyanti dan Fitriani dari TNT Khatulistiwa Pontianak, Kalimantan Barat. Untuk kelompok putri hanya menempuh jarak sepanjang 18 km dengan menempuh 10 lap.
Ketua panpel, Munaji mengaku puas dengan kejuaraan balap sepeda Piala Bupati Sidoarjo itu. "Kami memprediksi total peserta 150. Tetapi yang datang mencapai 180 pembalap. Ini merupakan awal yang luar biasa bagi kami, untuk menyelenggarakan even serupa di tahun berikutnya," paparnya. (*) Read More..
Jumat, 13 Februari 2009
Diramaikan Tim-tim Elit
* Bupati Sidoarjo Cup
SIDOARJO-Sedikitnya ada lima tim elit yang siap meramaikan kejuaraan balap sepeda Bupati Sidoarjo Cup 2009. Lima tim yang sudah pasti terdaftar adalah CCC Solo, ISSI Kota Malang, Putra Perjuangan Bandung, Araya Sidoarjo, dan sejumlah eks pembalap BKCC Jakarta.
Selain itu sejumlah pembalap tim Continental Polygon Sweet Nice (PSN) juga hadir dalam ajang tersebut. Besar kemungkinan skuad PSN ini tidak membawa bendera tim, melainkan tim lain. Sebab tim Continental tidak bisa turun di one day race yang bukan UCI race calendar.
Bidang Pertandingan Bupati Sidoarjo Cup, Munaji mengungkapkan bila tim-tim ini sudah pasti ikut. Ini kabar baik bagi kami selaku penyelenggara, karena ajang ini diikuti tim-tim hebat di Indonesia," terang Munaji, Jumat (13/2/2009) di Surabaya. Enam tim elit ini menandai kisaran 110 peserta yang sudah masuk ke meja panitia hingga kemarin sore dari target 150 peserta.
Hanya saja Munaji tidak hafal satu-persatu nama-nama pembalap yang sudah masuk. Mantan pelatih nasional itu disibukkan dengan urusan perizinan keamanan, perizinan keramaian, pajak, dan pendaftaran.
Kejuaraan yang sempat terhenti sejak tahun 2003 itu bakal diselenggarakan di Lingkar Barat, Minggu (14/2/2009) mulai pagi hingga siang. Pada penyelenggaraan ini ISSI Sidoarjo melombakan tiga kategori usia, pemula, junior dan senior. Sementara untuk putri kemungkinan dilombakan secara open. Namun apakah akan ada pembatasan usia 21 tahun, 23 tahun atau malah bebas, tergantung technical meeting.
Bupatui Sidoarjo Cup ini hanya melombakan kriterium dengan jarak 1,2 km x 20 lap untuk pemula, 1,2 km x 25 lap untuk junior, dan 1,2 km x 40 lap untuk senior. Sementara untuk nomor wanita, belum ditentukan jarak tempuh yang akan dilalui. "Kita menunggu hasil manager meeting dulu, sambil menentukan jarak," imbuh pelatih Araya Cycling Team itu.
Dengan digelarnya Bupati Sidoarjo Cup ini, jalan lingkar barat hampir pasti ditutup. Akses jalan dari jalan tol menuju kota Sidoarjo pasti ditutup. "Karena lomba dilaksanakan di lingkar barat atau di depan put-put café atau jalan raya Stadion Gelora Delta. Jadi akses jalan dilingkar barat ditutup total selama lomba berlangsung," tandas bapak dua anak itu. (*) Read More..
Kamis, 12 Februari 2009
ISSI Surabaya Gelar Seleksi BMX Cross
SURABAYA-Sungguh ironis bila kota sebesar Surabaya tidak memiliki atlet balap sepeda potensial. Tidak hanya sebatas road race, BMX Cross, MTB Cross Country maupun Down Hill-pun tidak dimiliki. Padahal sembilan bulan kedepan pelaksanan Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) II/ 2009 Jawa Timur sudah menanti.
Dimana cabang olahraga balap sepeda untuk pertama kali dilaksanakan pada Porprov II/ 2009. Dari keprihatinan ini, Pengkot ISSI Surabaya berencana menggelar seleksi nomor BMX Cross, Minggu (22/2/2009) di lintasan BMX Cross Tenggilis, Surabaya.
Komisi Teknik, Vidi Eka Suwandi mengakui seleksi ini perlu dilaksanakan, mengingat Surabaya sama sekali tidak memiliki atlet BMX Cross. "Saya juga heran, kota sebesar Surabaya ini hanya diisi atlet BMX free style, sedangkan untuk BMX prestasi atau Cross, sama sekali tidak ada," ungkap Vidi, saat dijumpai dikediamannya, Kamis (12/2/2009). Ini disebabkan minimnya fasilitas yang dimiliki kota pahlawan.
Pelaksanaan seleksi ini difokuskan bagi atlet yang berdomisili Surabaya dan usia kelahiran maksimal tahun 1989. Karena Porprov II ada pembatasan usia, yakni 21 tahun. ISSI Surabaya juga tidak menjanjikan hadiah kepada pemenang, karena hadiah yang diberikan tiket menuju Porprov. Pada seleksi nanti ISSI Surabaya mengambil 7 atlet putra-putri.
Untuk menyiasati sempitnya lintasan BMX Cross di Tenggilis, ISSI Surabaya akan menerapkan nomor Individual Time Trial (ITT). "Lapangannya terlalu sempit dan tidak memungkinkan menggelar moto secara bersamaan. Berbeda bila lapangan yang digunakan lintasan sirkuit Unesa," imbuh Vidi. Sengaja tidak menggunakan lintasan Unesa, lantaran dianggap mahal dan butuh waktu yang panjang. Sementara fasilitas di lapangan Unesa mulai berubah akibat hujan dan menyebabkan longsor.
Lintasan Unesa baru digunakan pada tiga bulan jelang pelaksanaan Porprov. "Kita akan meminta izin kepada Pengprov ISSI Jatim, sebagai pengelola untuk menggunakan lintasan tersebut. Untuk sementara kita memakai lintasan di Tenggilis dahulu sepanjang TC jangka panjangnya," urainya.
Tidak ada target dalam pelaksanaan seleksi bulan ini. ISSI Surabaya berharap seluruh penggemar balap sepeda BMX Cross bisa mengikutinya. Bahkan Vidi akan melakukan road show ke beberapa komunitas BMX free style di Surabaya untuk membagi selebaran dan pengumuman. Tujuannya untuk menjaring atlet sebanyak mungkin. (*) Read More..
Dimana cabang olahraga balap sepeda untuk pertama kali dilaksanakan pada Porprov II/ 2009. Dari keprihatinan ini, Pengkot ISSI Surabaya berencana menggelar seleksi nomor BMX Cross, Minggu (22/2/2009) di lintasan BMX Cross Tenggilis, Surabaya.
Komisi Teknik, Vidi Eka Suwandi mengakui seleksi ini perlu dilaksanakan, mengingat Surabaya sama sekali tidak memiliki atlet BMX Cross. "Saya juga heran, kota sebesar Surabaya ini hanya diisi atlet BMX free style, sedangkan untuk BMX prestasi atau Cross, sama sekali tidak ada," ungkap Vidi, saat dijumpai dikediamannya, Kamis (12/2/2009). Ini disebabkan minimnya fasilitas yang dimiliki kota pahlawan.
Pelaksanaan seleksi ini difokuskan bagi atlet yang berdomisili Surabaya dan usia kelahiran maksimal tahun 1989. Karena Porprov II ada pembatasan usia, yakni 21 tahun. ISSI Surabaya juga tidak menjanjikan hadiah kepada pemenang, karena hadiah yang diberikan tiket menuju Porprov. Pada seleksi nanti ISSI Surabaya mengambil 7 atlet putra-putri.
Untuk menyiasati sempitnya lintasan BMX Cross di Tenggilis, ISSI Surabaya akan menerapkan nomor Individual Time Trial (ITT). "Lapangannya terlalu sempit dan tidak memungkinkan menggelar moto secara bersamaan. Berbeda bila lapangan yang digunakan lintasan sirkuit Unesa," imbuh Vidi. Sengaja tidak menggunakan lintasan Unesa, lantaran dianggap mahal dan butuh waktu yang panjang. Sementara fasilitas di lapangan Unesa mulai berubah akibat hujan dan menyebabkan longsor.
Lintasan Unesa baru digunakan pada tiga bulan jelang pelaksanaan Porprov. "Kita akan meminta izin kepada Pengprov ISSI Jatim, sebagai pengelola untuk menggunakan lintasan tersebut. Untuk sementara kita memakai lintasan di Tenggilis dahulu sepanjang TC jangka panjangnya," urainya.
Tidak ada target dalam pelaksanaan seleksi bulan ini. ISSI Surabaya berharap seluruh penggemar balap sepeda BMX Cross bisa mengikutinya. Bahkan Vidi akan melakukan road show ke beberapa komunitas BMX free style di Surabaya untuk membagi selebaran dan pengumuman. Tujuannya untuk menjaring atlet sebanyak mungkin. (*) Read More..
PSN Ikuti Tour of Taiwan
SURABAYA-Hampir dua bulan berlalu, nyaris tidak ada kompetisi yang diikuti Polygon Sweet Nice. Dalam kurun waktu itu, klub asal kota pahlawan itu sibuk menata diri sebelum mendaftar sebagai Asia Continental Team. Mulai bulan Maret 2009, PSN sudah memulai jadwal kompetisi di Asia. Jadwal race calendar pertamanya mengikuti Tour of Taiwan, 8-14 Maret. Jadwal ini menandai dimulainya kegiatan balapan tim yang sudah empat musim berkiprah di level continental itu.
Direktur PSN Harijanto Tjondrokusumo mengungkapkan jumlah peserta Tour of Taiwan ini sudah terjaring 23 tim termasuk lima tim nasional. "Kami sudah mendapat undangan dari pihak penyelenggara bersama 22 tim lainnya," terang Harijanto, Rabu (11/2/2009) sore. Diantara tim yang mengikuti ajang ini, mayoritas mengikuti ajang serupa setiap tahunnya.
Selain PSN, tuan rumah Giant Asia Racing Team, Merida Europe Team, Drapac Porsche, Aisan Racing, Seoul Cycling, Team Skil Shimano, timnas Jepang, dan timnas Malaysia. Sementara peserta baru seperti timnas Mongolia, Kazakhstan, dan Cosmote Castro Yunani juga turut serta.
Bagi Polygon Sweet Nice, diantara tim lama itu sudah terbiasa dijumpai di berbagai event. Demikian juga dengan timnas Mongolia, Kazakhstan, dan Cosmote Castro sudah pernah dijumpai, meski tidak terlalu sering. "Tahun lalu kita berjumpa dengan Kazakhstan di Tour of East Java dan Cosmote Castro di Tour of Hainan. Jadi materi dan pengalaman kita hampir berimbang," imbuh pengusaha makanan itu.
Dengan kekuatan lawan yang saat ini terdaftar dalam Tour of Taiwan, PSN belum menerbitkan pembalap yang akan diturunkan. Tim yang ditopang perusahaan makanan dan sepeda itu perlu memelajari medan yang akan dilalui. Umumnya Tour of Taiwan rata-rata menempuh medan flat. Sehingga tidak terlalu membutuhkan climber dan sepenuhnya membawa sprinter.
"Hampir pasti lima pembalap yang saat ini di Indonesia. Sedangkan pembalap baru seperti Sergey Koudentsov, Artyom Golovachshenko, Roman Krasilnikov, dan Kiril Kazantsev, akan kami lihat kondisinya," urainya. Lima pembalap yang dipersiapkan adalah Herwin Jaya, Hari Fitrianto, Alexander Dyadichkin, Jimmy Pranata, dan Antonius Christopher.
Khusus untuk Dyadichkin akan diuji dahulu melalui Bupati Sidoarjo Cup pertengahan bulan ini, bila mendapat izin dari penyelenggara. "Bila lulus uji akan kami bawa ke Taiwan. Cadangannya, kemungkinan Yevgeniy Yakovlev atau Timofeev Artemiy," tandasnya. (*) Read More..
Direktur PSN Harijanto Tjondrokusumo mengungkapkan jumlah peserta Tour of Taiwan ini sudah terjaring 23 tim termasuk lima tim nasional. "Kami sudah mendapat undangan dari pihak penyelenggara bersama 22 tim lainnya," terang Harijanto, Rabu (11/2/2009) sore. Diantara tim yang mengikuti ajang ini, mayoritas mengikuti ajang serupa setiap tahunnya.
Selain PSN, tuan rumah Giant Asia Racing Team, Merida Europe Team, Drapac Porsche, Aisan Racing, Seoul Cycling, Team Skil Shimano, timnas Jepang, dan timnas Malaysia. Sementara peserta baru seperti timnas Mongolia, Kazakhstan, dan Cosmote Castro Yunani juga turut serta.
Bagi Polygon Sweet Nice, diantara tim lama itu sudah terbiasa dijumpai di berbagai event. Demikian juga dengan timnas Mongolia, Kazakhstan, dan Cosmote Castro sudah pernah dijumpai, meski tidak terlalu sering. "Tahun lalu kita berjumpa dengan Kazakhstan di Tour of East Java dan Cosmote Castro di Tour of Hainan. Jadi materi dan pengalaman kita hampir berimbang," imbuh pengusaha makanan itu.
Dengan kekuatan lawan yang saat ini terdaftar dalam Tour of Taiwan, PSN belum menerbitkan pembalap yang akan diturunkan. Tim yang ditopang perusahaan makanan dan sepeda itu perlu memelajari medan yang akan dilalui. Umumnya Tour of Taiwan rata-rata menempuh medan flat. Sehingga tidak terlalu membutuhkan climber dan sepenuhnya membawa sprinter.
"Hampir pasti lima pembalap yang saat ini di Indonesia. Sedangkan pembalap baru seperti Sergey Koudentsov, Artyom Golovachshenko, Roman Krasilnikov, dan Kiril Kazantsev, akan kami lihat kondisinya," urainya. Lima pembalap yang dipersiapkan adalah Herwin Jaya, Hari Fitrianto, Alexander Dyadichkin, Jimmy Pranata, dan Antonius Christopher.
Khusus untuk Dyadichkin akan diuji dahulu melalui Bupati Sidoarjo Cup pertengahan bulan ini, bila mendapat izin dari penyelenggara. "Bila lulus uji akan kami bawa ke Taiwan. Cadangannya, kemungkinan Yevgeniy Yakovlev atau Timofeev Artemiy," tandasnya. (*) Read More..
Senin, 09 Februari 2009
Jajal Sasa di Bupati Piala Bupati Sidoarjo
SURABAYA-Polygon Sweet Nice berencana menjajal salah satu pembalap anyarnya dalam ajang kompetisi lokal. Pembalap baru yang direkrut November 2008 lalu, Alexander Dyadichkin bakal dijajal diajang piala Bupati Sidoarjo Cup 15 Februari 2009.
Selama tiga bulan menempa latihan bersama PSN, Sasa, sapaan akrab Alexander diharapkan menunjukkan kemampuan. Ajang ini bisa menjadi test case bagi pembalap asal Kazakhstan itu sebelum diikutkan dalam Tour of Taiwan Maret mendatang.
Direktur PSN, Harijanto Tjondrokusumo mengungkapkan bila ajang ini utnuk menguji kemampuannya. "Dia memiliki kemampuan ganda, bisa menjadi breaker atau sprinter. Jadi kita kirim dia dalam piala Bupati Sidoarjo," terang Hraijanto, akhir pekan lalu. Bila dalam ajang ini, Sasa lulus ujian, bukan tidak mungkin dia bisa disertakan dalam Tour of Taiwan.
Masalahnya Tour of Taiwan hampir tidak ada etape yang menempuh tanjakan. Sepenuhnya flat, seperti halnya medan yang ditempuh dalam Tour of Hainan. Sementara dalam Bupati Sidoarjo nanti diharapkan bisa menerapkan strategi yang ditearpkan PSN. Masalahnya Bupati Sidoarjo Cup hanya menempuh rute kriterium dan bukan road race.
Sasa merupakan adik kandung Vyacheslav Dyadichkin yang juga pembalap PSN lainnya. Hanya sang kakak, dipastikan absen dalam balapan tahun ini, karena masalah administrasi kewarganegaraan. Dia melepas warga negara Kazakhstan untuk mendapat passport Russia.
Harijanto menambahkan, kemampuan yang ditunjukkan Sasa nanti bukan hanya catatan waktu perlapnya. Tetapi juga strategi yang diinginkan tim bisa berjalan. "Kalau catatan waktu, mungkin bukan faktor utama, tetapi bisa menjadi penentu masa depannya. Yang kami minta juga soal penerapan strategi tim," bebernya.
Strategi yang diharapkan PSN adalah, apakah pembalap berusia 19 tahun ini bisa "menarik" sprinter PSN atua tidak. Bila dia mampu menajdi pembuka jalan bari sprinter, sementara catatan waktunya juga bagus, peluangnya berangkat ke ajang internasional cukup terbuka.
Sejak menimba bergabung dengan PSN akhir tahun lalu, Sasa belum pernah diikutkan dalam ajang internasional resmi. Dia baru diikutkan dalam Piala Wali Kota Mojokerto Januari lalu. "Catatan waktunya memang belum memuaskan, dan saya harapkan pada Bupati Sidoarjo Cup ini bisa lebih baik," tandas Harijanto. (*) Read More..
Selama tiga bulan menempa latihan bersama PSN, Sasa, sapaan akrab Alexander diharapkan menunjukkan kemampuan. Ajang ini bisa menjadi test case bagi pembalap asal Kazakhstan itu sebelum diikutkan dalam Tour of Taiwan Maret mendatang.
Direktur PSN, Harijanto Tjondrokusumo mengungkapkan bila ajang ini utnuk menguji kemampuannya. "Dia memiliki kemampuan ganda, bisa menjadi breaker atau sprinter. Jadi kita kirim dia dalam piala Bupati Sidoarjo," terang Hraijanto, akhir pekan lalu. Bila dalam ajang ini, Sasa lulus ujian, bukan tidak mungkin dia bisa disertakan dalam Tour of Taiwan.
Masalahnya Tour of Taiwan hampir tidak ada etape yang menempuh tanjakan. Sepenuhnya flat, seperti halnya medan yang ditempuh dalam Tour of Hainan. Sementara dalam Bupati Sidoarjo nanti diharapkan bisa menerapkan strategi yang ditearpkan PSN. Masalahnya Bupati Sidoarjo Cup hanya menempuh rute kriterium dan bukan road race.
Sasa merupakan adik kandung Vyacheslav Dyadichkin yang juga pembalap PSN lainnya. Hanya sang kakak, dipastikan absen dalam balapan tahun ini, karena masalah administrasi kewarganegaraan. Dia melepas warga negara Kazakhstan untuk mendapat passport Russia.
Harijanto menambahkan, kemampuan yang ditunjukkan Sasa nanti bukan hanya catatan waktu perlapnya. Tetapi juga strategi yang diinginkan tim bisa berjalan. "Kalau catatan waktu, mungkin bukan faktor utama, tetapi bisa menjadi penentu masa depannya. Yang kami minta juga soal penerapan strategi tim," bebernya.
Strategi yang diharapkan PSN adalah, apakah pembalap berusia 19 tahun ini bisa "menarik" sprinter PSN atua tidak. Bila dia mampu menajdi pembuka jalan bari sprinter, sementara catatan waktunya juga bagus, peluangnya berangkat ke ajang internasional cukup terbuka.
Sejak menimba bergabung dengan PSN akhir tahun lalu, Sasa belum pernah diikutkan dalam ajang internasional resmi. Dia baru diikutkan dalam Piala Wali Kota Mojokerto Januari lalu. "Catatan waktunya memang belum memuaskan, dan saya harapkan pada Bupati Sidoarjo Cup ini bisa lebih baik," tandas Harijanto. (*) Read More..
Minggu, 08 Februari 2009
Gaet Koudentsov, Resmi Continental
SURABAYA-Polygon Sweet Nice (PSN) kembali memperkokoh kekuatannya menjelang dimulainya race 2009. Itu ditandai dengan bergabungnya sprinter asal Rusia, Sergey Koudentsov bulan ini. Mantan pembalap Trek Marcopolo itu sebelumnya sudah melamar PSN dan baru tahun ini terealisasi.
Selain Koudentsov, PSN Juga merekrut pembalap asal pecahan Uni Soviet lainnya. Terdapat Artyom Golovachshenko, Roman Krasilnikov, dan Kiril Kazantsev. Ketiga pembalap ini berasal dari Kazakhstan dan sudah pernah berlaga dalam Tour de East Java 2008.
Direktur PSN Harijanto Tjondrokusumo menyatakan, bergabungnya Koudentsov ini menandai kekuatan baru yang dibangun timnya. "Kekurangan kami tahun-tahun sebelumnya tidak memiliki sprinter. Sehingga perebutan stage, selalu kalah," terang Harijanto, Jumat (6/02/2009) sore.
Bergabungnya Koudentsov ini diharapkan bisa menutupi kelemahan sekaligus menjadi petarung dalam perebutan green jersey dan stage. Koudentsov tidak seniri. Mantan pembalap Trek Marcopolo itu akan didampingi kompatriotnya, Timofeev Artem. Keduanya bisa menjadi duo sprinter yang menakutkan, tinggal racikan strategi PSN yang bisa membuat tim ini bisa merebut stage.
Untuk kompetisi race 2009, PSN memiliki 12 pembalap untuk tahun 2009. Sebelumnya PSN sudah memiliki Hari Fitrianto, Herwin Jaya, Christopher Antonius, Jimmy Pranata, Yevgeniy Yakovlev, dan Alexander Dyadichkin. Sayangnya satu nama lain, Vyacheslav Dyadichkin dipastikan absen lantaran terganjal administrasi kewarganegaraan.
"Dia (Vyacheslav Diadichkin) berganti warga negara dari Kazakhstan ke Russia, karena hendak menikah dengan wanita asal Russia. Sehingga dia harus berganti warga negara. Sementara pasport dari negara barunya belum dikeluarkan," terangnya.
Masuknya Koudentsov dan keluarnya Dyadichkin ini menandai kembalinya PSN ke jalur Continental. Kepastian itu didapat manajemen PSN jelang deadline pendaftaran UCI Continental Asia tanggal 6 Februari 2009. Dengan terdaftarnya nama PSN sebagai tim Continental, UCI langsung mengumumkan melalui web site-nya.
"Itu sebabnya kami terlambat mendaftar ke UCI Continental Team, karena masalah pembalap. Sergey (Koudentsov) belum ada kepastian. Sedangkan Slawa (sapaan Dyadichkin) juga belum resmi berganti warga negara. Itu yang menyebabkan kami terlambat," tandas Harijanto.
Kemungkinan Koudentsov akan dibawa dalam balapan pertama PSN bulan Maret mendatang. PSN akan mengawali balapan pertamanya mengikuti Tour of Taiwan, setelah gagal mengikuti Le Tour de Langkawi 9-15 Februari.(*) Read More..
Selain Koudentsov, PSN Juga merekrut pembalap asal pecahan Uni Soviet lainnya. Terdapat Artyom Golovachshenko, Roman Krasilnikov, dan Kiril Kazantsev. Ketiga pembalap ini berasal dari Kazakhstan dan sudah pernah berlaga dalam Tour de East Java 2008.
Direktur PSN Harijanto Tjondrokusumo menyatakan, bergabungnya Koudentsov ini menandai kekuatan baru yang dibangun timnya. "Kekurangan kami tahun-tahun sebelumnya tidak memiliki sprinter. Sehingga perebutan stage, selalu kalah," terang Harijanto, Jumat (6/02/2009) sore.
Bergabungnya Koudentsov ini diharapkan bisa menutupi kelemahan sekaligus menjadi petarung dalam perebutan green jersey dan stage. Koudentsov tidak seniri. Mantan pembalap Trek Marcopolo itu akan didampingi kompatriotnya, Timofeev Artem. Keduanya bisa menjadi duo sprinter yang menakutkan, tinggal racikan strategi PSN yang bisa membuat tim ini bisa merebut stage.
Untuk kompetisi race 2009, PSN memiliki 12 pembalap untuk tahun 2009. Sebelumnya PSN sudah memiliki Hari Fitrianto, Herwin Jaya, Christopher Antonius, Jimmy Pranata, Yevgeniy Yakovlev, dan Alexander Dyadichkin. Sayangnya satu nama lain, Vyacheslav Dyadichkin dipastikan absen lantaran terganjal administrasi kewarganegaraan.
"Dia (Vyacheslav Diadichkin) berganti warga negara dari Kazakhstan ke Russia, karena hendak menikah dengan wanita asal Russia. Sehingga dia harus berganti warga negara. Sementara pasport dari negara barunya belum dikeluarkan," terangnya.
Masuknya Koudentsov dan keluarnya Dyadichkin ini menandai kembalinya PSN ke jalur Continental. Kepastian itu didapat manajemen PSN jelang deadline pendaftaran UCI Continental Asia tanggal 6 Februari 2009. Dengan terdaftarnya nama PSN sebagai tim Continental, UCI langsung mengumumkan melalui web site-nya.
"Itu sebabnya kami terlambat mendaftar ke UCI Continental Team, karena masalah pembalap. Sergey (Koudentsov) belum ada kepastian. Sedangkan Slawa (sapaan Dyadichkin) juga belum resmi berganti warga negara. Itu yang menyebabkan kami terlambat," tandas Harijanto.
Kemungkinan Koudentsov akan dibawa dalam balapan pertama PSN bulan Maret mendatang. PSN akan mengawali balapan pertamanya mengikuti Tour of Taiwan, setelah gagal mengikuti Le Tour de Langkawi 9-15 Februari.(*) Read More..
Senin, 02 Februari 2009
PSN Baru Daftar Continental Team
SURABAYA-Harapan publik Indonesia menyaksikan tim balap sepeda Continental Team masih ada. Itu setelah tim Polygon Sweet Nice (PSN) berupaya mendaftar, meski terlambat mengirim data ke badan balap sepeda dunia (UCI), Senin (2/2/2009). Hal ini diungkapkan Direktur PSN, Harijanto Tjondrokusumo menyangkut belum adanya nama PNBS di website UCI.
Pengusaha makanan itu menjelaskan timya sudah di registrasi ke UCI akhir Desember 2008. Dalam pendaftaran itu baru menyertakan sebagian kecil nama pembalapnya. Harijanto menerangkan ada aturan UCI ada batas minimum pembalap yang tergabung dalam tim Continental.
“Baru hari ini (Senin kemarin) kami mengirim data ke UCI melalui PB ISSI, termasuk kelengkapan pembalap,” aku Harijanto. Keterlambatan ini diakui tanpa disengaja lantaran kubu PSN memiliki planing memecah tim. Mulai tahun 2009 kekuatan PSN akan terbagi dalam dua tim, tim Asia Timur dan Tenggara, sedangkan tim lainnya mengikuti kalender race di Asia Tengah dan Barat.
Tim yang terjun di balapan Asia Tengah dan Barat terdiri dari pembalap-pembalap Eropa Timur, utamanya pecahan Uni Soviet. Seperti Yevgeniy Yakovlev, Vyacheslav Dyadichkin, Timofeev Artemiy dan sejumlah pembalap asal Russia lainnya. Sedangkan untuk balapan di Asia Timur dan Tenggara, PSN mayoritas menurunkan pembalap Indonesia, seperti Hari Fitrianto, Herwin Jaya, Antonius Christopher, Jimmy Pranata, dan satu pembalap muda sal Kazakhstan, Alexander Dyadichin.
Kecuali bila di Asia terdapat balapan Hors Class (HC) atau minimal 2.1, PSN akan menurunkan the best team. “Kami akan menggabungkan dua kekuatan, berdasarkan skala prioritas,” cetusnya. Dia mencontohkan balapan sekelas Le Tour de Langkawi dan Tour of Hainan akan diperkuat pembalap terbaiknya.
Keterlambatan ini pula yang menyebabkan PSN gagal mengikuti balapan 2.HC atau Le Tour d Langkawi. “Pihak penyelenggara tidak mau tahu soal kondisi kita. Sebetulnya PSN sudah di register ke UCI, namun karena tidak komplit, maka nama kami tidak di publish. Sehingga penyelenggara Le Tour de Langkwi tidak mengundang,” bebernya.
Dengan sistem seperti ini, manajemen PSN mengaku bisa menghemat tenaga (uang). PSN mencontohkan memberangkatkan pembalap dari Eropa ke Asia Timur dianggap mahal. Sementara mengikuti mengikuti tour di kawasan Asia Barat dan Tengah, seperti Tour of Azerbaijan, President Tour of Iran, atau Kerman Cup dan sejumlah tour lainnya, jauh lebih murah.
Tiket dari Eropa Timur ke Asia Tengah dan Barat, hanya membutuhkan uang tidak lebih dari US$ 200. Sedangkan berangkat dari Indonesia setidaknya membutuhkan biaya hampir US$ 2000. “Kami ingin penghematan, tetapi menghasilkan prestasi. PSN ingin berfikir cerdas,” tandasnya. (*) Read More..
Pengusaha makanan itu menjelaskan timya sudah di registrasi ke UCI akhir Desember 2008. Dalam pendaftaran itu baru menyertakan sebagian kecil nama pembalapnya. Harijanto menerangkan ada aturan UCI ada batas minimum pembalap yang tergabung dalam tim Continental.
“Baru hari ini (Senin kemarin) kami mengirim data ke UCI melalui PB ISSI, termasuk kelengkapan pembalap,” aku Harijanto. Keterlambatan ini diakui tanpa disengaja lantaran kubu PSN memiliki planing memecah tim. Mulai tahun 2009 kekuatan PSN akan terbagi dalam dua tim, tim Asia Timur dan Tenggara, sedangkan tim lainnya mengikuti kalender race di Asia Tengah dan Barat.
Tim yang terjun di balapan Asia Tengah dan Barat terdiri dari pembalap-pembalap Eropa Timur, utamanya pecahan Uni Soviet. Seperti Yevgeniy Yakovlev, Vyacheslav Dyadichkin, Timofeev Artemiy dan sejumlah pembalap asal Russia lainnya. Sedangkan untuk balapan di Asia Timur dan Tenggara, PSN mayoritas menurunkan pembalap Indonesia, seperti Hari Fitrianto, Herwin Jaya, Antonius Christopher, Jimmy Pranata, dan satu pembalap muda sal Kazakhstan, Alexander Dyadichin.
Kecuali bila di Asia terdapat balapan Hors Class (HC) atau minimal 2.1, PSN akan menurunkan the best team. “Kami akan menggabungkan dua kekuatan, berdasarkan skala prioritas,” cetusnya. Dia mencontohkan balapan sekelas Le Tour de Langkawi dan Tour of Hainan akan diperkuat pembalap terbaiknya.
Keterlambatan ini pula yang menyebabkan PSN gagal mengikuti balapan 2.HC atau Le Tour d Langkawi. “Pihak penyelenggara tidak mau tahu soal kondisi kita. Sebetulnya PSN sudah di register ke UCI, namun karena tidak komplit, maka nama kami tidak di publish. Sehingga penyelenggara Le Tour de Langkwi tidak mengundang,” bebernya.
Dengan sistem seperti ini, manajemen PSN mengaku bisa menghemat tenaga (uang). PSN mencontohkan memberangkatkan pembalap dari Eropa ke Asia Timur dianggap mahal. Sementara mengikuti mengikuti tour di kawasan Asia Barat dan Tengah, seperti Tour of Azerbaijan, President Tour of Iran, atau Kerman Cup dan sejumlah tour lainnya, jauh lebih murah.
Tiket dari Eropa Timur ke Asia Tengah dan Barat, hanya membutuhkan uang tidak lebih dari US$ 200. Sedangkan berangkat dari Indonesia setidaknya membutuhkan biaya hampir US$ 2000. “Kami ingin penghematan, tetapi menghasilkan prestasi. PSN ingin berfikir cerdas,” tandasnya. (*) Read More..
Jajaki Rute TdEJ 2009
SURABAYA-Setelah menentukan tanggal pelaksanaan 5th Tour de East Java 2009, pihak penyelenggara berencana menetapkan rute. Jumlah stage yang dilombakan dipastikan tidak mengalami perubahan, yakni tiga etape dari Batu menuju Jombang.
Direktur Harry Enterprise (HE), Harijanto Tjondrokusumo mengungkapkan pihaknya sudah memiliki rute yang akan dilalui. Saat ini pihak penyelenggara sudah melakukan survey, termasuk rute alternatif yang akan dilalui peserta.
Seperti diberitakan sebelumnya, 5th Tour de East Java tahun ini hanya melombakan tiga etape dari lima etape yang menjadi tradisi. “Kebetulan kami sudah melakukan survey rute di kedua kota yang akan dilalui,” terang Harijanto, Rabu (28/1/2009). Survey yang sudah dilakukan adalah penjajagan circuit race di Batu dan di Jombang. Kebetulan 5th Tour de East Java tahun ini lebih banyak menempuh medan flat dibanding tanjakan.
Dari hasil survey balapan dengan grade 2.2 itu diperkirakan menempuh jarak 360 km dari Batu-Jombang. Jarak tempuh ini bisa berubah, mengingat survey untuk nomor road race dari Batu-Jombang belum final. Didalam rute road race ini terdapat dua alternatif untuk dilalui.
Alternatif pertama start dari Batu-Pujon-Kandangan-Wonosalam-Bangsal-Jombang. Sedangkan alternatif kedua, Batu-Singosari-Kejapanan-Mojosari-Pacet-Ndlangu-Wonosalam-Kandangan-Jombang. Dari dua pilihan ini diharapkan ada solusi untuk menghindari kemacetan lalu lintas. Masalahnya jalur Batu-Kandangan dan Batu-Kejapanan, diakui melalui jalur sibuk pada jam kerja. Untuk jalur road race ini kemungkinan menempuh jarak 160 km. Sedangkan circuit race di kedua kota diperkirakan 80-100 km.
Dari dua jalur ini, pihak penyelenggara tidak memungkiri masih melewati rute tanjakan. “Betul, tatapi tingginya tidak terlalu berat, dan kami berharap 5th TdEJ edisi kelima ini ada pertarungan sengit bagi sprinter,” imbuhnya. Beda dengan empat edisi sebelumnya yang selalu melewati rute tanjakan berat. Sehingga mudah ditebak bila pemenangnya adalah climber.
Kali ini HE sengaja meniru balapan elit di Eropa seperti Paris-Roubaix atau Milan-Sanremo yang kini menjadi Historical Race (HIS) dan melombakan one day race, tetapi sepenuhnya menempuh medan flat. Kedua balapan ini lebih banyak diikuti tim-tim elite Pro Tour.
“Dengan menempuh medan flat, pertarungan jauh lebih ketat dibanding medan tanjakan. Karena medan tanjakan akan mudah menebak pemenang. "Kalau medan flat, pertarungan akan tersuguh sejak start hingga finish. Semua pasti akan bertarung menajdi yang terepan,” tandas pengusaha makanan itu. (*) Read More..
Direktur Harry Enterprise (HE), Harijanto Tjondrokusumo mengungkapkan pihaknya sudah memiliki rute yang akan dilalui. Saat ini pihak penyelenggara sudah melakukan survey, termasuk rute alternatif yang akan dilalui peserta.
Seperti diberitakan sebelumnya, 5th Tour de East Java tahun ini hanya melombakan tiga etape dari lima etape yang menjadi tradisi. “Kebetulan kami sudah melakukan survey rute di kedua kota yang akan dilalui,” terang Harijanto, Rabu (28/1/2009). Survey yang sudah dilakukan adalah penjajagan circuit race di Batu dan di Jombang. Kebetulan 5th Tour de East Java tahun ini lebih banyak menempuh medan flat dibanding tanjakan.
Dari hasil survey balapan dengan grade 2.2 itu diperkirakan menempuh jarak 360 km dari Batu-Jombang. Jarak tempuh ini bisa berubah, mengingat survey untuk nomor road race dari Batu-Jombang belum final. Didalam rute road race ini terdapat dua alternatif untuk dilalui.
Alternatif pertama start dari Batu-Pujon-Kandangan-Wonosalam-Bangsal-Jombang. Sedangkan alternatif kedua, Batu-Singosari-Kejapanan-Mojosari-Pacet-Ndlangu-Wonosalam-Kandangan-Jombang. Dari dua pilihan ini diharapkan ada solusi untuk menghindari kemacetan lalu lintas. Masalahnya jalur Batu-Kandangan dan Batu-Kejapanan, diakui melalui jalur sibuk pada jam kerja. Untuk jalur road race ini kemungkinan menempuh jarak 160 km. Sedangkan circuit race di kedua kota diperkirakan 80-100 km.
Dari dua jalur ini, pihak penyelenggara tidak memungkiri masih melewati rute tanjakan. “Betul, tatapi tingginya tidak terlalu berat, dan kami berharap 5th TdEJ edisi kelima ini ada pertarungan sengit bagi sprinter,” imbuhnya. Beda dengan empat edisi sebelumnya yang selalu melewati rute tanjakan berat. Sehingga mudah ditebak bila pemenangnya adalah climber.
Kali ini HE sengaja meniru balapan elit di Eropa seperti Paris-Roubaix atau Milan-Sanremo yang kini menjadi Historical Race (HIS) dan melombakan one day race, tetapi sepenuhnya menempuh medan flat. Kedua balapan ini lebih banyak diikuti tim-tim elite Pro Tour.
“Dengan menempuh medan flat, pertarungan jauh lebih ketat dibanding medan tanjakan. Karena medan tanjakan akan mudah menebak pemenang. "Kalau medan flat, pertarungan akan tersuguh sejak start hingga finish. Semua pasti akan bertarung menajdi yang terepan,” tandas pengusaha makanan itu. (*) Read More..
Langganan:
Postingan (Atom)